Liputan6.com, Jakarta - Tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya tidak hanya menarikan perhatian publik di Indonesia, tapi juga insan sepak bola di seluruh dunia.
Hal itu ditunjukkan dengan ucapan belasungkawa yang diungkapkan oleh sejumlah klub besar Eropa melalui akun media sosialnya. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Minggu (2/10/2022), beberapa klub yang mengutarakan bela sungkawa untuk insiden ini, seperti Manchester United, FC Barcelona, Manchester City, hingga PSG.
Advertisement
"Manchester United sangat berduka atas tragedi di Malang, Indonesia. Kami mengirimkan belasungkawa tulus pada korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terdampak," tulis akun @ManUtd.
Lalu, akun klub Barcelona, yakni @FCBarcelona menuliskan,"FC Barcelona berduka atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia dan menolak segala tindakan kekerasan baik di dalam maupun luar lapangan. Belasungkawa yang tulus kami sampaikan pada keluarga dan teman-teman korban."
Klub lain asal Inggris Chelsea FC juga ikut mengunggah pesan senada. "Kami semua di Chelsea Football Club sangat berduka atas kejadian di Stadion Kanjuruhan di Indonesia. Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak tragedi ini," tulis akun @ChelseaFC.
"Kami sangat sedih mendengar peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia. Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak," tulis akun @ManCity.
Sementara klub asal Prancis, PSG, menuliskan,"Paris Saint-Germain ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam pada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi di stadion Malang, Indonesia."
Usai Tragedi Arema, PSSI Ungkap Alasan Laga Singo Edan vs Bajul Ijo Dilaksanakan Malam Hari
Laporan terbaru PSSI Minggu (2/10/2022) siang mengungkap terdapat total 129 orang yang menjadi korban jiwa tragedi Arema. Jumlah ini diperkirakan bisa bertambah, mengingat pihak terkait masih melakukan pendataan.
Menyeruaknya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan membuat publik bergejolak. Pasalnya, kabar mengeklaim pihak kepolisian sempat meminta agar jadwal pertandingan dimajukan dengan pertimbangan keamanan.
Dalam surat bertanggal 13 September 2022, Polres Malang mengajukan usulan kepada Panita Pelaksana (Panpel) Arema FC supaya pertandingan, yang sedianya dihelat pada pukul 20.00 WIB, diubah waktu pelaksanaannya menjadi pukul 15.30 WIB.
Sayangnya, permintaan itu tak diindahkan. Sejumlah pihak lantas meminta tanggapan PSSI terkait penolakan usulan perubahan jadwal. Padahal, risiko terjadinya kerusuhan pasca laga cenderung lebih kecil jika duel dihelat pada sore hari.
“Pertama, kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan agar (laga) dilaksanakan pada sore hari. Akan tetapi, oleh PT LIB dan panpel dilakukan diskusi, dan terjadi kesepahaman bersama bahwa (pertandingan) dilaksanakan di malam hari,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam konferensi pers di Stadion Madya Senayan, Minggu (2/10/2022).
Advertisement
Tak Menduga
Yunus Nusi menyiratkan bahwa penyelenggara tak menduga akan terjadi kericuhan di laga tersebut. Sebabnya, gesekan dalam pertandingan sepak bola umumnya melibatkan dua kubu suporter yang berseberangan. Adapun di laga Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022), panitia melarang hadirnya pendukung tim tamu.
“Sebagai persyaratan (menyelenggarakan laga di malam hari), salah satunya (adalah) tidak menghadirkan suporter lawan atau suporter tamu ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak panpel dan PT LIB untuk ber-positive thinking bahwa (akan) sulit untuk terjadi kerusuhan,” ungkap Yunus.
“Di mana letak kerusuhannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada pendukung dari Persebaya yang datang ke Malang? Oleh karena itu, terjadi kesepahaman dan akhirnya (laga Arema vs Persebaya) dilaksanakan sesuai kesepahaman bersama,” sambungnya.
Sebelumnya, Komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing mengaku menyesalkan insiden yang melibatkan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan. Ia mengeklaim pihaknya akan segera menyidangkan kasus tersebut. Singo Edan pun terancam tak bisa menjadi tuan rumah hingga akhir pelaksanaan Liga 1 musim ini.
“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema, bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini, tidak diperkenankan menjadi tuan rumah,” ujarnya seperti dilansir dari situs resmi PSSI pada Minggu (2/10/2022).
Buntut Tragedi Arema, Jokowi Perintahkan Menpora dan PSSI Evaluasi Liga 1
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Jokowi pun memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
"Saya telah memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur penyelenggaraannya," ujar Jokowi dalam konferensi pers daring, Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Kepala Negara juga memerintahkan secara khusus kepada Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi maut ini. Di saat yang sama, Jokowi meminta agar Liga 1 dihentikan sementara.
"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi.
Presiden sangat menyesalkan terjadinya tragedi Arema yang menewaskan 129 orang dan seratus lebih lainnya luka-luka. DIa berharap agar tragedi ini menjadi yang terakhir dalam sepak bola di Indonesia.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," ucap Jokowi.
(Dam/Isk)
Advertisement