HEADLINE: Tragedi Kanjuruhan Malang Lembar Kelam Sepak Bola Indonesia

Sepak bola Indonesia berduka usai terjadinya tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1.

oleh Defri Saefullah diperbarui 04 Okt 2022, 11:45 WIB
Banner Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Sepak bola Indonesia berduka. Tangisan dan duka ini terasa hingga jauh di sana di tanah Iberia, Spanyol. Semua pertandingan La Liga Spanyol yang digelar pada Minggu (3/10/2022) diawali dengan mengheningkan cipta.

Semua tertunduk dan terharu dengan tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Tragedi kelam di sepak bola ini tercatat sudah menewaskan 125 orang korban jiwa.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez salah satu yang merasakan kegetiran dari peristiwa yang tak terduga ini. Meski sedang berada dalam forum dengan anggota klub atau socios, dia tak lupa untuk meminta hadirin turut mengheningkan cipta buat korban di tragedi Kanjuruhan.

Florentino Perez mengajak semuanya untuk mengheningkan cipta untuk tragedi sepak bola tersebut. Bentuk ungkapan bela sungkawa ini ia sampaikan dalam acara Sidang Umum Anggota Real Madrid 2022 di Kota Madrid pada Minggu (2/10/2022) kemarin.

Selain dilakukan oleh presiden klub yang bermarkas di Stadion Santiago Bernabeu tersebut, laga antara Real Madrid dan Osasuna semalam pun diawali dengan mengeheningkan cipta yang diikuti para pemain dan penonton di tribun.

Jelang laga Real Madrid melawan Osasuna tadi malam, pertandingan ini diawali dengan mengheningkan cipta yang dilakukan oleh para pemain dan para penonton di tribun.

"Santiago Bernabéu mengheningkan cipta selama satu menit sebelum kick-off untuk mengenang mereka yang tewas dalam tragedi di stadion Kanjuruhan, di pulau Jawa (Indonesia)." tulis akun Instagram Real Madrid.

Aksi ini pun menarik banyak perhatian netizen dunia dan turut ucapkan belasungkawa atas tragedi tersebut. Pemandangan di stadion Bernabeu dan La Liga Spanyol hanya secuil bentuk simpati masyarakat dunia, utamanya stake holder sepak bola dengan tragedi di Indonesia.

Di belahan dunia lainnya pun, tragedi Kanjuruhan mengundang banyak simpati. Semua klub di dunia baik yang besar atau kecil mulai dari Manchester United, Manchester City, Arsenal, Liverpool, Real Madrid dan Barcelona sampaikan duka mendalam atas tragedi yang terjadi usai laga kandang Arema FC itu. 

“FC Barcelona berduka atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia dan menolak segala tindakan kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan. Belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada keluarga dan teman-teman para korban,” tulis Barcelona di Twitter.

Bahkan bukan hanya kalangan sepak bola, para pembalap di MotoGP juga turut berduka dengan tragedi Arema. Indonesia salah satu negara yang juga dikenal memiliki fans banyak di MotoGP.

"Kami turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang. Semoga keluarga yang ditinggalkan akan diberi kekuatan dan kesabaran," tulis Repsol Honda Team di akun resmi twitter mereka.

Di markas FIFA, Semua bendera negara-negara FIFA dikibarkan setengah tiang di markas asosiasi tersebut di Zurich, Swiss. Bendera sudah dikibarkan pada Minggu 2 Oktober 2022 untuk menghormati korban di tragedi Arema.

"Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas-markas FIFA sebagai penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawanya," tulis caption di situs FIFA, dikutip Senin (3/10/2022)

 

 

 

 

 


Pertandingan Paling Berbahaya Ketiga di Dunia

Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Tragedi Kanjuruhan masuk dalam daftar pertandingan sepak bola paling mematikan di dunia. Berdasarkan data teranyar, tragedi Malang menjadi pertandingan sepak bola paling mematikan ketiga di dunia.

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan telah memutakhirkan data mengenai korban tewas dalam tragedi Arema yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Sebelumnya, sempat terdapat laporan berbeda mengenai korban dalam peristiwa nahas pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/023.

Pihak terkait mengeklaim korban berjumlah 127 orang, yang kemudian bertambah menjadi 129 dan 174 orang. Kondisi itu membuat Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan tragedi sepak bola mengerikan kedua sepanjang sejarah.

Polri akhirnya memperbarui data, sehingga didapati 125 orang meninggal dunia. Menurut Nyoman, selisih angka korban tewas pada awal pemberitaan dipicu oleh kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani korban.

“Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang. Jumlah korban luka sebanyak 323 orang,” tutur Nyoman kepada wartawan pada Minggu (2/10/2022).

Hasil pemutakhiran menunjukkan bahwa suporter yang meninggal dunia sebanyak 125 orang. Catatan tersebut menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai insiden sepak bola paling mematikan ketiga di dunia.

Sekadar informasi tragedi Estadio Nacional Lima dan peristiwa Accra Sports’ Stadium Ghana menempati urutan pertama dan kedua paling mematikan di seluruh dunia.

Korban tewas di Peru mencapai 328 orang. dipicu oleh kemarahan ribuan suporter Peru dan serangan dari pihak kepolisian. Sementara itu, bencana di Accra Sports’ Stadium memakan korban jiwa 126 orang.

Penyelidikan resmi mengungkap bahwa polisi juga menjadi pihak yang bersalah dalam insiden tersebut. Perilaku mereka dinilai sembrono lantaran menembakkan peluru plastik dan gas air mata tanpa pandang bulu.

Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)

Sebelumnya, tragedi Kanjuruhan Malang juga menjadi sorotan media asing selain jadi trending topik di Twitter. Jumlah korban dalam peristiwa tersebut yang mayoritas mencuri perhatian dalam pemberitaan mereka.

Salah satu yang mengulas isu tersebut adalah media Inggris Mirror.co.uk, melalui artikel bertajuk "127 football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended".

"Sedikitnya 127 suporter sepak bola dilaporkan tewas di Indonesia setelah terjadi kerusuhan menyusul pertandingan liga Arema FC melawan Persebaya Surabaya," tulis media tersebut.

Media Inggris lain yang juga memuat kabar tragedi Arema hari ini adalah The Guardian. Dengan artikel "More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match".

"Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan usai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang," ulas The Guardian.

Kerusuhan suporter bola itu juga mencuri perhatian media Amerika Serikat (AS), New York Times. Dalam artikel bertajuk "Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead".

"Beberapa orang tewas Sabtu malam setelah pertandingan sepak bola profesional di Malang, Indonesia, menyebabkan kerusuhan di stadion dan gas air mata ditembakkan ke kerumunan yang padat oleh polisi," tulis NY Times mengutip pejabat liga.

Media olahraga Spanyol Marca yang fokus pada sepak bola mengeluarkan artikel berjudul ‘Nightmare on the field: Dozens dead after all-out brawl in Indonesian league’ (Mimpi buruk di lapangan: Puluhan orang tewas usai tawuran habis-habisan di liga Indonesia).

Sementara media Australia, ABC News hingga berita ini dilansir, menjadikkan kabar tersebut sebagai breaking news dengan judul ‘Kekerasan di pertandingan sepak bola Indonesia telah menewaskan 127 orang, kata polisi’. ABC juga menurunkan artikel berjudul ‘Polisi Indonesia mengatakan 127 orang tewas setelah terinjak-injak di pertandingan sepak bola’.

 


Kronologi Tragedi Kanjuruhan

Tragedi memilukan kembali mewarnai sepak bola tanah air. Kerusuhan hingga menelan korban jiwa terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu. Ini juga yang memicu terjadinya kerusuhan yang berbuntut jatuhnya korban jiwa.

Berdasarkan banyak laporan yang beredar, Aremania Kesal dengan kekalahan Arema dan mereka lalu menyerbu ke lapangan usai peluit panjang ditiup wasit. Meski versi lain menyebutkan, hanya dua orang Aremania yang turun terlebih dahulu ke lapangan.

Petugas keamanan langsung berusaha menghalau serbuan suporter ini. Untuk mengusir suporter, ditembakan gas air mata. Kondisi justru menjadi semakin kacau.

Para suporter yang panik termasuk wanita dan anak-anak berdesakan mencoba keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya fatal, banyak yang pingsan dan sulit bernapas.

Salah seorang suporter yang selamat dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Rezqi Wahyu menceritakan detik-detik kejadian mencekam tersebut via Twitter.

Kerusuhan bermula dari adanya satu orang Aremania dari tribun selatan yang nekat masuk ke lapangan dan mendekati pemain Arema Sergio Silva dan Adilson Maringa. Sang suporter mencoba memberikan motivasi dan kritik kepada pemain Arema.

Aksi satu orang suporter ini kemudian diikuti beberapa Aremania lain yang masuk ke lapangan guna meluapkan kekecewaannya kepada pemain. Jumlah suporter yang masuk ke lapangan semakin banyak dari berbagai sisi stadion. Suporter juga mulai melemparkan benda-benda ke lapangan.

Para pemain Arema harus mendapat pengawalan petugas keamanan saat memasuki ruang ganti. Usai pemain Arema masuk ruang ganti, situasi di lapangan semakin tak terkendali. Jumlah suporter yang masuk makin banyak.

Seorang petugas polisi berpakaian preman memeriksa mobil polisi yang rusak dalam tragedi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sejauh ini ada sebanyak 180 orang yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit yang tersebar di Malang Raya. (AP Photo/Trisnadi)

 

Aparat keamanan langsung berupaya memukul mundur suporter dengan tameng dan pentungan. Saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, suporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat. Kondisi makin tak kondusif.

Kemudian aparat keamanan menembakan gas air mata untuk membubarkan suporter Arema yang masuk ke lapangan. Silih berganti suporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara.

Selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakanan gas air mata ke arah suporter.Para suporter yang panik karena gas air mata semakin ricuh di tribun. Mereka berusaha segera keluar dari Stadion Kanjuruhan. Sayangnya pintu keluar sudah penuh sesak karena suporter berebut segera keluar.

Banyak suporter wanita dan anak-anak yang sesak nafas tak terdaya. Mereka sudah tak kuat berdesakan keluar dari stadion. Pintu keluar stadion semuanya penuh sesak.

"Didalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah.Sedangkan untuk keluar stadion pun gak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata," ujar Rezqi.

Menurut penuturan Rezqi, kondisi makin panas pada pukul 22.30. Banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil polisi. Suporter juga mengeroyok petugas polisi karena dianggap mengurung mereka di stadion degan gas air mata.

"Kondisi luar stadion Kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak suporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. Suporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan."


Instruksi Presiden Jokowi

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung merespon tragedi Arema. Dia langsung memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.

"Saya telah memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur penyelenggaraannya," ujar Jokowi dalam konferensi pers daring, Minggu (2/10/2022).

Lebih lanjut, Kepala Negara juga memerintahkan secara khusus kepada Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi maut ini. Di saat yang sama, Jokowi meminta agar Liga 1 dihentikan sementara.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi.

Beberapa jam usai Tragedi Kanjuruhan yang merengut nyawa 125 orang, PT Liga Indonesia Baru atau LIB selaku operator Liga 1 mengumumkan kompetisi akan dihentikan selama satu minggu terhitung mulai 2 Oktober 2022.

Namun setelah melihat kondisi terkini dan ikut berkunjung ke Stadion Kanjuruhan Malang, Ketum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule menyatakan Liga 1 akan disetop untuk hingga waktu yang tidak ditentukan.

Ibul hadir di Stadion Kanjuruhan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing, dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita pada Minggu (2/10/2022).

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Ibul seperti dilansir situs resmi PSSI, Senin (3/10/2022).

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI Yunus Nusi sempat mengatakan Liga 2 tak akan terpengaruh tragedi Arema. Belakangan, pernyataan ini berubah karena PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda Liga 2 selama dua pekan ke depan.

Berdasarkan rilis yang diterima media, penundaan Liga 2 merujuk pada dua poin:

1. Insiden pasca pertandingan Liga 1-2022/2023 NP 96 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang;

2. Rapat Koordinasi tanggal 2 Oktober 2022 di Pendopo Kantor Bupati Malang yang dipimpin oleh MENKO PMK dan dihadiri oleh Menpora, Kapolri, Gubernur Jawa Timur, Anggota Komisi X DPR RI, KAPOLDA Jawa Timur, Pangdam Brawijaya dan seluruh unsur terkait yang menangani tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini perkenankanlah PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) menyampaikan pemberitahuan bahwa kompetisi Liga 2 - 2022/2023 ditunda selama 2 (dua) pekan dan perkembangan selanjutnya menunggu kebijakan otoritas Pemerintah melalui PSSI," tulis pernyataan PT LIB.

"Selanjutnya, PT. LIB akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi kepada klub perserta Liga 2 2022/2023 dan segala perkembangan akan diinformasikan pada kesempatan pertama."

