Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2022 menggandeng 100 brand fashion lokal sebagai langkah menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. JMFW merupakan, inisiasi dari Kementerian Perdagangan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, akan dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2022 bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang
Dalam pelaksanaannya, JMFW ambil bagian dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang telah menjadi pameran dagang rutin tahunan terbesar di Asia tenggara yang diselenggarakan pada 19 sampai 23 Oktober 2022 nanti. Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid mengatakan, gelaran Jakarta Muslim Fashion Week adalah usaha memperkuat ekosistem fesyen di Indonesia agar cita-cita menjadi pusat fesyen muslim dunia terwujud.
Baca Juga
Advertisement
"Pendekatan ekosistem penting karena kita punya cita-cita menjadi pusat fesyen muslim dunia," kata Miftah dalam konferensi pers daring JMFW, Selasa, 4 Oktober 2022. Miftah menjelaskan JMFW adalah bagian ekosistem pengembangan fesyen muslim yang bertujuan mempromosikan produk fesyen muslim Indonesia.
Di sisi lain, gelaran ini juga bertujuan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional. Miftah menambahkan, gelaran ini akan menghadirkan peragaan busana, trade show serta acara bincang-bincang yang melibatkan dari pelaku industri fesyen, jenama fesyen, aksesori dan kosmetik hingga perusahaan tekstil.
Ia berharap JMFW akan dihadiri oleh ribuan pengunjung, termasuk orang-orang yang menghadiri pameran dagang tahunan Trade Expo Indonesia. "Penyelenggaraan JMFW ini back to back dengan TEI, tahun ini kami berkolaborasi dengan KADIN daerah dan industri tekstil, sehingga apa yang kita rangkul itu benar-benar mencerminkan potensi di daerah," ujar dia.
Produk Terbaik
Bukan itu saja, JMFW juga berkolaborasi dengan akademisi untuk inkubasi dan lokakarya yang disebutnya penting untuk mempersiapkan produk-produk berkualitas tinggi. Ia berharap para pelaku fesyen Indonesia dapat memanfaatkan peluang untuk memperkenalkan produk ke masyarakat yang lebih luas lewat acara ini, termasuk memperkenalkan potensi fesyen Indonesia kepada buyer internasional.
"Kami telah berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan luar negeri untuk mengundang buyer dari sektor fesyen, kosmetik, aksesori dan tekstil," kata Miftah. "Kita betul-betul siapkan JMFW untuk memperkenalkan produk terbaik kita ke buyer internasional," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada 2024 bukan mimpi belaka karena data menunjukkan peluang tersebut bisa terwujud. "Ini bukan mimpi belaka karena kami punya data sahih untuk jadikan Indonesia pusat mode, khususnya fesyen muslim dunia," kata Didi.
Didi mengatakan skor Indonesia berada di peringkat ketiga, berdasarkan data Global Islamic Economy Indicator, sebagai negara yang berpotensi mengembangkan produk fesyen modest setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Mengingat populasi muslim di Indonesia yang besar, penjualan fesyen muslim di dalam negeri harus digenjot agar target menjadi pusat mode muslim dunia bisa tercapai.
Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Global
Didi menuturkan perlu ada strategi bersama dalam memperkuat ekosistem fesyen muslim di Indonesia. Indonesia juga akan menghadapi situasi di mana pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan melambat karena terdampak masalah geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
Prediksi melambatnya perekonomian global juga disebut Didi akan mempengaruhi Indonesia, juga berdampak ke menurunnya permintaan, dalam hal ini terkait fesyen muslim. Ketika permintaan dunia menurun, maka hal-hal yang terkait dengan gaya hidup menjadi nomor dua karena orang-orang akan mengutamakan kebutuhan primer.
"Kalau kita bisa menembus permasalahan ini, meski market menciut, kita bisa meningkatkan terus ekspor,," terangnya. Selain itu, kerjasama dan kolaborasi dibutuhkan dalam mengatasi krisis dunia, terutama permintaan pasar yang diprediksi menurun, agar cita-cita Indonesia jadi pusat mode muslim dunia tetap terjaga.
Sementara itu, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, melihat Indonesia sebagai negara mayoritas musim, banyak desainer Indonesia yang mengenalkan busana muslim ke kancah internasional. Hal itu untuk menjadikan modest wear sebagai identitas busana muslim di Indonesia.
Mengajak Influencer
"Kami dari asosiasi bersama dengan pemerintah ingin menemukan ramuan pas untuk mempromosikan modest fashion Indonesia. Dan akan kami jalani secara organik, termasuk lewat ajang seperti JMFW ini," ucap Ali.
"Tahun ini kita menampilkan banyak desainer karena sebelumnya kita sudah kurasi ke berbagai daerah buat menyaring para desainer potensial yang mungkin selama ini kurang terekspos," sambungnya. Ia menambahkan, tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena desainer dan koleksi yang ditampilkan akan lebih banyak.
"Tahun ini kita bakal gelar fashion show dari jam 11 siang karena jadwalnya padat sekali, banyak brand yang mau tampilkan koleksi terbarunya. Ada pemgaruh pandemi juga, sekarang ini banyak yang riiis koleksi karena momennya dianggap pas," ungkap Ali Kharisma.
Ali juga mengajak para influencer di bidang fesyen untuk memengaruhi masyarakat Indonesia agar lebih mencintai produk Indonesia, khususnya, fesyen muslim hasil karya desainer lokal.
Rencananya JMFW 2022 akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan menghadirkan bincang-bincang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, business matching, peragaan busana Miss Grand Internasional dan Vokasi Kemendikbud hingga kolaborasi jenama fesyen muslim.
Advertisement