Liputan6.com, Pekanbaru - Polda Riau mulai melaksanakan Operasi Zebra Lancang Kuning. Berlangsung sejak 3 Oktober hingga 16 Oktober nanti, operasi lalu lintas ini menyasar 7 pelanggaran pengendara sepeda motor dan mobil.
Di Pekanbaru, Operasi Zebra oleh Direktorat Lalu Lintas tidak hanya soal memberikan surat bukti pelanggaran atau tilang lalu lintas. Ada juga himbauan serta edukasi kepada pelanggar agar peduli dengan keselamatan di jalan raya.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, beberapa pengendara yang membawa anak kecil mendapatkan hadiah berupa helm dan jaket. Pengendara yang tertib juga mendapatkan hal serupa agar selalu bersemangat menjaga jiwa saat berkendara.
Pembagian helm, jaket hingga masker kepada pengendara ini berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman. Operasi ini dipimpin oleh Ps Kasubdit Kamsel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau Komisaris Birgitta Atvina Wijayanti.
Pantauan di lokasi, tak jarang pengendara langsung putar balik begitu melihat polisi memasang plang bertuliskan Operasi Zebra. Mereka bahkan nekat melawan arus karena mengira dalam operasi ini hanya soal tilang.
Sementara bagi pengendara yang tetap melintas mendapatkan kejutan dari polisi begitu dihentikan. Dari yang awalnya gugup berubah menjadi kebahagiaan karena mendapatkan helm, jaket hingga masker.
Seperti yang diutarakan oleh Al, warga dari Kecamatan Rumbai. Awalnya dia ketakutan dihentikan polisi karena membawa dua anak tak memakai helm dan seorang istri.
"Kaget, sempat takut, tapi karena patuh ya minggir dan senang setelah anak-anak diberikan helm," jelas Al, Senin petang, 3 Oktober 2022.
Awalnya Pasrah
Al menceritakan, awalnya dia pasrah kalau seandainya ditilang oleh petugas. Namun yang dialami justru berbeda sehingga kedepannya Al berjanji lebih tertib dalam berkendara.
"Kalau salah ya salah, kalah ditilang ya gak apa-apa," ujar pria 54 tahun itu.
Sementara itu, Komisaris Birgitta menjelaskan, kegiatan pada petang itu bersifat edukasi. Polisi turun ke jalan tidak untuk menilang tapi memberikan himbauan, brosur keselamatan berlalu lintas hingga stiker ke pengendara.
"Ada juga yang diberikan helm dan alat pendukung lainnya selama berkendara," kata Birgitta.
Birgitta menerangkan, pemberian helm kepada anak-anak sebagai upaya mendidik sejak dini. Dengan demikian, anak menjadi sadar pentingnya memakai helm standar saat berada di jalan raya.
"Jika dari kecil sudah tertib, maka dewasanya akan tertib," kata Birgitta.
Dia menjelaskan, hari pertama Operasi Zebra pihaknya sudah menilang 46 pengendara. Hal ini dilakukan karena pengendara itu dinilai membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Selain itu banyak juga memberikan teguran, terutama yang tidak pakai helm," jelasnya.
Sebagai informasi, Polda Riau pada operasi kali melibatkan 840 personel. Jumlah itu terdiri dari 120 personel dari Direktorat Lalu Lintas Polda Riau dan 720 personel dari Polres jajaran.
Operasi mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, humanis dan penegakan hukum terhadap pelanggaran kasat mata.
Ada 7 sasaran operasi, di antaranya tidak memakai helm SNI, sabuk pengaman, menggunakan HP saat berkendara, berboncengan lebih dari 1 orang, pengendara dibawah umur, melebihi batas kecepatan, berkendara dibawah pengaruh alkohol dan melawan arus.
Advertisement