Di sisi lain, kualifikasi Piala Asia U-17 yang berlangsung di stadion Pakansari Bogor tetap berlangsung. Pertandingan sudah dimulai Sabtu dan diputuskan tak lagi dihadiri penonton karena adanya tragedi Malang.

 


FIFA Bakal Beri Sanksi?

Bendera anggota-anggota FIFA berkibar setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terhadap korban tragedi Kanjuruhan ( Harold Cunningham/FIFA)

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut pihaknya tidak memprediksi akan terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Sekeretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan pihaknya telah menyepakati tidak ada superter tim tamu pada laga Liga 1 Indonesia Arema FC versus Persebaya.

"Sebelum pertandingan, sudah diadakan diskusi dan rapat yang menyepakati suporter tim tamu (pendukung Persebaya-red) tidak diperkenankan ke stadion. Kami pasti memprediksi secara 'positive thinking' tentu tidak akan terjadi apa-apa," kata Yunus, dilansir dari Antara, Minggu (2/10/2022).

Menurut dia, kebijakan untuk tidak memperkenankan suporter tim tandang datang ke lokasi pertandingan adalah hal lumrah pada laga dengan rivalitas panas seperti Arema FC dan Persebaya.

Yunus melanjutkan, ketidakhadiran pendukung Persebaya yang membuat laga tersebut tetap digelar malam hari mulai pukul 20.00 WIB meski pihak polisi sempat meminta partai itu dipercepat ke pukul 15.30 WIB.

"Dengan tidak ada suporter Persebaya datang Malang, terjadilah kesepahaman bersama dan akhirnya laga tetap dilaksanakan (mulai pukul 20.00 WIB-red)," kata Yunus menambahkan.

Terkait adanya ancaman sanksi FIFA, Yunus berharap itu tidak terjadi. Ia menuturkan PSSI sudah memberi laporan secara kontinu kepada federasi sepak bola dunia mengenai insiden yang terjadi selepas laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

“Tadi malam dan tadi pagi, (kami) berkomunikasi terus-menerus dengan FIFA. Kami sudah menyampaikan bahwa ada kejadian luar biasa (setelah laga Arema vs Persebaya di Liga 1),” ungkapnya dalam konferensi pers di Stadion Madya Senayan, Minggu (2/10/2022)

“Kami akan menunggu hasil investigasi pada sore atau malam ini dari Ketua Umum dan Komite Disiplin yang ada di Malang,” sambung Sekjen PSSI dalam kesempatan yang sama.

Hingga kini belum ada kabar mengenai hukuman yang diberikan FIFA kepada PSSI akibat tragedi Kanjuruhan. Walau begitu, Yunus Nusi berharap induk sepak internasional tak menjatuhkan sanksi merugikan bagi Tanah Air. Pasalnya, Indonesia saat ini tengah menikmati euforia terpilihnya Ibu Pertiwi sebagai tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023.

“Tentu kami sangat berharap (tragedi) ini tidak menjadi rujukan dan landasan FIFA untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan bagi Indonesia, khususnya PSSI,” ujarnya.

“Kami tetap melakukan komunikasi dan menyampaikan laporan, bahwa seperti yang kawan-kawan ketahui (insiden) ini bukan perkelahian antarsuporter, bukan sebuah kerusuhan (di mana dua kubu yang berseberangan) saling bertikai,” pungkas dia.

 

 

 


Tim Investigasi Polisi dan TGIPF

Pemain dan ofisial klub Arema FC berdoa dan menaburkan bunga untuk para korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di Malang, Senin, 3 Oktober 2022. Aksi ini sebagai bentuk belasungkawa terhadap ratusan korban yang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang kemarin. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Polri merilisi data terbaru korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sejauh ini, korban meninggal dunia masih sebanyak 125 orang dan kini sudah diserahkan ke pihak keluarga serta dimakamkan.

"Untuk korban meninggal dunia masih tetap 125 orang sampai dengan siang hari ini, dari Tim DVI 125 orang, kemudian korban luka berat ada 24 orang, kemudian korban luka ringan ada 304 orang, sehingga jumlah korban terupdate sampai hari ini ada 455 orang," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

Dedi menegaskan, pihaknya masih bekerja sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan akan terus mengabarkan kepada publik perkembangan terbaru tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Tim investigasi yang dibentuk oleh Bapak Kapolri juga yang pasti diawasi secara eksternal sebagai bentuk transparansi, agar tim bekerja secara akuntabel dari Kompolnas, dan Kompolnas hari ini sudah datang ke Jatim dan sekarang akan menuju ke Polres Malang dan berkomunikasi dengan tim investigasi yang dibentuk Kapolri," jelas dia.

