Liputan6.com, Jakarta - YouTube tampaknya mulai serius untuk meningkatkan kualitas konten video di platformnya dengan memperkenalkan opsi resolusi 4K.
Akan tetapi, opsi resolusi 4K tersebut ternyata tidak akan bisa dinikmati oleh pengguna YouTube gratisan, tetapi harus berlangganan.
Advertisement
Yup, pengguna yang ingin menikmati konten 4K di platform berbagi video harus berlangganan YouTube Premium.
Hal ini diketahui lewat postingan di Reddit, dimana pengguna yang berkesempatan ikut uji coba terbatas fitur ini membagikan screenshot YouTube.
Dalam tangkapan layar (screenshot) tersebut, terlihat opsi dimana pengguna dapat menikmati konten hingga 4K (2160p).
Di bawah 2160p, terdapat teks yang bertuliskan "Premium · Tap to upgrade." Sejumlah komentar pun menyertai postingan ini di Reddit.
Beberapa pengguna yang ikut dalam uji coba fitur YouTube ini menyebutkan, mereka masih bisa melihat konten video 4K tanha harus berlangganan YouTube Premium.
Lainnya menyebutkan, diri mereka tidak dapat menikmati konten 4K tersebut sama sekali.
Berhubung hingga saat ini YouTube masih menyediakan opsi untuk menikmati konten beresolusi tinggi secara gratis, keputusan ini tentunya sangat mengejutkan banyak pengguna.
Informasi, perusahaan mematok biaya berlangganan YouTube Premium sebesar Rp 59 ribu setiap bulannya untuk pengguna individu.
Paket YouTube Premium lainnya, termasuuk Family seharga Rp 89 ribu per bulan dan Pelajar dengan banderol Rp 34 ribu per bulan.
YouTube Bakal Bikin Pengguna Gratisan Makin Susah Skip Iklan
Pengguna YouTube gratisan mungkin sadar iklan di platform video itu kerap ada sebelum mulai memainkan video atau di tengah-tengah asiknya menonton.
Iklan yang muncul di video YouTube bisa jadi sebuah iklan tunggal atau paling banyak dua video iklan. Nah, iklan kedua ini biasanya bisa di-skip agar penonton bisa langsung menyaksikan video yang ingin mereka tonton.
Namun terbaru, ada laporan yang menyebut bahwa pengguna YouTube non-premium alias gratisan harus berdamai dengan lima video iklan yang susah di-skip.
Tampaknya, Google tengah menguji coba fitur lima video iklan di YouTube. Mengutip Gizchina, Kamis (15/9/2022), implementasi dari fitur tersebut akan dimulai bulan ini (September).
Sebelumnya selama beberapa hari terakhir, ada sejumlah pengguna YouTube gratisan yang mengeluhkan banyaknya iklan di platform video tersebut.
Para pengguna ini mengunggah pengalamannya di forum Reddit dan Twitter, menyuarakan kekesalannya. Menurut keluhan tersebut, pengguna kini mendapati lima iklan yang tidak bisa dilewatkan. Padahal biasanya, hanya ada dua video iklan di YouTube.
Meski para pengguna tidak menyebutkan berapa panjang video iklan YouTube tersebut, salah satu pengguna Twitter menyebutkan "YouTube baru saja memberikan lima video iklan berdurasi panjang yang tidak bisa di-skip."
Advertisement
Durasi Iklan YouTube
Pernyataan pengguna tersebut memberikan kesan bahwa video iklan tersebut berdurasi cukup panjang. Apalagi, video iklan di YouTube biasanya berdurasi 5-30 detik, di mana 30 detik digolongkan cukup panjang.
Setelah mendapatkan komplain dari sejumlah pengguna, tim YouTube pun merespon sebuah cuitan dengan penjelasan.
YouTube pun mengklaim, situasi tersebut bernama "bumper ads". Namun, pihaknya mengklaim bahwa setiap iklan hanya berdurasi 6 detik, sehingga 5 iklan yang ditayangkan YouTube tidak akan lebih dari 30 detik.
Perusahaan juga meminta pengguna mengirim feedback langsung dari YouTube, melalui tool feedback. Pasalnya, Google ingin mendengar langsung dari para penggunanya mengenai iklan bernama bumper ads tersebut.
Sayangnya, tidak ada satu pun iklan yang bisa di-skip dan pengguna harus menonton kelima video iklan tersebut.
Sekadar informasi saat ini tidak semua pengguna YouTube gratisan yang menyaksikan lima iklan tersebut. Masih ada juga pengguna yang hanya menyaksikan dua iklan di awal video YouTube. Dengan begitu, bisa dikatakan Google masih dalam masa pengujian.
(Ysl/Tin)