Kapolri Akui Pihaknya Terus Berupaya Memperbaiki Kepercayaan Publik

Kapolri Listyo Sigit memperkenalkan Humas Presisi dan Propam Presisi yang akan dijadikan wadah untuk menerima keluhan dari masyarakat pasca kasus Brigadir J.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 30 Sep 2022, 19:55 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal mengeluarkan TR khusus untuk memutasi sejumlah polisi yang diduga melanggar kode etik terkait penanganan kasus tewasnya Brigadir J. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyadari kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Pelbagai upaya kini dilakukan untuk menumbuhkan kembali kepercayaan publik.

"Kami sadar dampak dari kasus ini betul-betul menggerus kepercayaan publik kepada Polri. Kami berkomitmen tentunya untuk melakukan langkah perbaikan dan evaluasi, perbaikan dibidang struktural, intrumental, dan yang paling utama adalah perbaikan di bidang kultural," kata Listyo saat konferensi pers, Jumat (30/9/2022).

Listyo memperkenalkan Humas Presisi dan Propam Presisi akan dijadikan wadah untuk menerima keluhan dari masyarakat.

"Humas Presisi dan Propam Presisi saat ini membuka ruang meningkatkan pelayanan interaktif, sehingga masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan," ujar dia.

Listyo meminta anak buahnya merespon semua hal yang dikeluhkan masyarakat khususnya terhadap para pencari keadilan.

"Saya minta untuk betul-betul direspon secara cepat," ujar Kapolri Listyo Sigit

Selain itu, Listyo juga memastikan bahwa pihaknya akan menindak temuan pelanggaran-pelanggaran di lapangan. Ini bagian dari komitmen kami untuk membenahi institusi polri, peningkatan kualitas pelayanan terkait dengan tugas pokok Polri.

"Baik dalam Kamtibmas dalam penegakkan hukum, tentunya akan kita tingkatkan," ujar dia.

Karena itu, Listyo meminta peran aktif masyarakat dalam mengawasi anggota Polri di lapangan.

"Saya minta bila ada anggota yang melakukan pelanggaran-pelanggaran dan tidak sesuai dengan aturan silahkan dilaporkan, dan kami akan lakukan langkah-langkah," ujar dia.


Kapolri Menjawab soal Isu 3 Kapolda di Kasus Ferdy Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran terkait menyampaikan konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ajudannya, Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku telah memerintahkan tim khusus (timsus) Polri untuk menindaklanjuti informasi terkait dugaan keterlibatan tiga Kapolda dalam skenario dugaan pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Setelah ditelusuri, hasilnya disebutkan tidak ada kaitannya ketiga Kapolda dengan skenario Ferdy Sambo.

"Keterlibatan tiga kapolda di kasus FS Divpropam dan timsus sudah memeriksa dan ditemukan sampai saat ini kesimpulannya tidak ada keterkaitan dengan skenario kasus FS," ujar Listyo saat menggelar konferensi pers, di Jakarta, Jumat (30/9/2022).

Dia pun berharap penjelasannya terkait tiga Kapolda ini dapat menghentikan polemik di tengah-tengah masyarakat.

"Ini supaya juga menjadi jelas dan tidak menjadi polemik," kata Listyo.


Terus Berbenah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kiri) menyampaikan keterangan saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). "Saya yakin timsus akan bekerja keras dan kemudian menjelaskan kepada masyarakat dan membuat terang tentang peristiwa yang terjadi," ujar dia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Listyo mengatakan, pihaknya terus berusaha menumbuhkan kembali kepercayaan publik imbas kasus Ferdy Sambo ini.

"Kami sadar dampak dari kasus ini betul-betul menggerus kepercayaan publik kepada Polri. Kami berkomitmen tentunya untuk melakukan langkah perbaikan dan evaluasi, perbaikan dibidang struktural, intrumental, dan yang paling utama adalah perbaikan di bidang kultural," kata dia.

Listyo memperkenal Humas Presisi dan Propam Presisi akan dijadikan wadah untuk menerima keluhan dan masyarakat.

"Humas Presisi dan Propam Presisi saat ini membuka ruang meningkatkan pelayanan interaktif, sehingga masyarakat bisa langsung menyampaikan keluhan," ujar dia.

Listyo meminta anak buahnya merespon semua hal yang dikeluhkan masyarakat khususnya terhadap para pencari keadilan.

"Saya minta untuk betul-betul direspon secara cepat," ujar dia.

Infografis Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya