Liputan6.com, Medan Dunia sepak bola Tanah Air berduka. Ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi akibat kericuhan usai laga antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Terkait tragedi Kanjuruhan, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, menyampaikan ungkapan duka cita mendalam. Ungkapan duka disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, lewat Instagram pribadi yang sudah terverifikasi @musa_rajekhsah.
"Duka cita mendalam untuk tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang," tulis Ijeck, sebagai caption dengan postingan foto stadion berwarna hitam putih.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, tragedi Kanjuruhan yang hingga saat ini merenggut 174 nyawa ini segera diinvestigasi. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi.
Dikatakan Muhadjir, proses investigasi tersebut sesuai dengan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelaksanaan investigasi untuk mengungkap kejadian yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Presiden juga memerintahkan untuk dilakukan investigasi. Secepat mungkin dan harus ada yang bertanggungjawab," kata Muhadjir saat berada di Kabupaten Malang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemerintah Sesalkan Tragedi Kanjuruhan
Muhadjir menjelaskan, pemerintah menyesalkan peristiwa yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya yang digelar pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Peristiwa kericuhan itu terjadi setelah laga berakhir.
Pemerintah juga memastikan akan memberikan santunan kepada para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia maupun yang saat ini masih menjalani perawatan untuk pemulihan.
"Presiden sudah meminta ke gubernur untuk koordinasikan dan termasuk Mensos untuk santunan," ujar Muhadjir.
Advertisement
Liga 1 2022-2023 Dihentikan Sementara
Diterangkan Muhadjir, masih berdasarkan instruksi Presiden Jokowi, kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara untuk batas waktu yang belum ditentukan. Selain itu, pihaknya juga belum bisa mengambil kesimpulan siapa yang bertanggung jawab atas insiden itu.
"Untuk sementara pertandingan liga dihentikan. Berapa lama, dihentikan dulu. Belum tahu untuk siapa yang paling bertanggungjawab, masih (akan) diinvestigasi," ujarnya.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Ditembakkanya gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Jumlah Korban Meninggal Dunia
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, kini menjadi 174 jiwa per pukul 10.30 WIB.
"Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan yaitu 298 jiwa," ujar Budi, Minggu (2/10/2022).
Budi mengatakan, data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai assesment Tim Dinkes Provinsi Jatim. "Selain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat," ucap dia.
Dia menjelaskan, ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"RSUD Kanjuruhan, RS Wafa Husada, RSB Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima, dan RSU Wajak Husada," ujarnya.
Advertisement