Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan duka mendalam atas tragedi rusuh di Kanjuruhan Malang usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
"Jatim berduka, dunia olahraga berduka, Indonesia berduka. Semoga yang wafat diterima disisi Allah diberi ketabahan. Ini jadi pelajaran berharga. semua menicintai olahraga," ujarnya di Malang, Minggu (2/10/2022).
Advertisement
Khofifah menyatakan, saat ini pihaknya tengah fokus penanganan korban. Saat ini masih ada 18 korban yang belum teridentifikasi di di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
"Hari ini ada yg belum teridentifikasi akan dikoordinasikan dengan RS Saiful Anwar. Kita pilih Saiful Anwar karena peralatan lengkap," ujarnya.
Dia menyatakan, semua korban yang dirawat di Saiful Anwar ditanggung Pemprov Jatim karena merupakan rumah sakit milik Pemprov.
Khofifah menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dalam penanganan korban. "Kita apresiasi penanganan korban oleh pemkab sangat bagus, didistribusikan di sejumlah rumah sakit swasta," ujarnya.
Santunan
Khofifah menyatakan, para korban tragedi Kanjuruan akan mendapatkan santunan. Untuk korban meninggal akan mendapatkan Rp 10 juta, sedangkan yang luka berat Rp 5 juta.
"Ini bagian dari empati kita untuk korban," ujarnya.
Dia menyatakan, saat ini jumlah korban meninggal akibat tragedi Kanjuruan adalah 129 orang.
Advertisement