Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap alasan mendukung anak muda dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini karena anak muda bisa mengenalkan dan mengakselerasi digitalisasi kepada UMKM.
Teten mengisahkan, banyak pelaku UMKM yang terdampak selama pandemi. Di sisi lain, digitalisasi jadi salah satu solusi yang bisa diakses oleh para pedagang yang terdampak pandemi.
Advertisement
"Dua tahun lalu di pandemi covid banyak anak muda yang mengembangkan inovasi yang selamatkan UMKM. Masih ingat tahun lalu warteg tidak bisa jualan, warung nasi tidak bisa jualan, muncul ide. Tukang jahit tidak bisa usaha, bakul pasar mbok-mbok (enggak bisa jualan)," kata dia dalam Kick-Off Pahlawan Digital UMKM di Mbloc Space, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Munculnya beragam inovasi digital ini, menurut Teten bisa mengembangkan bisnis UMKM. Bahkan, perusahaan rintisan digital ini pula bisa membuat pasar baru di Indonesia.
"Muncul anak-anak muda yang mengembangkan aplikasi digital yang sekarang jadi bisnis bagus, pasar kan. Saya senang visi bisnisnya, ingin tolong orang di tengah kesulitan, itu yang akan berkembang," ujarnya.
"Ini jadi solusi dan bisa membangun pengembangan bersama," imbuh Teten Masduki.
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Milenial Presiden Putri Tanjung memandang kalau UMKM punya potensi luar biasa. Ditambah UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Dia mengaku kalau selama pandemi banyak UMKM dalam komunitas yang diikutinya mengeluh karena terdampak. Bahkan, ada yang alami kerugian besar sampai terpaksa gulung tikar.
"Pertanyaannya, aku bisa kontribusi apa? Sebagai pegiat UMKM aku ngobrol sama tim aku, kita setuju kayaknya kita perlu lebih banyak pahlawan digital yang bawa solusi yang bantu UMKM," ujarnya.
"Kita ngomongin hulu-hilir dari back end dengan teknologi. Di 2020 ada Credibook, ada banyak lagi yang marketplace khusus karya-karya ibu-ibu di NTT dan sebagainya. Kita perlu lebih banyak solusi UMKM yang localize," tambah dia.
Genjot Pengembangan UMKM
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) menjalin sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menghadirkan program Growpreneur by BRI di Smesco Indonesia. Program ini dihadirkan guna mendongkrak rasio kewirausahaan di Tanah Air.
Dalam acara Grand Launching Growpreneur by BRI, Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendongkrak target rasio kewirausahaan hingga 3,95 persen di 2024, serta 1 juta wirausaha mapan baru di tahun ini.
"Growpreneur by BRI merupakan simpul yang menghubungkan UMKM dengan industri kreatif, dan infrastruktur digital yang adaptif. Sebuah wadah program pemberdayaan komunitas UMKM BRI dan peserta Brilianpreneur." Kata Teten Masduki melalui sambutanya dalam peluncuran BRI Growpreneur di Smesco Indonesia, seperti ditulis Jumat (16/9/2022).
Teten mengapresiasi bahwa BRI senantiasa menjadi mitra KemenKopUKM untuk menjadi garda terdepan dalam menaikkelaskan UMKM Indonesia, serta menciptakan ekosistem komplit yang mengkoneksikan UMKM dengan kewirausahaan.
"Bersama dukungan BRI, saya pribadi optimistis dan percaya diri bahwa kita bisa mencapai target kewirausahaan. Karena Pemerintah tak bisa sendiri, perlu ada kerja sama dari semua pihak. Dan memang ini adalah perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan kewirausahaan," ucapnya dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Peran UMKM
Dalam mendukung pertumbuhan UMKM agar naik kelas, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara dan forum diskusi "Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas" yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Bagi KADIN Indonesia, UMKM memiliki peranan krusial dalam perekonomian Indonesia sehingga perlu dikuatkan, diberdayakan dan digandeng untuk semakin tumbuh dan mampu menembus pasar global. UMKM sendiri telah berkontribusi sebesar 61.97 persen dari total PDB nasional, atau setara dengan Rp 8.500 triliun pada tahun 2020.
Pemerintah sendiri terus mendorong pemberdayaan UMKM. Presiden Jokowi mencanangkan program Economic Empowerment sebagai gerakan nasional Indonesia untuk memperkuat perekonomian Indonesia di dalam banyaknya tantangan-tantangan global.
Tak hanya itu, mendiskusikan UMKM menjadi salah satu prioritas utama Presiden Jokowi bagi Indonesia dalam forum multilateral G20.
"Saat ini kondisi perekonomian dunia di posisi yang tidak baik-baik saja. Ketidakpastiannya sangat tinggi. Pandemi memang sudah mereda, namun perekonomian dunia masih belum kembali normal. Kondisi akan lebih sulit dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang memantik krisis finansial, pangan, energi dan lainnya. Namun, kita percaya Indonesia mampu melewatinya. Ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang masih bisa tumbuh 5,4 persen," jelas Presiden Jokowi saat meresmikan acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Senin (3/10/2022).
Kolaborasi
Presiden juga meyakini, di kuartal-kuartal berikutnya perekonomian nasional akan terus tumbuh di atas angka yang ditargetkan. Kunci keberhasilannya, kata Presiden, adalah dengan berkolaborasi, kompak karena tantangan kita tidak mudah dan cukup berat.
Presiden Jokowi juga menekankan perlu adanya Indonesia Incorporated agar perusahaan yang besar, menengah, kecil bekerjasama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan di lapangan secara konkret.
"Pemerintah sulit mendampingi UMKM atau petani, yang bisa langsung mengawal adalah pihak swasta dan akan berhasil jika ada gerakan kemitraan seperti yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia," tambah Jokowi.
Advertisement