Indonesia Segera Miliki Museum Catur, Berlokasi di Bekasi

Museum Catur Indonesia terletak di di halaman Gedung Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Rawa Panjang, Bekasi.

oleh Thomas diperbarui 03 Okt 2022, 08:25 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan Museum Catur Indonesia (Dok Percasi)

Liputan6.com, Jakarta- Tidak lama lagi Indonesia akan segera memiliki museum catur. Peletakan batu pertama pembangunan Museum Catur Indonesia sudah dilakukan pada Minggu 2 Oktober 2022 di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Museum Catur Indonesia akan mengusung tagline 'Akur Membaur dengan Catur'. Museum ini terletak di di halaman Gedung Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Rawa Panjang, Bekasi.

Pembangunan Museum Catur Indonesia ini diperkirakan akan rampung dalam kurun waktu sembilan bulan. Jika tepat waktu, maka museum sudah bisa dinikmati masyarakat umum pada Juni 2023.

Eka Putra Wirya Dewan Penasihat PB Percasi secara simbolis mengawali prosesi peletakkan batu pertama Museum Catur Indonesia dengan menaruh bongkahan batu dan adukan semen untuk pondasi. Kemudian dilanjutkan oleh Nita Nathania Wirya dari Manajemen SCUA dan Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto.

Para pengurus PB Percasi dan tamu undangan juga mendapat kehormatan untuk melakukan prosesi peletakkan batu pertama Museum Catur Indonesia, yakni Wakil Ketua Umum PB Percasi, Ihshan Sulisto dan Willy M Yosep, Dewan Penasihat PB Percasi, Rusdi Taher, Ketua Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi dan lainnya.                 

Menurut Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, pembangunan Museum Catur Indonesia merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan catur Indonesia khususnya PB Percasi yang didirikan pada 17 Agustus 1950.       


Konsep

Peletakan batu pertama pembangunan Museum Catur Indonesia

"Pertama kami bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hari ini tonggak sejarah sedang kita buat yaitu Museum Catur Indonesia. Museum ini desain besarnya adalah menghargai sejarah yang sudah kita perbuat. Mulai dari atlet sampai pengurus, apa saja yang sudah kita perbuat. Dan ke depan, terus untuk melanggengkan tata nilai yang harus kita jaga yaitu persahabatan, persaudaraan dan juga kerja keras," kata Utut Adianto yang juga Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Utut Adianto mengapresiasi konsep pembangunan Museum Catur Indonesia yang digagas Dewan Penasihat PB Percasi, Eka Putra Wirya. 

Konsep tersebut dinilai Utut sangat menginspirasi dan mengedukasi khususnya bagi anak-anak dan generasi muda agar tertarik dan mau menekuni catur.    "Tadi kita dengar saat presentasi ada beberapa konsep yang dihadirkan dalam Museum Catur Indonesia. Ada konsep enjoyment. Jadi bagi orang yang ngantar, bisa santai ada kopi. Tidak melulu yang serius kaya saya Grand Master gitu. Jadi orang tua pun bisa enjoy sehingga membentuk engagement atau keterikatan dan keterkaitan. Terakhir konsepnya menginspirasi. Jadi ini empat nilai yang ingin kita sampaikan dengan berdirinya museum ini," terang Utut Adianto.


Sejak 18 September

Sejatinya pembangunan Museum Catur Indonesia telah dimulai sejak 18 September 2022 lalu. "Sebenarnya 18 September kemarin kita ingin groundbreaking tapi karena berbagai tugas dan semua juga sibuk, baru hari ini terlaksana. Tapi pembangunannya dan doa-doanya sudah mulai 18 September. Mudah-mudahan pembangunan Museum Catur Indonesia bisa segera selesai," ujarnya.

ada kesempatan yang sama, Dewan Penasihat PB Percasi, Eka Putra Wirya mengatakan pembangunan Museum Catur Indonesia adalah bagian dari langkah-langkah strategis untuk mengembangkan dan memajukan catur Indonesia. Dan tujuan utama dari pembangunan museum ini adalah bagaimana bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak Indonesia untuk menyukai dan menekuni catur.

"Pemain-pemain kita berhasil karena ada sekolah catur. Agar semakin maksimal kita bikin program catur masuk sekolah. Untuk melengkapi kita buat museum. Dengan datang ke museum bisa jadi mereka terinspirasi ingin seperti Utut Adianto. Tentu mereka akan bertanya bagaimana Utut Adianto bisa meraih gelar Grand Master. Bagaimana cara belajarnya. Itulah pentingnya inspirasi," kata Eka Putra Wirya.               

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya