Studi: Tiga dari Empat Pengguna Aplikasi Kencan Alami Kekerasan Seksual

Hasil studi membuktikan sebagian besar orang yang menggunakan aplikasi kencan pernah mengalami berbagai tingkat kekerasan seksual.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 04 Okt 2022, 17:30 WIB
Dating Applications (Photo by Hello I'm Nik on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Survei terbaru dari Australian Institute of Criminology atau AIC menunjukkan, tiga dari empat responden pengguna aplikasi kencan mengalami kekerasan seksual dalam lima tahun terakhir.

Hasil studi ini membuktikan, sebagian besar pengguna aplikasi kencan pernah mengalami berbagai bentuk dan tingkat kekerasan seksual.

Beberapa laporan dari pengguna platform mengakui, mereka pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, mulai dari pelecehan, ancaman, lontaran kata-kata kasar, sampai dikirimkan gambar tidak pantas.

Satu dari tiga responden survei mengatakan, mereka juga mengalami kekerasan seksual atau pemaksaan secara langsung ketika bertemu tatap muka dengan pelaku.

Detil studi lain menemukan, kekerasan seksual melalui platform kencan ini sering dialami oleh pengguna yang termasuk dalam komunitas LGBTIQ+.

Rick Brown selaku Wakil Direktur AIC menyatakan, para pengembang platform kencan perlu menaruh perhatian terhadap kenyamanan dan keamanan penggunanya.

Penelitian ini dilakukan untuk menyoroti popularitas penggunaan aplikasi kencan selama sepuluh tahun terakhir, serta menelusuri peristiwa kekerasan seksual yang difasilitasi teknologi.

"Studi ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan, memberikan informasi berharga dalam pengembangan kebijakan, dan praktik dalam mencegah jenis kekerasan serupa." ucap Rick Brown sebagaimana dilansir News.com, Selasa (4/10/2022).


Bumble Hadirkan Layanan untuk Pengguna yang Alami Pelecehan

Bumble, A Dating App (Photo by Good Faces Agency on Unsplash)

Mengetahui masalah ini, juru bicara dari aplikasi kencan Bumble mengatakan, platform merasa kecewa dengan temuan hasil studi.

"Segala bentuk kekerasan, pelecehan atau penganiayaan tidak dapat kami terima dan kami tidak ragu untuk menghapus pelaku dari platform kami," tutur juru bicara Bumble.

Perusahaannya pun memutuskan mengambil langkah untuk memerangi setiap jenis pelecehan yang disebutkan di dalam laporan tersebut.

Hal ini mendorong Bumble untuk meluncurkan program inisiatif yang ditujukan kepada para penggunanya yang mengealami kekerasan seksual atau pelecehan dalam hubungan.

Bumble juga memperkenalkan fitur yang didukung AI sehingga aplikasi bisa mengidentifikasi gambar yang tidak pantas, lalu menyamarkan gambar secara otomatis.

Juru bicara dari platform juga menyampaikan kepada para penggunanya agar memanfaatkan tombol Block and Report, untuk melaporkan perilaku yang membuat mereka tidak nyaman sehingga platform bisa mengambil tindakan.


Fitur Pusat Keamanan di Tinder

ilustrasi Tinder (sumber: Tinder)

Di sisi lain, Tinder mengumumkan peluncuran Pusat Keamanan di aplikasi untuk para pengguna di Indonesia. Sesuai namanya, fitur ini memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses fitur yang relevan dengan keamanan mereka saat menggunakan platform Tinder.

Selain itu, konten dalam Pusat Keamanan ini akan terus ditinjau dan diperbaharui sesuai kebutuhan. Beberapa konten yang mencakup dalam fitur ini adalah panduan terbaru untuk berkencan aman, sumber edukasi, termasuk daftar LSM lokal dan hotline yang menawarkan dukungan.

"Saya dengan bangga mengumumkan kehadiran fitur ini di Indonesia. Bagi kami, ini merupakan langkah penting dalam mendorong usaha keamanan kami maju ke depan hingga mencapai skala yang tak tertandingi di pasar," tutur Director Trust & Safety Product, Bernadette Morgan, dalam keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).

Peluncuran Pusat Keamanan di Indonesia ini didasarkan pada komitmen Tinder untuk menjadikan platformnya sebagai tempat terpercaya dan aman bagi semua orang untuk bergabung.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tinder juga bekerja sama dengan Match Group Advisory Council dan LSM untuk terus membangun fitur sekaligus membantu para penggunanya menjadi lebih aman.


Tinder Pastikan Fitur Mudah Diakses

Ilustrasi aplikasi Tinder. (dok. pexels/cottonbro)

Nantinya, Pusat Keamanan ini akan memusatkan sumber daya mengenai keselamatan sekaligus menghubungkan pengguna dengan pakar yang relevan saat dibutuhkan.

Tinder pun memastikan fitur ini mudah diakses oleh pengguna termasuk saat mengobrol dengan match yang potensial.

Lantas, bagaimana cara mengakses Pusat Keamanan di Tinder? Untuk mengaksesnya, pengguna tinggal buka aplikasi Tinder, klik ikon profil, pilih keamanan dan pilih topik yang dirasa sesuai dengan kebutuhan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya