Liputan6.com, Malang - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi menyatakan hingga saat ini ada kurang lebih 19 jenazah yang masih belum teridentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
Sementara untuk jenazah lainnya, sudah diambil oleh masing-masing keluarga.
Advertisement
Menurutnya, jika masyarakat ada yang merasa kehilangan keluarga saat menyaksikan laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, pada sabtu (1/10) malam, diharapkan bisa mendatangi ke RSUD Saiful Anwar.
"Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, terutama keluarganya yang Aremania, itu segera melakukan pengecekan di Saiful Anwar. Ada 19 orang yang belum teridentifikasi," kata di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022)
Muhadjir mengatakan, proses investigasi tersebut sesuai dengan perintah dari Presiden Joko Widodo. Pelaksanaan investigasi untuk mengungkap kejadian yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Presiden juga memerintahkan untuk dilakukan investigasi. Secepat mungkin dan harus ada yang bertanggungjawab," kata Muhadjir.
Dia menjelaskan, pemerintah menyesalkan peristiwa yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar pada 1 Oktober 2022. Peristiwa kericuhan itu, terjadi setelah laga tersebut berakhir.
Santunan
Ia menambahkan, pemerintah juga memastikan akan memberikan santunan kepada para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia maupun yang saat ini masih menjalani perawatan untuk pemulihan.
"Presiden sudah meminta ke gubernur untuk koordinasikan dan termasuk Mensos untuk santunan," ujar Muhadjir.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Advertisement