Ungkapan Duka Edy Rahmayadi atas Tragedi Kanjuruhan: Tak Ada Sepak Bola Sebanding Nyawa Manusia!

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi turut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Okt 2022, 18:12 WIB
Postingan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, terkait ungkapan duca cita atas tragedi kanjuruhan (Instagram @edy_rahmayadi)

Liputan6.com, Medan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi turut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Lewat akun Instagram pribadi yang sudah terverifikasi @edy_rahmayadi yang dipantau Liputan6.com, Senin (3/10/2022), orang nomor satu di Sumut menyampaikan rasa duka lewat sebuah foto yang dipostingnya.

Postingan tersebut juga dibubuhi caption, "Sebuah tragedi yang sangat menyesakkan dada, duka yang sangat mendalam sangat saya rasakan atas terjadinya tragedi yang memakan korban nyawa hingga ratusan jiwa. Saya bersama masyarakat Sumatera Utara mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan ikhlas dalam menghadapi musibah ini. Mari bersama kita jadikan tragedi ini untuk sama-sama belajar dan berbenah agar kedepannya peristiwa memilukan ini tidak terulang kembali..."

"Tidak Ada Sepakbola yang Sebanding Dengan Nyawa Manusia! Mari bersama kita berbenah, tingkatkan rasa solidaritas dan sportifitas kita, kalah Menang biasa dalam pertandingan, akan tetapi Nyawa Manusia takkan bisa tergantikan!" sambung Edy Rahmayadi, yang pernah menjabat Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia harus diinvestigasi sampai tuntas.

Jokowi menegaskan pelaku yang bersalah harus diberikan sanksi. "Kan saya sudah sampaikan, diinvestigasi tuntas, diberikan sanksi kepada yang bersalah," ucap Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

 

 

 

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Perintahkan Tangani Kasus

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. Jokowi meminta Liga 1 diberhentikan sementara. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi belum berencana mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan. Dia mengaku telah memerintahkan jajaran terkait untuk menangani kasus tersebut. "Saya kira juga perintah saya sudah jelas, kepada Menko Polhukam, kepada Kapolri, kepada Menpora. Semuanya sudah jelas," kata Jokowi.

Dunia sepak bola Indonesia berduka. Ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Dalam laga ini, Arema yang menjadi tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya. Pendukung Arema yang tak terima kekalahan timnya langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang. Kerusuhan pun tak terhindarkan.


Bentuk TGIPF

Tragedi memilukan kembali mewarnai sepak bola tanah air. Kerusuhan hingga menelan korban jiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengungkap kasus atau peristiwa kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Tim ini akan langsung dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Untuk mengungkap kasus atau peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, maka pemerintah membentuk tim gabungan indendepen pencari fakta atau TGIPF yang akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam," kata Mahfud dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Dia menargetkan pengusutan tragedi yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia itu selesai 2 sampai 3 minggu. Tim ini terdiri dari, pejabat kementerian terkait, kemudian organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.


Dipimpin Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud Md. (Merdeka.com)

Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tim ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menyetujui pembentukan tim mengusut tragedi pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. "Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui," ujar Mahfud MD dalam jumpa pers virtual, Senin (3/10/2022).

Mahfud menyebut, TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini dipimpin langsung oleh dirinya. Wakil ketua diduduki oleh Menpora Zainuddin Amali. Sekretaris diisi mantan Jampidum yang juga mantan Deputi III Kemenko Polhukam Nur Rochmad.

Berikut daftar anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan;

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI)

2. Sumaryanto (Rektor UNY)

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas)

5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA)

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI)

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)

9. Laode M Syarif (Kemitraan)

10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan tim nasional sepak bola).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya