Liputan6.com, Malang - Dunia sepak bola Indonesia berduka pada 1 Oktober 2022. Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim) pascalaga BRI Liga 1 derby Jatim Arema FC vs Persebaya Surabaya menelan korban jiwa.
Berdasarkan keterangan Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, data terbaru korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 125 orang.
“Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang," tutur Nyoman kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, adanya selisih angka korban tewas lantaran kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban. Dari jumlah yang meninggal dunia tersebut sudah teridentifikasi seluruhnya alias 100 persen.
"Jumlah korban luka sebanyak 323 orang," terangnya.
Selain memakan korban, tragedi nahas itu juga mengakibatkan sedikitnya delapan unit kendaraan polisi dan fasilitas Stadion kanjuruhan Malang rusak berat.
Kejadian yang tidak diinginkan ini menjadi sorotan publik. Banyak yang berbelasungkawa untuk korban yang meninggal, termasuk kepala negara hingga beberapa kepala daerah di Indonesia.
Sementara itu, warganet turut berduka dan memperbincangkan tragedi Kanjuruhan di media sosial. Bahkan, tagar yang berkaitan dengan tragedi ini bertengger di urutan pertama trending Twitter.
Tragedi Kanjuruhan juga telah terdengar hingga Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Presiden FIFA Gianni Infantino mengirimkan doa untuk para korban jiwa dan yang terluka.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sholat Gaib
Mengingat tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa, umat Islam dapat melaksanakan sholat gaib. Sholat tidak berbeda jauh dengan sholat jenazah, hanya saja sholat dilakukan tanpa ada jenazah secara fisik.
Syarat sah sholat gaib terbagi menjadi dua. Pertama , jenazah berada di luar jangkauan atau lokasinya sulit dijangkau. Kedua, tahu atau menduga kuat bahwasanya jenazah yang disholatinya sudah dimandikan.
Rukun sholat gaib tidak berbeda jauh dengan sholat jenazah. Berikut rukunnya.
1. Niat
2. Berdiri
3. Membaca empat takbir
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
6. Membaca doa untuk jenazah
7. Salam
Advertisement
Tata Cara Salat Gaib
1. Niat Salat Gaib
Sama seperti sholat jenazah, niat sholat gaib dilafalkan sesuai dengan jenis kelamin, jumlah, dan statusnya apakah menjadi makmum, imam, atau sendiri. Berikut adalah niat sholat gaib untuk jenazah individu dan banyak orang.
Lafal niat sholat gaib untuk laki-laki.
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلَانِ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallî ‘alâ mayyiti (fulân) al-ghâ-ibi arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
Jika yang disholatinya adalah perempuan, maka menggunakan lafal niat berikut.
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَةٍ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal kifayâti imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
Kalau jenazah yang dishalatinya banyak, misalnya seperti tragedi Kanjuruhan, maka dapat menggunakan lafal berikut ini.
أُصَلِّي عَلَى جَمِيعِ مَوْتَى قَرْيَةِ كَذَا الْغَائِبِينَ الْمُسْلِمِينَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di desa ‘...’ (sebutkan nama desanya) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
2. Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al–Fatihah dibacakan setelah takbir pertama. Berikut bacaannya.
سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1), Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2), Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3), Yang menguasai Hari Pembalasan (4), Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan (5), Tunjukilah kami jalan lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7).”
3. Membaca Sholawat Nabi
Sholawat nabi dibacakan setelah takbir kedua. Jika ingin membaca selawat yang pendek, berikut bacaannya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Arab-latin: Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”
Advertisement
4. Mendoakan Jenazah
Doa untuk jenazah dibaca setelah takbir ketiga dan keempat. Untuk yang setelah takbir ketiga, dapat membaca doa berikut.
Doa untuk jenazah laki-laki:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Arab-latin: Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”
Doa untuk jenazah perempuan:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Arab-latin: Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”
Adapun doa yang dibacakan setelah takbir keempat adalah sebagai berikut.
Doa untuk jenazah laki-laki:
اَللّٰهُمَّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Arab-latin: Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
Doa untuk jenazah perempuan:
اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
Arab-latin: Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
5. Salam
Setelah membaca doa pada takbir keempat, selanjut salat gaib ditutup dengan salam. Lafal salam dapat dibacakan secara lengkap seperti di bawah ini.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Arab-latin: Assalâmu‘alaikum warahmatullâhi wabarakatuh.
Artinya: "Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."
Wallahu’alam.
Advertisement