Legislator Said Adbullah Minta FIFA Ikut Investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Said setuju atas penghentian sementara kompetisi Liga 1 hingga proses investigasi yang dilakukan oleh FIFA selesai hingga mengeluarkan rekomendasi

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2022, 12:21 WIB
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta FIFA ikut investigasi tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur menyita perhatian para legislator senayan. Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta investigasi secara menyeluruh.

Said juga meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kepolisian Republik Indonesia mengundang Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA menginvestigasi peristiwa meninggalnya ratusan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Ini perlu untuk menjaga kredibilitas investigasi dan sepakbola Indonesia di mata dunia,” kata Said Abdullah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Said setuju atas penghentian sementara kompetisi Liga 1 hingga proses investigasi yang dilakukan oleh FIFA selesai hingga mengeluarkan rekomendasi. Menurut dia, penyelenggara kompetisi sepakbola profesional di tanah air tidak hanya mengedepankan aspek bisnis.

Penyelenggara kompetisi harus mengedepankan kepatuhan terhadap keseluruhan aturan FIFA dari semua pihak. Ini semata agar tragedi memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali.

Politisi asal Jawa Timur itu mengusulkan, bila nanti liga kembali bergulir, maka PSSI harus melakukan audit pelaksanaan setiap pertandingan sepakbola hendak digelar hingga pertandingan selesai.

“Dan juga harus menghentikan pertandingan bila ada ketidakpatuhan terhadap peraturan FIFA. Langkah preventif ini untuk menghindarkan tragedi pilu di Kanjuruhan terulang kembali,” kata Said Abdullah lagi.

Menurutnya, meski secara teknis urusan sepakbola menjadi wewenang penuh PSSI, perlu adanya pengawasan dari Kemenpora. Pengawasan tersebut untuk mengingatkan PSSI terhadap kemungkinan adanya upaya tidak patuh oleh penyelenggara pertandingan.

Saksikan video pilihan berikut ini: 


Gotong Royong

Said menyampaikan ucapan turut berduka atas meninggalnya 157 pendukung Arema Malang dalam insiden berdarah usai Arema FC kalah 2-3 dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

“Ingat jangan pernah ada sepakbola mengorbankan nyawa manusia. Sungguh kita menyesal dan penyesalan memang di akhir tragedi. Andai semua pihak senantiasa disiplin menjalankan ketentuan induk sepakbola dunia, FIFA, barangkali tragedi tidak akan terjadi,” ujarnya.

Said Abdullah juga meminta semua pihak baik penyelenggara pertandingan, PSSI, Pemda, maupun masyarakat bergotong royong memberi santunan bagi keluarga korban yang meninggal serta membantu pengobatan mereka yang dirawat di rumah sakit.

Dia juga menyayangkan peristiwa ini terjadi di tengah kebanggan rakyat Indonesia pada prestasi Timnas Indonesia yang berhasil mengalahkan Timnas Curacao.

Negara ini menempati peringkat FIFA lebih baik dari Indonesia yaitu di posisi 84 dunia. Selain itu, prestasi Timnas U-17 juga menakjubkan di kualifikasi Piala Asia U-17.

“Kami di DPR selalu mendukung kebutuhan anggaran dan langkah-langkah PSSI serta Kemenpora ketika meminta persetujuan naturalisasi sejumlah pemain muda berbakat, dan masuk menjadi skuad pada sepakbola tanah air,” ungkapnya.

Said Abdullah berharap agar usulan dan pendapatnya menjadi sumbangan produktif untuk kemajuan sepakbola Indonesia ke depan.

“Semoga urun pikir atas tragedi pilu di Kanjuruhan dapat memberi pertimbangan yang produktif bagi seluruh pihak untuk kemajuan sepak bola nasional dan kita mengheningkan cipta disertai dengan ketulusan doa bagi yang meninggal, kesembuhan bagi yang dalam perawatan dan kesabaran serta ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga yang sanak saudaranya meninggal dalam tragedi memilukan ini,” pungkas Said Abdullah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya