Liputan6.com, Jakarta - Insiden yang menewaskan sedikitnya 125 orang dalam tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 menjadi pusat perhatian publik akhir-akhir ini. Penceramah Ustaz Adi Hidayat (UAH) pun turut menyoroti kejadian tersebut.
Mendengar tragedi yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang, UAH menyampaikan duka cita mendalamnya kepada korban yang meninggal. Secara khusus UAH memberikan doa terbaik untuk keluarga korban maupun yang mengalami musibah ini.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saudara-saudariku sebangsa dan setanah air di mana pun berada yang kami cintai dan kita saling menyayangi satu sama yang lainnya,” kata UAH dalam pembukaannya di YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Selasa (4/10/2022).
Baca Juga
Advertisement
“Kita mendengar, mengetahui, menyimak di berbagai media yang mampu kita akses bahwa terjadi satu musibah di Stadion Kanjuruhan yang tentunya mengundang keprihatinan dan duka cita mendalam dari kita semua termasuk kami, Adi Hidayat,” ucap UAH.
UAH mengajak seluruh pihak yang terkait dengan musibah ini agar bertindak secara proporsional dan mengganti dengan tertib, terukur, serta tentunya melahirkan ketentuan-ketentuan yang bermaslahat di kemudian hari.
Selain itu, UAH juga mengajak kepada jemaah yang biasa hadir mengaji di majelisnya baik secara langsung maupun siaran online untuk membantu para keluarga korban yang meninggal maupun yang diuji dengan musibah ini.
“Semoga allah SWT menerima amal soleh dari sekian hamba telah kembali kepada-Nya ataupun yang saat ini masih terbaring sakit, baik luka ringan maupun berat yang terjadi di Stadion Kanjuruhan,” doa UAH.
“Luangkan waktu bersamai membantu apa yang bisa kita lakukan sehingga musibah ini terasa ringan untuk dilalui dan juga menghadirkan pendampingan-pendampingan yang meniti nilai persaudaraan di kemudian hari,” tambah dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pesan UAH
Pesan UAH, ketika membantu para keluarga korban jangan memandang agama, daerah, hingga gendernya. Sepanjang bisa membantu dan membersamai, maka lakukanlah dan beri dukungan terbaik untuk mempercepat kesembuhan korban ataupun kebaikan-kebaikan lainnya.
“Tentu kita juga berharap bagi stakeholder terkait di pemerintahan untuk bisa mengevaluasi dan tentunya melakukan analisa mendalam sehingga dapat mengetahui penyebab dan juga mengantisipasi hal itu terjadi di kemudian hari,” ujar UAH.
UAH percaya jika stakeholder terkait yang menangani insiden ini, baik aparat maupun pemerintah, akan memberikan yang terbaik. UAH akan akan mendoakan semoga dalam proses itu semua stakeholder diberikan kemudahan dan menghasilkan proses yang berkeadilan dan berkebaikan.
Advertisement
Olahraga Bukan Perkara Menang-Kalah
Kepada insan olahraga, UAH berpesan bahwa olahraga bukan perkara menang atau kalah. Olahraga bukan perkara juara atau terdegradasi. Olahraga tidak dibatasi dengan bisnis dan kepentingan.
“Olahraga momentum yang menyehatkan, olahraga momentum yang menggembirakan, olahraga momentum yang menyatukan, karena itu mari kita kembalikan cara pandang dan rasa kita terhadap olahraga untuk menikmati momen-momen itu untuk menghadirkan kebersamaan, keceriaan, kebahagiaan,” tuturnya.
Menurut UAH, mendukung sebuah tim olahraga adalah hal wajar, namun jangan berlebihan. Berlebihan dalam mendukung bisa melahirkan perasaan-perasaan yang bisa jadi tidak melahirkan sikap positif.
“Cinta yang berlebihan juga bisa menggelisahkan atau bahkan mungkin juga menyusahkan,” katanya.
“Untuk itu mari kita kembalikan semangat itu, sporitiftas itu, memmabgun persaduaraan, baik di antara suporter satu dengan yang lainnya, klub-klub berjiwa sportif, sehat. Bila itu bisa kita lakukan, maka insya Allah semua event olahraga apapun akan menyatukan, memberikan kekuatan, dan selain menginspirasi juga menghadirkan suasana yang meneduhkan dan menyatukan di negeri ini,” tambah UAH.