Respons Tragedi Kanjuruhan, Ansor Jatim Imbau Semua Pihak Menahan Diri

Ia melanjutkan, saat ini Komnas HAM sudah turun, demikian pula Kompolnas dan Mabes Polri. Menurutnya, sebaiknya dibentuk tim gabungan independen pencari fakta untuk mengusut tragedi ini secara tuntas.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2022, 19:50 WIB
Bendahara GP Ansor Jatim. Muhammad Fawait. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menyampaikan belasungkawa dengan tragedi Kanjuruhan yang menelan korban seratusan jiwa dan luka - luka.

Muhammad Fawait, Bendahara GP Ansor Jatim mengimbau semua pihak menahan diri dan tidak saling menyalahkan Menurutnya, ini adalah suatu musibah.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu meminta masyarakat menyerahkan pengusutan Tragedi Kanjuruhan ini kepada negara. Fawait mendukung kalau dibentuk tim independen untuk menyelidiki kasus ini.

Ia melanjutkan, saat ini Komnas HAM sudah turun, demikian pula Kompolnas dan Mabes Polri. Menurutnya, sebaiknya dibentuk tim gabungan independen pencari fakta untuk mengusut tragedi ini secara tuntas.

"Saat ini di media sosial banyak beredar berbagai narasi terkait tragedi Kanjuruhan. Ada yang menyalahkan suporter, ada yang menyalahkan polisi, ada yang menyalahkan panpel. Saya kira ini harus dihentikan, kita serahkan pada tim pencari fakta yang bersifat independen," ujar Gus Fawait, Minggu (2/10/2022).

Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini mengungkapkan, saat ini yang harus diprioritaskan nasib keluarga yang meninggal dunia, mau pun luka-luka. Negara harus hadir untuk meringankan beban korban mau pun keluarga korban.


Tanggung Biaya Pengobatan

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Karena itu, Fawait berharap pemprov mau pun pemkab Malang untuk mengkaver biaya pengobatan bagi korban luka, serta memberi santunan untuk korban meninggal dunia.

"Saya monitor, Bu Gub sudah menemui korban tragedi Kanjuruhan dan menyatakan pemprov akan menanggung biaya perawatan dan memberi santunan bagi yang tewas. Ini langkah baik, sebuah empati yang menunjukkan negara hadir. Saat ini kita harus membangun optimistis kepada publik," pungkas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim tersebut. 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya