Belajar dari Tragedi Arema, Jokowi: Sportivitas Harus Kita Jaga

Belajar dari tragedi Arema, sportivitas dan rasa kemanusiaan harus dijaga.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Okt 2022, 12:37 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi arahan saat menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada seribu warga Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Belajar dari tragedi Arema yang menelan korban lebih dari 120 orang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sportivitas dan rasa kemanusiaan harus dijaga, khususnya dalam pertandingan sepak bola. Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Jokowi turut menyesalkan tragedi Kanjuruhan yang terjadi. Ia berharap tragedi tersebut adalah yang terakhir dalam dunia sepak bola Tanah Air.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," terangnya saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama."

Pada perkembangan terkini, jumlah korban tragedi Kanjuruhan meninggal bertambah menjadi 129 orang. Sebelumnya, ada 127 orang meninggal.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang Saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap Jokowi.


Pancing Ekspresi Emosi

Tertinggal dua gol membuat Persebaya mencoba mencari celah pertahanan Arema. Tapi, mereka masih kesulitan dengan pertahanan rapat lawan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD mengatakan, Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," pungkasnya.

Dari informasi yang diperoleh Mahfud MD, pihak aparat sudah mengantisipasi pertandingan Arema vs Persebaya. Akan tetapi, upaya itu tidak optimal dilakukan.

"Sebenarnya, sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang," lanjutnya melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000."


Investigasi Tragedi Arema

Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Jokowi turut memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali; Kapolri, Listyo Sigit Prabowo; dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi dari laga Arema vs Persebaya.

"Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya," tegasnya.

Kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jokowi meminta melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan Malang.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," katanya.


Verifikasi 129 Orang Meninggal

Mobil dibakar di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang tewas ketika para penggemar yang marah menyerbu lapangan sepak bola setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. (PUTRI/AFP)

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto membenarkan adanya korban yang bertambah dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Bertambah dua, awalnya 127 orang kini menjadi 129 orang meninggal dunia yang sudah terverifikasi," ujar Kombes Dirmanto, Minggu (2/10/2022).

Dari 129 orang yang meninggal dunia tersebut, dua orang merupakan polisi. Anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung, Bripka Andik dan Anggota Polsek Dongko, Polres Trenggalek, Briptu Fajar Yoyok.

Korban yang meninggal dunia masih berpotensi bertambah. Sebab, sejauh ini ada sebanyak 180 orang yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit yang tersebar di Malang Raya. Antara lain, Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen, RS Wava Husada Kepanjen, RS Teja Husada Kepanjeng.

Kemudian, RS Kanjuruhan Kepanjen, RSI Gondanglegi, Puskesmas Gondanglegi, RS Ben Mari Pakisaji Malang, RSU Pindad Turen, RS Salsabila, RSBK Turen dan RS Saiful Anwar Malang.

"Bripda Agmal Khan Muhammad Sat Samapta Polres Trenggalek dirawat di RS Bhayangkara Batu," ujar Dirmanto, mengutip Regional Liputan6.com.

Infografis 4 Tips Pakai Hand Sanitizer untuk Jaga Kebersihan Tangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya