Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas membaca punya peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui bahan bacaan yang ada di perpustakaan, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya untuk meningkatkan kecakapan pada kemampuan memproduksi barang dan saja.
Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando usai peluncuran Festival Literasi Maluku Utara dan Gerakan Sibua Literasi (Sinergi Budaya Baca Lintas sektor), di Aula Nuku Kantor Gubernur Maluku Utara, Senin (3/10/2022).
Advertisement
"Kita memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Dan apa yang dilakukan hari ini dapat menjadi bekal bagi generasi muda pada saat Indonesia memasuki Indonesia emas tahun 2045," ungkap Syarif.
Syarif juga mengatakan, peningkatan kualitas SDM tidak bisa tidak dengan cara mencerna semua pengetahuan yang ada di berbagai buku, baik teori klasik maupun modern, untuk dipraktikan sehingga masyarakat dapat memproduksi barang dan jasa.
"Kesadaran ini harus ditanamkan bahwa betapa pentingnya kita menanamkan ilmu dalam otak kita. Jadi satu-satunya pintu masuk ilmu pengetahuan ke otak manusia adalah dengan membaca," katanya.
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba mengatakan, pendidikan merupakan fondasi paling penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam mengembangkan dan meningkatkan SDM yang lebih baik. Rendahnya minat baca, lanjutnya, menjadi faktor penyebab ketertinggalan pendidikan di Maluku Utara.
"Jika SDM pada suatu daerah berkualitas tinggi, maka kualitas kehidupan masyarakatnya pun tinggi. Dengan demikian maka gerakan literasi harus selalu dikampanyekan," kata Abdul Gani.
Melalui festival literasi ini, Abdul Gani berharap seluruh masyarakat Maluku Utara dapat meningkatkan semangat berliterasi sehingga banyak masyarakat yang teredukasi, terutama para generasi muda.
"Masyarakat yang teredukasi tentu akan mampu mengembangkan karakter diri, sehingga mampu menjadi generasi emas penyokong kemajuan pembangunan bangsa," harapnya.
Kondisi Literasi Maluku Utara
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara, Muliyadi Tutupoho menjelaskan, kegiatan Festival Literasi ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh Dinas sejak berdirinya tahun 2015 silam.
Festival literasi ini dilakukan berdasarkan pada kondisi ril literasi dan budaya baca di Provinsi Maluku Utara walaupun berdasarkan data IPLM Provinsi Maluku Utara berada pada urutan ke 17 dari 34 provinsi dengan nilai indeks 14,27.
"Maluku Utara berada pada posisi di atas rata-rata nasional dengan nilai indeks 13,54. Tetapi jika di urai per item Maluku Utara masih banyak kekurangannya dibanding provinsi lain. Fasilitas perpustakaan kita masih jauh ketinggalan dengan daerah lain," jelasnya.
Festival literasi dilakukan pada 3-5 Oktober 2022. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai lomba. Di antaranya lomba bertutur, lomba baca puisi, lomba pidato, lomba stan up comedy, pemilihan duta baca, lomba perpustakaan sekolah, lomba perpustakaan desa, lomba perpustakaan komunitas, lomba menulis essay dan opini, serta mewarnai.
Pada kesempatan yang sama juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Bunda Literasi se-Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara dan Talkshow 'Literasi: Peningkatan Indeks Masyarakat untuk Kesejahteraan, Wujudkan Maluku Utara Cerdas'.
Advertisement