Makna Ragam Gambar Batik dan Filosofinya

Setiap gambar batik atau motif batik memiliki filosofi tersendiri.

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Okt 2022, 14:30 WIB
Seorang wanita mewarnai kain batik saat proses pembuatan di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap gambar batik atau motif batik memiliki filosofinya tersendiri. Kehadiran ragam corak di kain batik ini mengandung makna dari adat dan budaya yang berkembang di Indonesia.

Batik sebagai salah satu warisan turun temurun dari leluhur ini bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia oleh UNESCO pada 2009 lalu. Seiring dengan itu, Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Dikutip dari laman resmi Ditsmp Kemdikbud, Senin (3/10/2022), batik menggambarkan kekayaan budaya Nusantara dengan setiap daerah di Indonesia punya ciri khas sendiri dalam membuat batik. Motif batik terinspirasi dari kepribadian masyarakat setempat, harapan, hingga unsur-unsur alam. Setidaknya ada sekitar 5.849 motif batik di Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Simak beberapa motif batik tersebut berikut ini.

1. Motif Batik Parang

Ini adalahs salah satu motif khas Jawa yang paling populer dengan ciri khas bentuk diagonal yang tegas. Sekilas, susunan motif batik parang menyerupai huruf S, atau ombak laut yang saling berkaitan tidak terputus.

Konon, motif ini sudah ada sejak masa Mataram Islam. Secara filosofis motif batik parang membawa pesan untuk tidak pernah menyerah, sementara kontinuitas pada motif parang bermakna sebuah perjuangan yang tidak pernah putus.

2. Motif Batik Kawung

Ciri khas dari motik batik ini tidak lain bentuknya yang menyerupai irisan buah kawung atau kolang-kaling. Motif kawung bermakna kesucian dan panjang umur. Dahulu, batik kawung hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, atau biasanya diperuntukkan bagi sentana dalem, yakni orang-orang yang memiliki hubungan keluarga Raja.


3. Motif Batik Megamendung

Ilustrasi batik megamendung. (Gambar oleh Kevin Sanderson dari Pixabay)

Ini adalah salah satu motik batik khas Cirebon yang populer. Megamendung sendiri berarti awan sejuk yang konon terinspirasi dari bentuk awan pada genangan air hujan dan cuaca mendung.

Kekhasan motif megamendung adalah pola garis awan dengan bentuk yang agak lonjong. Komposisi warna dasar motif ini adalah merah dan biru yang menggunakan tujuh gradasi warna.

4. Motif Batik Sidomukti

Motif batik ini berasal dari Solo, Jawa Tengah. Batik ini dibuat dengan zat pewarna soga (cokelat) alami dengan motifnya termasuk kombinasi beragam ornamen yang rumit, seperti bunga dan kupu-kupu.

Secara filosofi, motif batik ini bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Umumnya motif batik sidomukti dikenakan pada upacara adat.

5. Motif Batik Simbut

Motif batik ini menyerupai bentuk daun talas dan merupakan salah satu motif khas Banten yang awalnya diciptakan oleh Suku Baduy. Seiring berjalannya waktu, motif batik ini kian menyebar ke seluruh penjuru Banten.

Ciri khas motif batik khas Banten ini adalah warnanya yang cenderung cerah, namun tetap tidak mencolok. Garis yang digunakan dalam motif batik simbut cenderung tebal dan berukuran besar.


6. Sekar Jagad

Ilustrasi batik sekar jagad. (dok. Instagram @saudagarbatiknusantara/https://www.instagram.com/p/BwCnRauBlLa/Dinny Mutiah)

Dikutip dari BBKB Kemenperin, Senin (3/10/2022), secara harfiah motif ini berarti "bunga dunia". Motif ini menampilkan banyak sentuhan bunga-bungaan dengan harapan agar kegembiraan dan keelokan budi sang pemakai bisa ditampilkan dengan penuh pesona oleh batik yang dikenakannya.

7. Gurdho Latar Belakang

Motif Gurdho Latar Belakang bermakna kedudukan yang baik yang digambarkan oleh ornamen mahkota yang gagah dikelilingi keharuman bunga di sekitarnya. Motif ini bentuk pengharapan agar yang mengenakannya mendapat kedudukan yang pantas dan baik.

8. Gurdho Pisang Bali

Motif gurdho adalah lambang dunia atas atau yang mempersonofikasikan akan keyakinan terhadap Tuhan. Sedangkan motif Gurdho Pisang Bali melambangkan harapan, doa, dan keselamatan, bahwa dalam kehidupan, sebelum meninggalkan karya terbaik untuk kita dan orang lain, maka wajib memerangi hambatan atau tantangan yang muncul.

9. Sido Mulyo

Sido berarti jadi, dan mulyo berarti kecukupan dan kemakmuran. Maka, diharapkan memakai batik ini diberikan kecukupan dan kemakmuran.

Motif batik ini kerap dikenakan pengantin pada hari pernikahannya dengan hararapan agar keluarga yang dibina selalu memperoleh kemuliaan. Salah satu ornamen pada batik ini adalah ornamen rumah yang dikelilingi lung-lungan yang menggambarkan sebuah rumah asri dan penuh ketentraman.


10. Emprit

Motif Sido Asih | via: pinterest.com

Burung emprit atau burung pipit adalah burung yang tak pernah lepas dari kelompoknya. Berukuran kecil, namun burung ini mampu bertahan menghadapi dunia yang luas karena selalu hidup berkelompok. Motif ini bermakna agar manusia belajar dari alam dan sekitar bahwa sebagai makhluk sosial harus menjaga hubungan baik dengan sesama.

11. Alas-alasan

Alas-alasan dapat diartikan sebagai hutan dan motif ini termasuk dari bagian motif tradisional. Pada pola motif ini ada beragam jenis binatang, dari binang kecil hingga besar yang ditampilkan sebagai bagian dari pola. Pengguna motif ini diharapkan mampu mengajak orang lain untuk membaca ulang dan selalu mawas diri, arif, dan bijaksana dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh tantangan.

12. Sido Asih

Motif ini adalah motif tradisional Jawa dengan sido berarti jadi, dan asih berarti kasih sayang. Batik ini biasanya digunakan dalam acara-acara perkawinan dengan kain batik sidoasih dipakai sebagai busana pada malam pengantin. Dengan menegnakan batik ini makan akan membuat pengantin menjalani kehidupan barunya yang lebih romantis, penuh cinta, dan kasih sayang.

Infografis motif-motif batik (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya