Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2022, Pemerintah resmi menambah kuota BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Peningkatan kuota pertalite mencapai 6,68 juta kiloliter (KL) sehingga menjadi 29,91 juta KL, dari kuota awal hanya 23,05 juta KL. Lalu, untuk BBM solar subsidi dari kuota awal sebanyak 15,1 juta KL, akan ditambah 2,73 juta KL sehingga menjadi 17,83 juta KL
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menyampaikan penambahan kuota BBM pertalite dan solar untuk menjaga agar stok tetap terjaga di tengah kondisi perekonomian yang membaik dan permintaan tinggi.
Advertisement
“Dengan kondisi perekonomian yang membaik pasca Covid-19, konsumsi BBM baik Solar maupun Pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk Pertalite, dan pada pertengahan November untuk Solar. Penambahan kuota berlaku sejak 1 Oktober 2022,” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati saat ditemui di kantornya (03/10).
Lebih lanjut Erika menjelaskan meskipun telah ada penambahan kuota, sosialisasikan penggunaan BBM Subsidi Tepat Sasaran akan terus digencarkan. Supaya, mereka yang mampu menggunakan BBM nonsubsidi, karena penggunaan BBM yang tepat pada kendaraan menjadi sangat penting selain membuat kinerja mesin mobil lebih baik. Selain itu, paling penting adalah bahwa subsidi diberikan kepada yang berhak.
Pertamina Sambut Positif Penambahan Kuota
Penambahan kuota BBM jenis Pertalite dan solar subsidi disambut positif oleh PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Badan Usaha yang mendapat penugasan pendistribusian BBM subsidi, hal ini memberikan kepastian ketersediaan BBM Subsidi untuk masyarakat yang berhak.
“Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pertalite dan solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Sampai tanggal 30 September 2022 (unverified) realisasi BBM jenis solar subsidi sudah mencapai 85,81% atau sebesar 12,96 Juta KL dari kuota 15,10 Juta KL. Sementara itu, pertalite sebanyak 95,32% atau sebesar 21,97 Juta KL dari kuota 23,05 Juta KL.
(*)
Advertisement