Mahfud Md: TGIPF Tragedi Kanjuruhan Bisa Rekomendasikan Perombakan Organisasi

Selain itu, menurut Mahfud, TGIPF juga akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi dalam sepak bola tanah air.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Okt 2022, 09:26 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md menyebut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bisa merekomendasikan perombakan organisasi sepak bola Indonesia. Perombakan organisasi buntut dari meninggalnya ratusan jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Kerja tim ini termasuk nanti menjatuhkan atau merekomendasikan penjatuhan sanksi maupun perombakan organisasi, itu mungkin saja," ujar Mahfud dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, menurut Mahfud, TGIPF juga akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi dalam sepak bola tanah air. Nantinya sinkronisasi ini harus dijalani para stakeholder serta aparat keamanan dalam sepak bola.

"Tentu akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi yang diatur oleh FIFA maupun peraturan perundang-undangan kita. Dan tentu sosialisasi serta pemahaman ke seluruh stakeholder sepak bola, aparat keamanan, suporter, official, dan sebagainya semua harus memahami peraturan ini," kata dia.

Mahfud berharap rekomendasi-rekomendasi itu nantinya didapatkan TGIPF yang kemudian akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Mahfud berharap TGIPF rampung bekerja dalam waktu kurang dari satu bulan.

"InsyaAllah 3 minggu tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya ke Presiden, dan mudah-mudahan bisa lebih cepat dari itu," kata Mahfud.

Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Menko Polhukam Mahfud Md menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menyetujui pembentukan tim itu.

"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui," ujar Mahfud Md dalam jumpa pers virtual beberapa waktu lalu.

Mahfud menyebut, TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini akan dipimpin langsung oleh dirinya. Sementara untuk wakil ketua diduduli oleh Menpora Zainuddin Amali.

Untuk posisi sekretaris diisi Mantan Jampidum yang juga Mantan Deputi III Kemenko Polhukam Nur Rochmad.

 


Susunan Anggota TGIPF

Berikut daftar anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan;

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI) 

2. Sumaryanto (Rektor UNY) 

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer) 

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga) 

5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA) 

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB) 

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI) 

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat) 

9. Laode M Syarif (Kemitraan) 

10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan tim nasional sepak bola).

Menko Polhukam Mahfud Md memimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengungkap tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Dia menargetkan pengusutan tragedi yang menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia itu selesai 2 sampai 3 minggu.

"Untuk mengungkap peristiwa Kanjuruhan yang terjadi tanggal 1 Oktober 2022, maka pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang akan dipimpin langsung Menko Polhukam," ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam.

"Itu tugasnya kira-kira diupayakan selesai 2 sampai 3 minggu ke depan," sambungnya.

 


Cari Akar Masalah

Mahfud Md menyebut seluruh anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sepakat segera bekerja dan mencari akar masalah dalam Tragedi Kanjuruhan. TGIPF baru saja melakukan rapat perdana pada, Selasa, 4 Oktober 2022 kemarin.

"Rapat pertama dihadiri oleh semua anggota tim, 13 orang dan bersepakat segera bekerja dan mencari akar masalah serta memberi rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi," ujar Mahfud dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Mahfud berharap dengan penulusuran dari TGIPF nantinya tidak hanya mengungkap tragedi yang menyebabkan ratusan orang meninggal. Mahfud menyebut nantinya TGIPF akan menemukan rekomendasi agar tragedi kerusuhan dalam sepak bola Indonesia tak pernah terulang.

"Ini penting, karena apa? Peristiwa tentang kerusuhan pertandingan sepak bola selalu terjadi, dan selalu dibentuk tim tetapi tidak pernah berubah. Sehingga akar masalahnya harus dikemukakan oleh tim ini untuk kemudian direkomendasikan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan akar masalah itu," kata Mahfud.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya