Liputan6.com, Jakarta - Meski tengah dibayang-bayangi proyeksi resesi, banyak warga di Amerika Serikat masih bersedia menghabiskan uang mereka untuk menonton pertandingan tim olahraga favorit mereka.
Bahkan sebagian dari mereka rela berhutang demi memiliki pengalaman menghadiri secara langsung acara olahraga favorit.
Advertisement
Dilansir dari CNBC International, Senin (3/10/2022) jasa jual tiket TicketIQ mencatat, tiket untuk ajang Super Bowl LVI dijual rata-rata mulai USD 9.500 atau sekitar Rp 145,2 juta.
Dan musim gugur ini, 33 persen orang di Amerika mengantisipasi untuk berhutang setelah menghabiskan uang untuk menonton pertandingan tim favorit mereka.
Hal itu diungkapkan oleh perusahaan jasa keuangan LendingTree, yang mensurvei 1.578 orang di AS tentang berapa banyak hutang yang mereka rencanakan, dan pengeluaran untuk menonton pertandingan olahraga musim gugur ini.
"Orang di Amerika suka pertandingan olahraga lokal mereka, dan kami tidak takut menghabiskan uang untuk itu," ungkap Matt Schulz, kepala analis kredit di LendingTree dalam laporan survei itu.
Secara rata-rata, penggemar olahraga di AS berencana untuk menghabiskan pengeluaran hingga USD 664 atau sekitar Rp 10,1 juta.
Namun, hal itu berbeda berdasarkan kategori usia.
Berikut jumlah rata-rata rencana pengeluaran masyatakat di AS untuk menonton pertandingan tim olahraga favorit mereka, berdasarkan generasi :
- Generasi Z (usia 18 hingga 25): USD 464 atau Rp 7,1 juta.
- Generais Milenial (usia 26 hingga 41): USD 645 atau Rp 9,8 juta.
- Generasi X (usia 42 hingga 56): USD 827 atau Rp 12,6 juta.
- Generasi Boomer (usia 57 hingga 76): USD 641 atau Rp 9,7 juta.
LendingTree :Generasi Milenial di AS Paling Cenderung Berhutang untuk Menonton Acara Olahraga
LendingTree dalam laporan surveinya menyebut, milenial adalah generasi yang paling mungkin menghabiskan uang untuk menonton pertadingan olahraga, dengan sekitar 50 persen berencana untuk membelanjakannya.
Sementara itu, sekitar seperempat dari mereka akan menaruh uang mereka untuk tiket langsung.
Meskipun menyenangkan, terlalu banyak berbelanja secara royal dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang.
LendingTree mengungkapkan, sekitar 42 persen dari Gen Z dan milenium mengantisipasi untuk berhutang karena pengeluaran terkait olahraga, sementara hanya 11 persen dari generasi boomer yang mengantisipasi.
Dan mereka yang berpenghasilan lebih rendah lebih juga memiliki kemungkinan berhutang.
Dari responden yang berpenghasilan kurang dari USD 35.000 per tahun, 44 persen berencana berhutang dari pengeluaran acara olahraga, sementara hanya 28 persen dari penerima enam digit memiliki kekhawatiran yang sama.
Advertisement
Apakah Utang Pilihan yang Tepat ?
Selain itu, LendingTree juga mengungkapkan bahwa hanya sejumlah kecil orang Amerika, 8 persen yang berencana untuk terlibat dalam taruhan olahraga, dan 7 persen akan membelanjakan uang untuk tim fantasi.
Namun, taruhannya mungkin tinggi: 33 persen responden yang berencana berjudi mengatakan mereka akan menghabiskan lebih dari USD 1.000.
Namun, menurut Schulz, utang ini dinilai belum tentu semuanya buruk.
"Dilakukan dengan bijak dan dalam jumlah sedang, taruhan olahraga bisa menjadi hal yang luar biasa dan menyenangkan," kata Schulz.
"Liga sepak bola fantasi, kurungan March Madness, Super Bowl, dan perjalanan ke Vegas bersama keluarga dan teman bisa menyenangkan dan menguntungkan, serta menciptakan kenangan yang dapat diingat seumur hidup," ujarnya.
Utang biasanya dipandang sebagai hal yang negatif, tetapi Schulz mengatakan bahwa hal itu kadang-kadang sah-sah saja jika memungkinkan Anda untuk memiliki pengalaman sekali seumur hidup.
Namun, penting untuk mengetahui batas.
Jika Anda menggunakan kartu kredit untuk membayar pengeluaran apa pun yang berhubungan dengan olahraga, usahakan untuk melunasi kartu tersebut secara penuh setiap bulan untuk menghindari hutang dan memperoleh bunga.