Bank Muamalat Kucurkan Pembiayaan ke PT INKA Rp 150 Miliar untuk Bangun Bus Listrik KTT G20

Per 30 Juni 2022 total pembiayaan Bank Muamalat secara bankwide tercatat sebesar Rp 18,9 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Sep 2022, 17:51 WIB
Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Achmad K. Permana (kanan) dan Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro (kiri) menandatangani kerja sama pembiayaan Rp 150 miliar. (Dok Muamalat)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan pembiayaan untuk PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) senilai Rp 150 miliar. Kucuran pembiayaan dari Bank Muamalat ini akan digunakan PT INKA untuk membangun bus listrik yang bakal digunakan dalam gelaran KTT G20.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, pasca masuknya investor baru yaitu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) awal tahun ini, Bank Muamalat memang mulai menggenjot penyaluran pembiayaan.

Kerja sama dengan PT INKA ini diharapkan dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi.

“Penyaluran pembiayaan kali ini bagi kami sangat strategis. Tidak hanya dapat bekerja sama dengan BUMN manufaktur yang berpengalaman seperti PT INKA, tetapi proyek yang dibiayai juga berkaitan dengan agenda penting di Tanah Air yakni G20," Kata Achmad pada Jumat (30/9/2022).

"Kami berharap pemberian fasilitas pembiayaan ini akan menjadi pintu bagi terbukanya kerja sama bisnis lainnya antara Bank Muamalat dan PT INKA kedepannya,” tambah dia.

Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan maksimal tenor 4 tahun. Selain digunakan untuk mendukung pelaksanaan G20, pembiayaan pengadaan bus listrik ini juga ditujukan untuk proyek penyediaan transportasi umum daerah Surabaya dan Bandung hasil kerja sama PT INKA dan Perum DAMRI lewat skema Buy The Service (BTS).

Sebagai informasi, per 30 Juni 2022 total pembiayaan Bank Muamalat secara bankwide tercatat sebesar Rp 18,9 triliun.

 


PPA Bantu INKA Produksi Bus Listrik untuk KTT G20 Bali

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menandatangani term sheet fasilitas pembiayaan kepada PT INKA untuk penyediaan bus listrik E-Inobus pada KTT G20 Bali 2022. (Dok PPA)

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menandatangani term sheet fasilitas pembiayaan kepada PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) untuk penyediaan bus listrik E-Inobus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali 2022.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN mendukung sinergi antara PPA dan INKA untuk penyediaan 53 unit bus listrik E-Inobus di KTT G20 Bali 2022, dan setelahnya akan dioperasikan sebagai transportasi publik di Bandung dan Surabaya.

"Kehadiran E-Inobus di perhelatan G20 diharapkan menjadi momentum kebangkitan manufaktur Indonesia serta menunjukkan kepemimpinan dan aksi nyata Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN, PPA mendukung kebangkitan dan transformasi industri manufaktur Indonesia berbasis electric vehicle (EV).

"Salah satu dukungan yang kami berikan adalah komitmen pemberian fasilitas pendanaan kepada PT INKA untuk memproduksi bus listrik yang akan dipergunakan dalam KTT G20 Bali 2022 dan nantinya akan menjadi moda transportasi ramah lingkungan untuk masyarakat Indonesia.” kata dia.

 


Lebih Mudah Pemeliharaannya

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menandatangani term sheet fasilitas pembiayaan kepada PT INKA untuk penyediaan bus listrik E-Inobus pada KTT G20 Bali 2022. (Dok PPA)

E-Inobus akan mendukung mobilitas para peserta selama Presidensi G20 Indonesia berlangsung. Bus listrik ini juga turut mendukung program pemerintah untuk menggunakan transportasi hijau guna mengurangi emisi gas buang dan mengatasi perubahan iklim.

Selain penggunaan bahan bakar yang lebih efisien hingga 58 persen dibandingkan bus diesel, bus listrik ini juga lebih mudah dalam pemeliharaannya hingga 49 persen. Tidak hanya itu, produksi bus listrik PT INKA juga diharapkan dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Dalam kesempatan ini, kita melihat peningkatan TKDN dari 43 persen menjadi 75 persen dengan baterai buatan lokal, dan kemungkinan pembangunan ekosistem pendukung untuk gardan, dinamo, steering, shock absorber dan lain-lain dengan melibatkan ekosistem manufaktur swasta nasional,” tambah Kartika.

 

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya