Kupas Tuntas Pola Pertahanan di Permainan Sepak Bola, Apa Saja?

Sepak bola merupakan cabang olahraga favorit bagi semua kalangan. Diperlukan strategi dalam setiap pertandingan demi meraih kemenangan.

oleh Haya Aulia diperbarui 04 Okt 2022, 13:00 WIB
Penyerang timnas Indonesia U-23, Yandi Sofyan M (tengah) mencoba melewati Narubadin Weerawatnodom (Thailand) di semifinal sepak bola SEA Games ke-28 di National Stadium Singapore, Sabtu (13/6/2015). Indonesia kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pertandingan sepak bola merupakan ajang yang paling dinantikan. Para pendukung berbondong-bondong datang ke arena demi mendukung klub favoritnya.

Segala persiapan telah disusun sedemikian rupa oleh penyelenggara maupun tim yang akan bertanding. Terlebih khusus bagi para pemain yang akan berlaga.

Mulai dari kesehatan fisik, formasi pemain hingga strategi telah dipersiapkan dengan baik.

Dalam setiap pertandingan sepak bola, pelatih akan menentukan siapa saja kah yang akan terjun ke lapangan. Termasuk susunan strategi seperti pola penyerangan dan pertahanan.

Mengapa demikian? Karena tujuan utama permainan sepak bola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan.

Jika tim berhasil menguasai lapangan dengan memperhitungkan strategi saat menghadapi lawan, maka besar peluang bagi tim untuk memenangkan pertandingan.

Strategi menyerang dilakukan dengan cara mengumpan bola ke rekan setim guna menghantarkan bola ke gawang lawan.

Berbeda dengan pola menyerang, strategi bertahan dalam permainan sepak bola didominasi oleh pemain belakang. Hal ini dikarenakan seorang bek memiliki peran untuk mengawal kemana saja pemain penyerang bergerak.

Kamu perlu menonton pertandingan guna mengetahui beberapa strategi yang akan digunakan sebuah tim demi meraih kemenangan.

Beberapa jam lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi Guam dalam laga Piala Asia 2023 di Stadion Pakansari, Bogor pada (3/10/2022) pukul 20:00 WIB.

Sebelum menyaksikan laga seru ini, kalian perlu mengetahui apa saja strategi bertahan yang biasa digunakan oleh pemain saat bertanding. Simak penjelasannya di halaman selanjutnya.


Strategi Bertahan Man to Man Defence

Strategi bertahan yang umum digunakan dalam permainan sepak bola adalah menjaga pemain satu lawan satu. Penjagaan ini biasa disebut dengan strategi man to man defence. Dimana setiap pemain lawan bergerak, ia akan mendapatkan penjagaan ketat.

Saat menggunakan strategi ini, pemain perlu mengetahui siapa lawan yang harus dijaga. Apalagi, striker lawan yang memiliki daya serang cepat dan kepekaan gol yang tinggi perlu mendapatkan pengawalan dari satu sampai dua orang.

Pemain yang bertugas mengawal lawan membutuhkan performa yang berkualitas tinggi, disiplin dan cerdas dalam bertindak.

Selain itu, diperlukan juga kecepatan, kelincahan dan daya tahan untuk seorang pemain dengan pola strategi bertahan man to man defence.

Seorang pemain dengan pola strategi ini dituntut untuk bisa bertanggung jawab atas pemain mana yang akan ia kawal. Dirinya perlu bisa membaca karakter pemain lawan dan berpikir satu langkah lebih cepat dari lawan.

Dengan begitu, pemain sudah bisa memprakirakan yang akan dilakukan oleh lawan ke depannya. Jika pemain berhasil menggunakan strategi ini dengan baik, besar harapan sebuah tim untuk dapat menguasai pertandingan dan mematikan lawan, sehingga tim akan keluar sebagai pemenang.


Strategi Zone Defence

Para pemain Timnas Indonesia U-16 merayakan gol penyeimbang 1-1 ke gawang Myanmar U-16 yang dicetak Muhammad Riski Afrisal (kanan) dalam laga semifinal Piala AFF U-16 2022 antara Indonesia U-16 melawan Myanmar U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Strategi lain yang biasa digunakan pemain adalah zone defence. Pola pertahanan ini dilakukan untuk mengamankan daerah yang dijaga dengan cara menyapu bersih setiap penyerang yang masuk.

Pemain tidak akan memberikan kesempatan bagi lawan untuk menginjakan kaki ke daerah pertahanan, karena ini menjadi salah satu tanggung jawabnya.

Kecepatan menghadang lawan, kecepatan merebut bola, ketepatan dalam memblokir lawan, kekuatan dalam melakukan benturan badan untuk menghadang gerakan lawan menjadi bagian dari tim yang akan menjaga daerah pertahanannya.

Sliding tackle kerap kali digunakan sebagai cara untuk mencegat lawan atau memberhentikan gerak laju lawan.

Pola pertahanan zone defence memerlukan kerja sama antar pemain belakang yang baik. Sebisa mungkin komunikasi antar pemain harus berjalan baik guna mengurangi kesalahpahaman.

Selain itu, juga dapat menghindari kesalahan dalam mengambil tindakan saat megamankan bola, karena bila terjadi kesalahan akan berdampak fatal.  


Strategi Kombinasi Zone Defence-Man to Man Defence

Pemain Timnas Indonesia U-16, Muhammad Kafiatur Rizky (tengah) berusaha mengecoh pemain Vietnam U-16, Nguyen Huu Trong dalam laga final Piala AFF U-16 2022 antara Vietnam U-16 melawan Indonesia U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pola pertahanan man to man dan zone defence tentu saja dapat dikombinasikan. Berbagai macam pola serangan dari lawan dapat membobol pertahanan tim. Maka, tim harus memperkuat diri dengan menggabungkan kedua pola pertahanan ini.

Penggabungan antara man to man dan zone defence diharapkan dapat membantu meredam dan meminimalisir serangan dari lawan yang cepat dan bertubi-tubi.

Kombinasi keduanya memerlukan kerja sama tim yang kuat dan terarah. Hal ini dikarenakan kecepatan, ketangguhan, kelincahan dan daya tahan dari setiap anggota tim akan dipertaruhkan.

Strategi penggabungan zone defence dan man to man defence, membutuhkan gerakan cepat dan gesit pula guna mengantisipasi bola yang melaju dengan cepat.

Adanya latihan yang tertata dan terjadwal, sebuah tim akan berhasil mempertahankan wilayahnya dari serangan lawan. Dengan begitu, besar peluang sebuah tim untuk memenangkan pertandingan.  

Infografis Shin Tae-yong Pelatih Baru Timnas Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya