Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi antara National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) dan Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) menghasilkan Honda BeAT Hybrid. Proyek NMAA dan IATO ini bertujuan untuk menghadirkan solusi kenaikan harga bahan bakar dan percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
Dalam hal ini mereka menghadirkan purwarupa Honda Beat yang dikonversi menggunakan tenaga hybrid dan Yamaha Mio Soul jadi bertenaga baterai. Produk tersebut bisa jadi inspirasi ubahan dapur pacu yang lebih ramah lingkungan ketimbang hanya menggunakan mesin pembakaran internal.
Advertisement
Menurut Hari Budianto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) konversi motor konvensional ke hybrid menjadi opsi lain selain ke Electric Vehicle (EV).
“Kalau konversi motor ke EV kan sudah biasa. Ini kami berikan opsi lain yaitu konversi motor konvensional ke hybrid. Supaya masyarakat tahu bahwa kita juga bisa memodifikasi kendaraan mesin pembakaran internal ditambah dengan bantuan baterai untuk menunjang efisiensi bahan bakar,” kata Budi saat ditemui OTO.com, Sabtu (1/10/2022).
Budi menambahkan, Honda Beat dipilih menjadi proyek ini lantaran paling banyak populasinya dan mampu mewakili skutik yang beredar di Indonesia. Skutik yang dimodifikasi ini menawarkan beberapa manfaat. Lantaran pakai sistem hibrida, pengguna bisa memilih mode pengoperasian antara mesin bensin atau motor penggerak listrik.
"Jadi memang ini konsepnya hybrid on demand atau hybrid sesuai perintah, belum otomatis. Ada tombol cut-off supaya bisa berjalan pakai mesin atau EV saja," pungkasnya.
Spesifikasi baterai yang digunakan yaitu lithium ion fosfate 60 Volt 25 Ampere (1.500 Wh) yang ditaruh di bawah jok. Sanggup menempuh jarak hingga 60 km. Sedang kecepatan maksimal yang dapat diraih sekira 90 km/jam.
Meski konsepnya masih hybrid manual, Beat Hybrid ini sudah dibekali dengan teknologi regenerative braking. "Ketika pakai mesin bakar konvensional, jangan lupa hidupkan regenerative braking, biar Brushless DC (BLDC Motor) yang nyambung ke ban berputar jadi generator. Nah, itu untuk isi baterai," pungkasnya.
Komponen dan Biaya Honda Beat Hybrid
Menurut Budi, ubahannya terbilang sederhana. Sebab hanya mencangkokkan motor penggerak listrik berupa hub (BLDC) ke as roda belakang. Untuk menyematkan BLDC, ada tambahan lengan ayun pada bagian kanan. Part ini dimodifikasi dan dibuat plug and play.
Kemudian kabel dari BLDC diurut sampai ke bawah jok, untuk terhubung dengan controller dan baterai management system (BMS).
Karena ada tambahan BLDC di samping velg utama motor, maka secara tampilan dari belakang jadi lebih lebar. Maka dari itu ada penyesuaian bentuk knalpot, yang dibuat lebih pendek dan membengkok ke atas.
Sedang buat total biaya memodifikasi, Budi menyebut bisa habis sekitar Rp15 juta. “Tapi harga tersebut tergantung komponen yang mau dipakai, mau murah atau mahal. Baterai juga tergantung seberapa besar kapasitasnya. Makin besar ya konsekuensinya makin mahal. Biaya sampai Rp15 juta itu adalah ad cost dari perubahan power train atau belum termasuk biaya lain-lain,” jelasnya.
Lalu untuk lama pengerjaan dirinya menyebut hanya butuh waktu satu sampai dua hari. Dengan catatan komponen sudah terkumpul semua.
Sumber: Oto.com
Advertisement