Mandiri Sekuritas Tawarkan ORI022

Selain berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, melalui investasi di ORI022, investor juga akan mendapatkan berbagai manfaat.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Okt 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi Obligasi Negara Ritel atau ORI. Dok Kemenkeu

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas mendorong masyarakat berinvestasi dan mendukung pembangunan nasional melalui Obligasi Negara Ritel seri 022 (ORI022) yang dapat dibeli dengan mudah melalui platform digital sbn.most.co.id.

ORI adalah salah satu instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu, Warga Negara Indonesia.

Selain berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, melalui investasi di ORI022, investor juga akan mendapatkan berbagai manfaat antara lain nilai aset dengan kupon tetap atau fixed rate sebesar 5,95 persen per tahun atau di atas suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 4,25 persen, berpotensi meraih capital gain, dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah holding period, serta dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain sesuai kebijakan masing-masing mitra distribusi.

Direktur Retail Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik menuturkan, sebagai perusahaan anak dari Bank Mandiri yang mempunyai misi untuk selalu berperan aktif dalam memajukan keuangan nasabah dan pasar modal Indonesia, Mandiri Sekuritas berkomitmen kuat sebagai mitra distribusi pemerintah dalam penawaran produk-produk investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“ORI022 dapat menjadi produk alternatif investasi yang menguntungkan nasabah dan dijamin oleh pemerintah. Produk ini juga membuka kesemaptan bagi nasabah untuk berperan aktif dalam membantu pemerintah memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022,” kata dia dari keterangan tertulis, dikutip Senin, (3/10/2022).

Theodora menuturkan, dengan harga mulai Rp 1 juta-Rp 5 miliar per investor ORI 022 juga dapat menjadi pilihan investasi yang terjangkau, aman, mudah dan menguntungkan, ORI022 dapat dibeli melalui platform digital MOST SBN mulai 26 September 2022-20 Oktober 2022.

“Hasil penjualan ORI022 akan ditetapkan apda 24 Oktober 2022 dan alokasi penjatahan ke nasabah pada 26 Oktober 2022,” kata dia.

Adapun pembayaran kupon pertama ORI022 dilakukan pada 15 Desember 2022 atau long coupon sampai jatuh tempo pada 15 Oktober 2025.


Prediksi IHSG pada Akhir 2022

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas (Mansek) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat sentuh level 7.300 pada akhir 2022.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyatakan keyakinan itu berkaca pada perkembangan pasar modal tanah air yang dinilai cukup bertahan di tengah sentimen ekonomi global yang menantang.

"Proyeksi analis kami, IHSG hingga akhir tahun bisa mencapai 7.300,” kata dia dalam konferensi pers MOST Carnaval di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak ke zona hijau. IHSG ditutup naik 0,28 persen ke posisi 6.988,15. Sementara Bursa saham Asia sebagian besar melemah yang dipimpin bursa saham China dan Hong Kong pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Koreksi terjadi di bursa saham Asia lantaran kenaikan ketegangan geopolitik setelah ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi kunjungi Taiwan. Sejalan dengan kinerja pasar modal yang dinilai cerah, Mandiri sekuritas juga menargetkan pertumbuhan investor atau nasabah perusahaan sebesar 45 persen hingga akhir tahun.

Mandiri Sekuritas juga mencatat sejumlah perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Sayangnya, Oki enggan membeberkan lebih lanjut daftar perusahaan yang siap debut.

 


Selanjutnya

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Tahun lalu kita mulai kerjakan dari (nilai emisi) USD 200 juta  sampai USD 1,5 miliar, the largest IPO ever. Tahun ini kita juga ada, dari yang paling kecil sampai besar, ada. Ada kemungkinan lebih besar dari GoTo,” kata dia.

Kendati optimis terhadap prospek IPO pada paruh kedua tahun ini, Oki mengatakan pihaknya juga memperhatikan perkembangan dinamika pasar. Di mana ia menilai pasar saat ini tengah volatile tersengat isu inflasi, kenaikan suku bunga, hingga kondisi politik Rusia—Ukraina.

"Kita selalu monitor market sampai mendapatkan market window yang paling tepat untuk bisa korporasi-korporasi masuk ke masyarakat,” pangkas dia.


Target Investor Baru pada 2022

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas (Mansek) optimistis tren peningkatan investor masih akan berlanjut hingga akhir 2022. Sejalan dengan keyakinan itu, Mandiri Sekuritas menargetkan pertumbuhan investor sebesar 45 persen.

"Sampai akhir tahun target kami 45 persen. Mudah-mudahan ini tercapai karena per Juni sudah tercapai 22 persen. Sehingga target kami masih on track,” kata Direktur Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik dalam konferensi pers MOST Carnaval di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Adapun jumlah nasabah Mandiri Sekuritas sampai dengan paruh pertama tahun ini tercatat sebanyak 210 ribu nasabah atau investor. Secara keseluruhan, Dora mencatat terdapat 270 ribu nasabah Mandiri Sekuritas, tetapi sekitar 60 ribu lainnya tercatat sebagai nasabah pasif.

Oleh sebab itu, Mandiri Sekuritas menginisiasi MOST Carnaval satunya untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan pasar modal yang dapat mendukung peningkatan kualitas investor ritel di Indonesia.

Di sisi lain, optimisme Mandiri Sekuritas untuk mencapai target pertumbuhan investor baru 45 persen juga merujuk pada tren pertumbuhan investor di pasar modal yang masih berlanjut.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal per 31 Desember 2020 ke 31 Desember 2021 meningkat signifikan 92,9 persen atau dari 3,88 juta menjadi 7,48 juta.

Tren peningkatan itu berlanjut hingga paruh pertama tahun ini. Di mana jumlah investor pasar modal Indonesia tercatat menjadi 9,1 juta per 30 Juni 2022 atau naik 21,68 persen dibandingkan dengan akhir 2021.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya