Liputan6.com, Jakarta - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana atau karib disapa Gilang Juragan 99 mengungkap permintaan maaf atas tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.
Melalui akun Instagram terverifikasinya, bos MS Glow ini menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya para suporter, petugas kepolisian hingga warga yang berada di dalam stadion saat partai Arema FC Vs Persebaya.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini," tulis Juragan 99 sebagai status teks unggahan pita hitam sebagai tanda duka cita atas kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Minggu, 2 Oktober 2022.
Gilang Juragan 99 juga merasa prihatin dengan kejadian menggemparkan Indonesia dan sepak bola dunia itu melalui tragedi Arema. "saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulisnya lagi.
Baca Juga
Advertisement
Duka Mendalam
Gilang Juragan 99 menyampaikan ucapan duka cita kepada para suporter Arema FC yang turut menjadi korban meninggal dunia karena tragedi Kanjuruhan.
"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya lagi.
Advertisement
Arema FC Bertanggung Jawab
Gilang Juragan 99 menyampaikan rasa tanggung jawab sebagai pemilik klub dengan membiayai pengobatan para korban luka.
"Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban. Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka2, dan meminta pusat2 layanan kesehatan utk menyampaikan pembiayaan nya kepada manajemen Arema FC," dia mengumumkan.
Usut Tuntas
Terakhir, Gilang Juragan 99 mendukung berbagai upaya investigasi dan pengusutan atas kejadian yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan usai menyaksikan pertandingan Arema FC Vs Persebaya.
"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar2 ketemu titik terang permasalahnnya. Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada!," dia menegaskan.
Advertisement