Strategi Investasi Saham WSKT Usai Lepas Tol Semarang-Batang

Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Waskita Toll Road (WTR) melepas Tol Semarang-Batang kepada perusahaan Hong Kong.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Okt 2022, 12:53 WIB
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Waskita Toll Road (WTR) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (PPJB) atau conditional sales purchase agreement (CSPA) dengan Kings Bless Limited (KBL) dalam rangka rencana aksi korporasi pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memiliki hak konsesi atas ruas tol Semarang – Batang.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, aksi tersebut akan berdampak positif bagi kas perseroan. Pada  30 Juni 2021, Waskita Toll Road resmi melaksanakan aksi korporasi pada JSB. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas SAM Jalan Tol (RDPT SAM-JT) mengambil alih kepemilikan WTR pada JSB dengan sebesar 40 persen.

Dalam rangkaian transaksi tersebut, WTR memiliki hak opsi beli (call option rights). Saat ini, WTR berencana melakukan exercise atas call option tersebut, sekaligus sebagai bentuk kesepakatan sementara antara WTR dan KBL.

Adapun skema transaksi masih dalam proses finalisasi. Nantinya, KBL menjadi pemegang saham di JSB dengan nilai Rp 3,8 triliun.

"Jadi dengan melepas tol Semarang-Batang WSKT akan mendapatkan dana segar dan semakin menyehatkan cash flow perusahaan,” kata Andhika kepada Liputan6.com, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Ke depan, Andika mengatakan Waskita memiliki prospek yang bagus, ditopang salah satunya oleh proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara). Di mana perseroan memang telah memperoleh beberapa kontrak dari mega proyek tersebut.

"Dengan sudah dimulainya pembangunan IKN dan kondisi pandemic yang semakin terkendali menjadi sentimen positif untuk WSKT, karena perolehan kontrak emiten berpotensi naik dan membuat kinerja keuangan bisa baik,” tutur Andika. 

Andika memasang strategi buy untuk saham WSKT. Support pada 480 dengan target penguatan pada 545.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Anak Usaha Waskita Karya Lepas Tol Semarang-Batang Rp 3,8 Triliun kepada Road King

Sejumlah kendaraan saat melewati jalan tol fungsional Batang-Semarang Seksi V Kaliwungu-Krapyak, Jawa Tengah, Senin (11/6). Jalan Tol Batang-Semarang mulai beroperasi secara fungsional selama arus mudik dan balik. (Liputan6.com/Gholib)

Sebelumnya, Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Waskita Toll Road (WTR) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (PPJB) atau conditional sales purchase agreement (CSPA) dengan Kings Bless Limited (KBL), anak usaha dari Road King Infrastructure Limited dalam rangka rencana aksi korporasi pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memiliki hak konsesi atas ruas tol Semarang – Batang.

Sebelumnya, pada 30 Juni 2021, WTR secara resmi melaksanakan aksi korporasi pada JSB, di mana PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas SAM Jalan Tol (RDPT SAM-JT) mengambil alih kepemilikan Waskita Toll Road pada JSB dengan sebesar 40 persen. Dalam rangkaian transaksi tersebut, WTR memiliki hak opsi beli (call option rights).

Saat ini, WTR berencana melakukan exercise atas call option tersebut, sekaligus sebagai bentuk kesepakatan sementara antara WTR dan KBL. Adapun skema transaksi masih dalam proses finalisasi. Nantinya, KBL menjadi pemegang saham di JSB dengan nilai Rp 3,8 triliun.

 


Selanjutnya

Kendaraan pemudik melintas di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang yang terpantau ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo mengatakan penandatangan PPJB atau CSPA ini merupakan salah satu strategi WTR dalam mendukung komitmen PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam rangka penyehatan keuangan Waskita.

“Harapannya dengan terlaksananya aksi korporasi ini, WTR selaku anak usaha Waskita dapat berkontribusi dalam pemulihan kinerja keuangan Waskita, sehingga ke depannya Waskita Group dapat mencatatkan kinerja yang berkelanjutan,” kata Rudi dalam keterangan resmi, Kamis (29/9/2022).

Selanjutnya, WTR dan KBL akan melakukan finalisasi atas transaksi tersebut melalui penandatanganan Akta Jual Beli (sales purchase agreement) yang ditargetkan selesai pada kuartal IV 2022.


Alasan Anak Usaha Road King Akuisisi

Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dikutip dari laman Road King Infrastructure Limited menyebutkan, anak perusahaan Kings Bless teken perjanjian jual beli bersyarat dengan WTR pada 27 September 2022.

King Bless akan membeli 39,77 persen saham pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memiliki hak konsesi atas ruas tol Semarang – Batang dari Waskita Toll Road.

Road King sebagai perusahaan induk investasi dan grup bergerak dalam bidang pengembangan properti dan investasi di RRC dan Hong Kong dengan fokus pada pengembangan residensial, investasi, aset manajemen, pengembangan, operasi dan pengelolaan jalan tol melalui joint venture infrastruktur di China dan Indonesia.

Grup berkomitmen memelihara dan lebih optimalkan jalan tol yang telah dibangun dengan mencari peluang strategis untuk investasi dalam proyek jalan bebas hambatan dan fokus pada pendapatan yang ada dari proyek jalan tol untuk optimalkan pengembalian dengan prioritas diberikan kepada investasi proyek jalan tol yang sudah beroperasi.

Akuisisi ini merupakan peluang besar bagi grup untuk perluas portofolio jalan tol di Indonesia. Akuisisi ini akan memungkinkan grup untuk memperluas portofolio proyek jalan tol di Indonesia.Pada 30 Juni 2022, portofolio jalan tol perseroan terdiri dari delapan jalan bebas hambatan dari lima di China dan tiga di Indonesia membentang sekitar 600 KM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya