Aksi 1000 Lilin Suporter Sepak Bola di Medan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Ratusan suporter klub sepak bola di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi 1000 lilin untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Para suporter melakukan aksi ini di Taman Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (3/10/2022) malam.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Okt 2022, 23:46 WIB
Aksi 1000 lilin untuk para korban tragedi Kanjuruhan

Liputan6.com, Medan Ratusan suporter klub sepak bola di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi 1000 lilin untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Para suporter melakukan aksi ini di Taman Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (3/10/2022) malam.

Aksi 1000 lilin dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Ratusan orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

"Para suporter yang hadir pada aksi 1000 lilin ini berasal dari PSMS Fans Club atau PFC, SMECK, Kampak, Armenia Medan, Paguyuban Arema, Viking Medan, dan The Jakmania Medan," kata Ketua Umum PSMS Fans Club (PFC), Hendra M Sihaloho.

Diungkapkan Hendra, mereka juga turut mendoakan para korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Ada sekitar 300 orang yang ikut serta dalam aksi 1000 lilin. "Secara khusus, kita juga mendoakan Aremania yang meninggal dunia," ujarnya.

Ditegaskan Hendra, soal pengamanan di stadion saat pertandingan berlangsung, suporter bukan penjahat perang dan musuh bagi petugas pengamanan, dan meminta kepada petugas pengamanan untuk tidak memperlakukan suporter secara anarkis.

"Kalau ada pertandingan, tolong camkan itu. Jangan menganggap kita (suporter) perusuh," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Catatan Kelam

Aksi 1000 Lilin di Medan

Diungkapkan Hendra, tragedi Kanjuruhan merupakan catatan kelam dan akan menjadi sejarah buruk bagi dunia sepak bola Tanah Air. Sebab, tidak ada koordinasi baik antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan petugas pengamanan soal pengamanan di stadion sesuai dengan peraturan FIFA.

"Jangan sampai terulang kembali seperti dialami Arema Malang. Cukup di Malang pertama dan terakhir," ucapnya.

Disarankan Hendra, petugas pengamanan agar membuka komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh suporter sepak bola. Tujuannya untuk berkoordinasi saat pengamanan pertandingan berlangsung.

"Suporter sepak bola punya basis massa masing-masing. Ketika terjadi kerusuhan saat pertandingan, tinggal koordinasi dengan ketuanya, untuk minimalisir jatuh korban jiwa," ungkapnya.

Hendra juga meminta kepada pihak pengamanan pertandingan agar jangan terlalu agresif kepada suporter saat melakukan pengamanan ketika jalannya pertandingan sepak bola di stadion.

"Suporter merayakan euforia ke lapangan, dikira buat rusuh. Saya masih yakin, anggota-anggota itu mendengar apa kata ketua suporter," tandasnya.


Ungkapan Duka Cita

Postingan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, terkait ungkapan duca cita atas tragedi kanjuruhan (Instagram @edy_rahmayadi)

Sebelumnya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi turut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Lewat akun Instagram pribadi yang sudah terverifikasi @edy_rahmayadi yang dipantau Liputan6.com, Senin (3/10/2022), orang nomor satu di Sumut menyampaikan rasa duka lewat sebuah foto yang dipostingnya.

Postingan tersebut juga dibubuhi caption, "Sebuah tragedi yang sangat menyesakkan dada, duka yang sangat mendalam sangat saya rasakan atas terjadinya tragedi yang memakan korban nyawa hingga ratusan jiwa. Saya bersama masyarakat Sumatera Utara mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan ikhlas dalam menghadapi musibah ini. Mari bersama kita jadikan tragedi ini untuk sama-sama belajar dan berbenah agar kedepannya peristiwa memilukan ini tidak terulang kembali..."

"Tidak Ada Sepakbola yang Sebanding Dengan Nyawa Manusia! Mari bersama kita berbenah, tingkatkan rasa solidaritas dan sportifitas kita, kalah Menang biasa dalam pertandingan, akan tetapi Nyawa Manusia takkan bisa tergantikan!" sambung Edy Rahmayadi, yang pernah menjabat Ketua PSSI.


Investigasi Sampai Tuntas

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia harus diinvestigasi sampai tuntas.

Jokowi menegaskan pelaku yang bersalah harus diberikan sanksi. "Kan saya sudah sampaikan, diinvestigasi tuntas, diberikan sanksi kepada yang bersalah," ucap Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Jokowi belum berencana mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan. Dia mengaku telah memerintahkan jajaran terkait untuk menangani kasus tersebut. "Saya kira juga perintah saya sudah jelas, kepada Menko Polhukam, kepada Kapolri, kepada Menpora. Semuanya sudah jelas," kata Jokowi.

Dunia sepak bola Indonesia berduka. Ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Dalam laga ini, Arema yang menjadi tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya. Pendukung Arema yang tak terima kekalahan timnya langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang. Kerusuhan pun tak terhindarkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya