Liputan6.com, Malang - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD memastikan biaya pengobatan korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malang. Pemerintah juga akan menangani tragedi dengan baik.
Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 memakan korban 127 orang, dua di antaranya anggota Polri tewas. Sementara 180 orang lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Advertisement
"Saya sudah dapat informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas tragedi Kanjuruhan," kata Mahfud dalam pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.
"Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban."
Mahfud juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia meminta keluarga korban dapat ters berkoordinasi dengan petugas di lapangan terkait perkembangan berita lebih lanjut.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan," lanjutnya.
Tragedi Kanjuruhan Malang bermula saat Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari tamunya, Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Aremania (sebutan supporter Arema) pun meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan. Situasi tak terkendali yang berakhir jadi duka.
Ekspresi Emosi dari Penonton
Dari informasi yang diperoleh Mahfud MD, pihak aparat sudah mengantisipasi pertandingan Arema vs Persebaya. Akan tetapi, upaya itu tidak optimal dilakukan.
"Sebenarnya, sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang," lanjutnya.
"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000."
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.
"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," pungkasnya.
Advertisement
Korban Tersebar di 11 Faskes
Korban tragedi Kanjuruhan Malang tersebar di 11 fasilitas kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) di Malang. Mengutip Surabaya Liputan6.com, berikut ini sebaran korban:
Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen
1) Pasien meninggal: 4 orang
2) Pasien dalam perawatan: 20 orang
Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
1) Pasien meninggal: 73 orang
2) Pasien dalam perawatan: 19 orang
Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen
1) Pasien meninggal: 34 orang
2) Pasien dalam perawatan: 6 orang
Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen
1) Pasien meninggal: 3 orang
2) Pasien dalam perawatan: 79 orang
RSI Gondanglegi
1) Pasien meninggal: 6 orang
2) Pasien dalam perawatan: 25 orang
Korban Tersebar di 11 Faskes
Puskesmas Gondanglegi
Pasien dalam perawatan: 6 orang
RS Ben Mari Pakisaji
1) Pasien meninggal: 1 orang
2) Pasien dalam perawatan: 4 orang
RSU Pindad Turen
Pasien dalam perawatan: 3 orang
RS Salsabila DS. Jatikerto Kec. Kromengan
Pasien meninggal: 4 orang
2) Pasien dalam perawatan: 4 orang
RSBK Turen
Pasien dalam perawatan: 1 orang
RS Saiful Anwar Kota Malang
1) Pasien meninggal: 2 orang
2) Pasien dalam perawatan: 13 orang
Advertisement