Dedi mempersilahkan Kompolnas untuk mengawal dan melakukan audit atas kerja tim bentukan Kapolri, yang masih bekerja dengan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan proses pembuktian secara ilmiah.

"Ini nantinya menjadi standar operasional prosedur bagi tim investigasi, agar betul-betul dibuka secara terang benderang dan nanti akan kita sampaikan kepada teman-teman media," Dedi menandaskan.

Infografis 10 Insiden Paling Mematikan di Sepak Bola Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)

Semenetara itu, Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengungkap kasus atau peristiwa kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Tim ini akan langsung dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md.

"Untuk mengungkap kasus atau peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, maka pemerintah membentuk tim gabungan indendepen pencari fakta atau TGIPF yang akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam," kata Mahfud dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Mahfud menyatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah menyetujui pembentukan tim mengusut tragedi memilukan usai pertandingan antara sepak bola Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui," ujar Mahfud Md dalam jumpa pers virtual, Senin (3/10/2022).

TGIPF beranggotakan 10 orang dari beragam profesi. Wakil ketua diduduki oleh Menpora Zainuddin Amali. Sekretaris diisi mantan Jampidum yang juga mantan Deputi III Kemenko Polhukam Nur Rochmad.

Selain Kurniawan, anggota tim dihuni pengamat sepak bola Akmal Marhali, akademisi Rhenald Kasali, jurnalis olahraga Anton Sanjoyo hingga Mantan pengurus PSSI Nugroho Setiawan.

 Berikut 10 anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang dibentukan pemerintah:

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI)

2. Sumaryanto (Rektor UNY)

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas)

5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA)

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI)

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)

9. Laode M Syarif (Kemitraan)

10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan tim nasional sepak bola).Advertisement

Sedangkan Polri melakukan berbagai langkah pascatragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Salah satunya dengan menganalisis rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian.

"Labfor juga mulai dari malam dan hari ini masih bekerja mendalami dan menganalisis 32 titik CCTV yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi. Kemudian juga melakukan analisis terhadap dua DVI," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).


Kapolres Malang Dicopot

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menjenguk korban luka yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Minggu malam, 2 Oktober 2022. (Foto: Liputan6/Ady Anugrahadi)

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat buntut tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

"Malam hari ini juga Bapak Kapolri mengambil suatu keputusan yang memutuskan berdasarkan surat telegram nomor ST 2098/X/KEP/2022, menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasikan sebagai pamen SSDM Polri, dan digantikan oleh AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat Kapolres Tanjung Priok Polda Metro Jaya," tutur Dedi di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

Selain itu, lanjut Dedi, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta juga melakukan penonaktifan jabatan Danyon, Danki dan Danton Brimob sebanyak sembilan orang.

"Danyon atas nama AKBP Agus Waluyo, kemudian Danki AKP Hasdarman, kemudian Danton Auptu M Solihin, Aiptu M Samsul, kemudian Aiptu Ari Dwiyanto, kemudian Danki AKP Untung, Dantot AKP Danang, Danton AKP Nanang, kemudian Danton Aiptu Budi. Semuanya masih dalam pemeriksaan oleh tim malam ini," kata Dedi soal Tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md memerintahkan Polri mengumumkan penegakan hukum atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Dia memberi target kepada Polri agar itu dilaksanakan 2-3 hari ke depan.

"Untuk tindakan pertama, tindakan dalam waktu pendek, yaitu dalam 2 atau 3 hari ke depan, Polri harus mengumumkan tindakan penertiban dan penegakan hukum," ujar Mahfud Md saat konferensi pers, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat melihat kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). (Merdeka.com)

Juga termasuk penegakan disiplin kepada pejabat Polri di Polda Jawa Timur. "Penegakan disiplin kepada pejabat-pejabat struktural Polri di daerah terjadinya peristiwa, penertiban," lanjut dia.

Selain itu, penegakan hukum ini termasuk soal penetapan status tersangka kepada orang-orang yang brutal saat di lapangan sehingga tragedi Malang tersebut terjadi.

"Penetapan status tersangka kepada pelaku kerusuhan lapangan yang sudah cukup 2 alat bukti," kata Mahfud.

Titah ini berdasarkan keputusan Rakor Polhukam yang diminta segera dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya