Sampaikan Duka, Ketua Pengusaha Jatim Minta Kapolda Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan

Dirinya juga menyesalkan, adanya pihak kepolisian yang membawa gas air mata serta mobil pengamanan yang dimasukkan ke dalam Stadion Ka

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2022, 11:47 WIB
Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional Jawa Timur Mohammad Supriyadi ikut menyoroti tragedi rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dia mengatakan, turut berduka cita atas tewasnya 129 suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Dia meminta Kapolda Jatim bertanggungjawab atas kejadian ini. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta telah lalai dalam melaksanakan tugas sebagai kepolisian.

"Saya minta pak Kapolri copot langsung Kapolda Jatim, dan Kapolres Malang atas tragedi Kanjuruhan ini, karena telah lalai dalam penanganan laga tersebut, ini merupakan peristiwa mematikan kedua di Dunia," katanya, Minggu (2/10/2022).

Dirinya juga menyesalkan, adanya pihak kepolisian yang membawa gas air mata serta mobil pengamanan yang dimasukkan ke dalam Stadion Kanjuruhan Malang.

Untuk diketahui juga, dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan Stadion, penggunaan gas air mata tidak diperbolehkan, hal itu tertulis pada pasal 19 b soal pengamanan di pinggir lapangan.

"Sudah jelas-jelas dalam aturan FIFA itu tidak boleh ada gas air mata dan senjata api di Stadion saat pengamanan," jelasnya.


Jokowi Sampaikan Duka Cita

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan dukacita atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang. Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan investigasi.

"Khusus pada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Jokowi dalam jumpa pers, Minggu (2/10/2022).

Jokowi juga memerintahkan Menpora serta Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait tragedi ini. Dia mengatakan Pelaksanaan hingga prosedur penanganan penyelenggaraan harus dievaluasi.

Atas hal itu, Jokowi meminta Liga 1 dihentikan sementara.

"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," katanya.

teror bom di dunia sepakbola dalam sejarah (liputan6.com/tri yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya