Liputan6.com, Jakarta - Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu ternyata berujung tragedi. Ada ratusan suporter dilaporkan meninggal karena sempat terjadi insiden di lapangan.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (2/10/2022), Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyatakan korban jiwa mencapai 127 orang. Dua di antaranya merupakan anggota polisi, sedangkan sisanya merupakan suporter Arema.
Advertisement
Menurut laporan, para suporter tewas karena sesak nafas usai terkena gas air mata. Aparat keamanan terpaksa melepaskan gas air mata untuk membubarkan suporter yang rusuh.
Tragedi Arema ini pun dengan cepat menarik perhatian warganet di Twitter. Sejumlah tagar terkait peristiwa ini dengan cepat menjadi Trending Topic di situs microblogging tersebut.
Salah satu yang tagar yang ramai diperbincangkan adalah #ripsepakbolaindonesia. Lewat tagar ini banyak warganet yang menyesalkan tragedi tersebut, mengingat ada korban jiwa.
Beberapa di antara warganet pun meminta tragedi ini menjadi pembelajaran bagi penyelenggaraan pertandingan sepak bola Indonesia lainnya. Terlebih, banyak dari warganet menyebut tidak ada pertandingan sepak bola yang seharga nyawa manusia.
"Turut berduka cita atas tragedi kanjuruhan, gae sam sam ku sing sabar, al-fatihah," tulis seorang warganet.
"Speechless dgn kejadian di Kanjuruhan td malam.. Turut bduka cita utk korban meninggal dunia dan keluarga yg ditinggalkan.. #ripsepakbolaindonesia," tulis warganet lainnya.
"Turut berduka cita atas yang terjadi di Kanjuruhan kemarin," kata warganet lain.
"TAK ADA SEPAKBOLA SEHARGA NYAWA. Mari sudahi kejadian berulang seperti ini lagi. Ayo bersama ciptakan suasana sepak bola yang sehat dan dewasa. Mari berbenah sepakbola Indonesia," timpa warganet lainnya.
13 Mobil Rusak
Irjen Nico menambahkan, ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya mobil dinas Polri, dan mobil pribadi. "Dan masih ada 180 orang yang saat ini dalam proses perawatan," ucapnya.
Ia menuturkan, dari kurang lebih empat ribu penonton yang hadir di stadion, tidak semuanya anarkis dan tidak semuanya kecewa. Hanya sebagian dari mereka yang turun ke lapangan.
"Jadi ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kalau semua tertib aturan maka tidak akan terjadi seperti ini. Karena peristiwa ini ada sebab dan akibat," ujarnya.
"Sekali lagi kami berbela sungkawa dan akan melakukan langka-langka dengan stakeholder terkait supaya ini tidak terjadi lagi," imbuh Irjen Nico.
Di samping itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang bertambah menjadi 129 orang.
"Jadi update yang terkonfirmasi 129 korban dinyatakan meninggal dunia," tutur Khofifah kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Menurut Khofifah, pihaknya terus fokus dalam penanganan korban, baik yang membutuhkan Tim DVI atau pun korban luka ringan hingga berat. Seluruh biaya penanganan medis pun ditanggung oleh Pemerintah Daerah.
"Hari ini ada yang belum teridentifikasi jenazahnya," kata Khofifah.
Advertisement
Tragedi Arema Vs Persebaya Jadi Sorotan Dunia
Insiden mematikan tragedi Arema vs Persebaya terjadi usai laga Liga 1 pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022. Hingga saat ini, kabarnya 129 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan Malang tersebut.
Menurut kronologi polisi, Permasalahan terjadi pada saat pertandingan telah selesai lantaran ada rasa kekecewaan dari penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah.
Ternyata tragedi Kanjuruhan Malang ini ikut menyita perhatian dunia. Media-media asing mulai memberitakan kejadian yang dianggap sebagai tragedi paling kelam di sepak bola Indonesia itu.
"Setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya, puluhan suporter masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan. Polisi menembakkan gas air mata yang menyebabkan kepanikan. Menurut Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, korban jiwa mencapai 127 orang," tulis media besar Amerika Serikat, New York Times.
Tak hanya media Amerika Serikat, berita terkait tragedi memilukan ini juga disiarkan oleh media dari benua lain seperti Asia dan Oseania.
"Tragedi terjadi setelah pertandingan hari Sabtu antara rival Arema dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saat suporter masuk lapangan usai tuan rumah kalah 3-2," tulis media Australia, The Age, dalam akun Twitter-nya.
"Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) mengumumkan akan melakukan investigasi terkait kerusuhan yang meletus setelah pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam," tulis CGTN, media China yang berbasis di Beijing.
Tanggapan PSSI
Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule prihatin dengan tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa 127 orang. Iwan Bule menegaskan PSSI bersama kepolisian akan mengusut tuntas kejadian ini.
Dalam pernyataan resminya Iwan Bule menyampaikan ucapan belasungkawa. PSSI juga akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kejadian ini.
"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan di situs resmi PSSI.
Iriawan menambahkan bahwa PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.
(Dam/Isk)
Advertisement