Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan dari Vollebak, sebuah brand pakaian berbasis sains dan teknologi, sedang mengembangkan sebuah jaket yang mampu membuat pemakainya tidak terlihat.
Merek pakaian asal Inggris ini mengungkapkan sebuah desain dari teknologi baru, yang mampu membuat manusia tidak terlihat melalui kamera infrared.
Advertisement
Para ilmuwan menyebutkan masih membutuhkan dua tahun lagi untuk mewujudkan fiksi ilmiah ini menjadi tren pakaian terbaru, dengan menggunakan graphene, sebuah material fleksibel dan transparan serta bersifat konduktif.
Bersama dengan Universitas Manchester, ilmuwan di Vollebak mengembangkan sebuah prototipe dari jaket yang mampu menciptakan jenis kamuflase yang baru.
Belum diketahui kapan Thermal Camouflage Jacket ini akan dijual di pasaran. Melalui website-nya, Vollebak mengatakan bahwa ini merupakan langkah pertama pemanfaatan teknologi, untuk mewujudkan sebuah ide pakaian tembus pandang.
"(Jaket ini) merupakan langkah pertama mewujudkan jubah tembus pandang, karena dalam inframerah, Anda dapat meprogram seluruh bagiannya untuk menghilang begitu saja," tim ilmuwan menjelaskan.
Jaket Menggunakan Bahan Graphene
Jaket yang masih dikembangkan ini memiliki 42 patch graphene dan terbuat dari 100 lapisan graphene murni.
Bahan ini bisa diprogram secara individual untuk menyesuaikan tingkat radiasi suhu, tanpa mengubah temperatur suhu jaket yang sebenarnya.
Ini dilakukan dengan cara menarik kabel emas dan tembaga ke setiap bahan yang mampu memiliki tegangan yang berbeda dari yang diaplikasikan.
Melalui website Vollebak, para ilmuwan menjelaskan bahwa tegangan yang diterima graphene tersebut, akan memaksa ion di antara lapisan bahan untuk menggunakan cairan ionik, lalu menggunakan lebih sedikit ion. Inilah yang membuat bahan memancarkan suhu lebih rendah.
"Jadi setidaknya secara teoritis, mengubah kerapatan muatan graphene akan mengubah warna yang kita lihat." Vollebak menjelaskan melalui situsnya.
Advertisement