Tragedi Kanjuruhan Jadi Momen Tinggalkan Rivalitas Suporter dan Fanatisme Sempit

Ratusan suporter di Garut menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan Malang.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 04 Okt 2022, 09:39 WIB
Ratusan bobotoh atau suporter Persib Bandung asal Garut, Jawa Barat, menggelar doa bersama bagi ratusan korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan, Malang. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ratusan bobotoh atau suporter Persib Bandung asal Garut, Jawa Barat, bersama kepolisian dan insan penggila bola di bawah naungan PSSI Garut, menggelar doa bersama bagi ratusan korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan, Malang.

Dengan meninggalkan rivalitas antar pendukung, mereka seolah membaur merasakan kepedihan, terhadap ratusan korban yang meninggal dunia dan luka-luka di Stadion Kanjuruhan, tempat digelarnya lanjutan Liga 1 Indonesia antara Arema Malang vs Persebaya, Sabtu lalu.

"Dengan adanya kejadian itu kita harus introspeksi terhadap perkembangan sepak bola Indonesia khususnya di Garut," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengingatkan di depan wartawan seusai doa bersama di Lapangan Kerkof, Garut, Senin (3/10/2022) petang.

Menurutnya, tragedi Kanjuruhan merupakan sejarah kelam bagi persepakbolaan nasional dan dunia, sehingga musibah itu menjadi pelajaran penting dan tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Semoga ini jadi kejadian terakhir dan kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang," ujarnya.

Hadirnya doa bersama tersebut merupakan bentuk solidaritas dari para pegiat dan komunitas sepak bola di Garut, bagi seluruh korban dalam tragedi Kanjuruhan Malang.

Selain itu, musibah itu bisa menjadi perhatian semua pecinta bola tanah air terutama di Garut, untuk tetap mengedepankan nilai sportivitas dan kemanusiaan antar sesama. "Jangan berkutat kepada fanatisme yang sempit," ujar dia mengingatkan.

Ketua Viking Distrik Garut, Abah Dade menyatakan para suporter sepak bola Garut mengaku berduka atas kejadian yang menimpa ratusan pendukung setia klub Arema Malang tersebut.

"Itu mereka semua adalah saudara-saudara kami, kami juga dan para bobotoh semoga banyak belajar dan bersikap dewasa," kata dia.

 


Data Terbaru Korban Versi Polri

Data terbaru polri mencatat, total korban tragedi Kanjuruhan Malang mencapai 448 orang. Rinciannya sekitar 323 korban mengalami luka-luka dan 125 orang meninggal dunia.

Seperti diketahui, selain Bobotoh atau Viking sebagai pendukung setia Persib Bandung, The Jakmania (Persija), Aremania (Arema Malang) dan Bonek (Persebaya), merupakan deretan suporter sepakbola fanatik tanah air.

Tak ayal dalam setiap kesempatan pertemuan keempat klub legendaris tanah air itu, kerap memunculkan rivalitas sengit antarpendukung selama pertandingan berlangsung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya