Harga Bahan Baku Naik, Astra Otoparts Sesuaikan Harga Jual Produk

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim menuturkan, untuk bisnis manufakturnya, jika harga-harga material naik, akan terjadi negosiasi dengan pelanggan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Okt 2022, 18:23 WIB
Astra Otoparts meluncurkan situs dan aplikasi pembelian online suku cadang. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menyampaikan kenaikan harga penjualan pada pelanggan diukur dari kondisi terkini. 

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim menuturkan, untuk bisnis manufakturnya, jika harga-harga material naik, akan terjadi negosiasi dengan pelanggan. Secara umum, Astra Otoparts memiliki dua pilar bisnis, yakni manufaktur dan perdagangan. 

"Manufaktur punya perjanjian dengan pelanggan atau OEM, secara periodik tinjau harga-harga kami disesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Kalau harga material naik atau biaya listrik dan sebagainya akan dimasukan negosiasi harga. Jika terjadi penurunan harga material dan inflasi tidak terjadi, kita juga berbicara dengan pelanggan kami,” kata Hamdani saat  paparan publik Astra Otoparts, Selasa (4/10/2022).

Hamdani menyebutkan, pihaknya juga memperhatikan kompetisi yang ada, sehingga perseroan melakukan penyesuaian agar tidak kehilangan pangsa pasar.

"Aftermarket, kami perhatikan kompetisi yang ada, bagaimana langkah kompetitor dan pasar apakah siap. Agar harga kami bisa diterima oleh market, bahwa kami tidak boleh kehilangan market share. Itu kami sesuaikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengukuhkan laba bersih Rp 432 miliar pada paruh pertama tahun ini. Laba itu naik 61,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 267 miliar.

Laba tersebut sejalan dengan pendapatan yang tercatat pada semester I 2022 sebesar Rp 8,85 triliun, naik 19,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,15 triliun. Pendapatan Astra Otoparts ditopang penjualan lokal sebesar Rp 5,2 triliun, dan ekspor Rp 746,74 miliar.

Raihan itu tak lepas dari jaringan distribusi perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

 

 


Portofolio Perseroan

Direktur Astra Otoparts (AUTO), Wanny Wijaya saat workshop wartawan pasar modal 2022, Jumat (5/8/2022). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya memaparkan, perseroan memiliki tiga portofolio untuk bisnis penjualan, yakni domestik, internasional, dan ritel modern.

"Untuk domestik, kita punya 26 kantor penjualan di area Jawa, Bali, Manado dan Gorontalo, dan 47 dealer utama di luar JAwa—Bali yang nanti akan support lebih dari 12 ribu jaringan ritel di seluruh Indonesia,” kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat, 5 Agustus 2022.

Sementara untuk internasional, perseroan telah menjangkau pasar suku cadang di lebih dari 40 negara di dunia. Baik melalui agen atau kantor perdagangan, maupun melalui jaringan ritel. Terakhir, portfolio merek yang kuat dan jumlah outlet yang terus bertumbuh melalui ritel modern.

"Kami sudah punya total 377 outlet, dengan 305 milik kami sendiri sedangkan 72 berbentuk francaise. Coverage di seluruh Indonesia, yang paling besar di Jawa dan Bali,” imbuh Wanny.

 


Berpotensi Tebar Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berpotensi membagikan dividen pada 2022 dengan sejumlah pertimbangan. Pertimbangan tersebut mulai dari belanja modal (capital expenditure/capex), kebutuhan modal kerja dan berapa besar yang berhubungan dengan pembiayaan yang disiapkan.

Direktur  Astra Otoparts Wanny menuturkan, pihaknya berpotensi akan membagikan dividen pada tahun ini dengan pertimbangan beberapa faktor. 

"Kami mempertimbangkan beberapa faktor, capex, berapa besar kebutuhan working capital, berapa besar yang berhubungan financing yang kita siapkan. Kalau dilihat tahun-tahun  sebelumnya, potensi pembayaran dividen tahun ini dapat dinilai,” kata Wanny saat paparan publik Astra Otoparts, Selasa, 4 Oktober 2022.

Wanny menuturkan, Astra Otoparts telah merealisasikan belanja modal pada semester I 2022 sekitar Rp 200 miliar. Hingga akhir tahun nanti belanja modal akan terserap senilai Rp 400-500 miliar. 

“Realisasi capex, refer posisi semester I ada Rp 200-an miliar, akhir tahun nanti Rp 400-500 miliar,” kata dia. 

 Astra Otoparts juga tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kinerja hingga akhir tahun ini. 

"Strategi yang paling pengaruh kondisi market motor dan mobil. Industri otomotif, kalau dilihat roda empat akan sudah naik, sedangkan roda dua secara potensi akan lebih baik dari tahun lalu,” kata Wanny.

Dengan demikian, AUTO berhadap kinerja tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Dengan atas dasar itu, sebagai manajemen berharap adanya performa yang lebih baik dari tahun lalu dan 2019,” imbuhnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya