Update COVID-19 Hari Ini 30 September 2022, Kasus Positif Bertambah 1.857, Sembuh 2.601, Meninggal Dunia 19

Kasus COVID-19 terus mengalami penambahan. Hari ini, Jumat 30 September 2022 pukul 12.00 WIB penambahannya sebanyak 1.857.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 30 Sep 2022, 19:46 WIB
Tim medis berjaga di ruang IGD RSUD Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Akibat keputusan tersebut pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD Depok seperti rawat inap ditiadakan dan dialihkan ke rumah sakit lain, untuk rawat jalan masih beroperasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 terus mengalami penambahan. Hari ini, Jumat 30 September 2022 pukul 12.00 WIB penambahannya sebanyak 1.857.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.431.624.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.601 sehingga akumulasinya menjadi 6.255.918.

Sayangnya, kasus meninggal dunia masih menduduki angka belasan. Hari ini penambahannya sebanyak 19 sehingga akumulasinya menjadi 158.112.

Meski demikian, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 763 sehingga akumulasinya menjadi 17.594.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 66.466 dan suspek sebanyak 4.393.

Penambahan kasus positif terbanyak hari ini dilaporkan dari DKI Jakarta dengan penambahan 734 kasus baru dan 941 sembuh. Disusul oleh Jawa Barat dengan 342 kasus positif baru dan 812 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 206 kasus konfirmasi baru dan 194 orang sembuh dari COVID-19.

Capaian Vaksinasi Hari Ini

Laporan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi per 30 September.

Ada penambahan di keempat suntikan vaksin yakni dosis pertama, dosis primer kedua, booster pertama, dan booster kedua.

Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:

- Vaksinasi pertama hari ini bertambah sebanyak 22.271 sehingga akumulasinya menjadi 204.578.791.

- Vaksinasi primer kedua bertambah 24.537 sehingga akumulasinya menjadi 171.186.063.

- Vaksinasi ketiga atau booster pertama hari ini bertambah 85.987 sehingga akumulasinya menjadi 63.552.350.

- Vaksinasi suntikan keempat atau booster kedua hari ini bertambah 7.164 sehingga akumulasinya menjadi 616.024.

Hingga saat ini, vaksinasi suntikan keempat masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan. Mengingat, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan perlawanan COVID-19. Meski begitu, tak menutup kemungkinan vaksinasi booster kedua ini akan diberikan pula kepada masyarakat umum secara luas.

 


Laporan Sebelumnya

Seorang pria menerima suntikan vaksin Sinovac saat vaksinasi massal virus corona COVID-19 untuk umum di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). Peminat vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabagha sangat tinggi. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Di hari sebelumnya, yakni pada Kamis 29 September 2022 penambahan kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 2.003.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.429.767.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.814 sehingga akumulasinya menjadi 6.253.317.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus meningkat. Di hari kemarin, penambahannya sebanyak 17 sehingga akumulasinya menjadi 158.093.

Meski begitu, kasus aktif menunjukkan penurunan sebanyak 828 sehingga akumulasinya menjadi 18.357.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 66.041 dan suspek sebanyak 4.528.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus baru terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta melaporkan 781 kasus positif baru dan 967 pasien sembuh.

- Jawa Barat menyusul dengan 347 kasus konfirmasi baru dan sembuh sebanyak 776.

- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 248 kasus baru dan 191 orang sembuh dari COVID-19.

- Banten melaporkan 187 kasus baru dan 437 orang dinyatakan sembuh.

- Jawa Tengah melaporkan 95 kasus positif baru dan 77 orang telah sembuh.


Vaksin Baru Buatan Indonesia

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin AWcorna dan Indovac.

Penanganan COVID-19 di Indonesia sampai pada babak baru. Hal ini ditandai dengan adanya dua vaksin buatan Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk Vaksin AWcorna. Ini merupakan vaksin COVID-19 dengan platform mRNA yang didaftarkan oleh PT Etana Biotechnology Indonesia (PT Etana) dan dikembangkan oleh Abogen-Yuxi Walvax, China.

Vaksin ini membuka peluang Indonesia dapat memproduksi vaksin mRNA sendiri melalui proses transfer teknologi yang saat ini sudah mulai berjalan.

Selain itu, BPOM juga mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin buatan dalam negeri Indovac. Penerbitan secara resmi dilakukan di Gedung BPOM, Jakarta Pusat pada Jumat 30 September 2022.

Indovac adalah vaksin yang dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine USA. Vaksin ini menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal sejak awal pembuatannya (dari hulu hingga ke hilir).

Dalam peluncuran tersebut, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa ini adalah tahapan penting dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

"Pandemi belum selesai dan kita harus tetap memperkuat ketahanan tubuh kita masing-masing," ujar Penny dalam acara tersebut.


Cukupi Kebutuhan Vaksin Dalam dan Luar Negeri

Sebanyak 1.695 orang warga di 27 desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengikuti program vaksinasi yang digelar sejak 13 Juni kemarin, dan ditargetkan akan selesai pada akhir Juli 2022.

Penny menjelaskan, Indovac adalah vaksin yang merupakan pengembangan dalam negeri.

Mulai dari praklinik, uji klinik fase 1, 2, dan 3 dilakukan di Bio Farma. Ini merupakan vaksin rekombinan subunit.

Sedangkan, AWcorna adalah vaksin yang dibuat dengan teknologi advance menjadi vaksin mRNA.

Vaksin AWcorna dan Indovac telah mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Harapannya tentunya dengan setelah diterbitkannya EUA ini ada alternatif lain untuk menanggulangi COVID yang saya kira akan masih panjang," kata Penny.

Tak hanya mencukupi kebutuhan vaksin dalam negeri, Penny juga berharap vaksin ini dapat membantu masyarakat global juga.

Terlebih, masih ada ancaman mutasi COVID-19 yang bisa saja terjadi. Hadirnya kedua vaksin ini, menandakan bahwa kapasitas Indonesia untuk melakukan uji vaksin sudah berkembang penguasaannya.

"Semoga kita mencapai herd immunity dan keluar dari pandemi ini."

Infografis 6 Cara Jaga Anak Aman Berinternet Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya