Megawati Usul Presiden Ajak Panglima TNI dan Kepala Staf Bicarakan Postur Pertahanan

Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengatakan, Indonesia harus membangun kekuatan pertahanannya atas cara pandang geopolitik sendiri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Okt 2022, 22:00 WIB
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri saat memberikan kuliah umum di Seskoal, Selasa (4/10/2022). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengatakan, Indonesia harus membangun kekuatan pertahanannya atas cara pandang geopolitik sendiri.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan kuliah umum di Seskoal, Selasa (4/10/2022). Dia datang bersama Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, dan disambut jajatan AL yang dipimpin Kepala Staf Laksamana (TNI) Yudo Margono.

Megawati pun menuturkan, hal tersebut telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Negara kita adalah negara archipelago terdiri dari kepulauan dan laut yang menutupi kita menjadi sebuah perekat dari negeri kita. Saya juga bilang sama Pak Jokowi. Pak Jokowi, sistem pertahanan kita kok istilahnya maju mundur. Siapa yang sebenarnya yang utama?" kata dia.

Karena itu, dia berharap Presiden Jokowi untuk mengajak tiga matra TNI membahasnya.

"Kalau saya minta, kumpulkan semua. Ini yang namanya gotong royong, musyawarah untuk mufakat. Bagaimana untuk masa depan pertahanan kita," tutur Megawati.

 


Peran dan Sejarah Tiap Angkatan Penting

Megawati mengurai peran dan sejarah tiap angkatan yang sama pentingnya.

Namun untuk postur pertahanan TNI ke depan, sebaiknya perlu dibahas lebih mendalam secara bersama di bawah arahan Presiden Jokowi dengan mengingat Indonesia negara archipelago.

Usai kuliah, Megawati ditanya kembali oleh wartawan mengenai hal itu. Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu mengatakan sebaiknya kelanjutannya dipertanyakan kepada Presiden Jokowi.

"Itukan sudah jelas. Tiga matra, panglima, dan semua yang ada hubungannya dengan pertahanan RI. Jangan saya yang disuruh jelaskan, ya presiden," kata Megawati.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya