Liputan6.com, Jakarta - Platform startup kolektif Impactto baru saja menutup serangkaian program inkubasi ImpacttoBuild Accelerator dalam acara puncak ImpactDay.
ImpacttoBuild Accelerator merupakan pelatihan intensif yang bertujuan untuk membantu startup tahap awal (early-stage) terpilih dalam proses mencapai Product-Market Fit (PMF).
Advertisement
Dikutip dari siaran pers Impactto, Rabu (5/10/2022), terdapat lima startup yang mendapatkan bimbingan intensif dari coach Impactto. Mereka adalah:
- Mindtera (platform HR digital)
- Kukerja (platform upskilling & penyaluran kerja)
- Depatu (aplikasi pengecekan & marketplace produk orisinil)
- Midas (aplikasi pengatur keuangan personal)
- Krealogi (ekosistem rantai pasok digital untuk UMKM sektor kriya).
Pada acara puncak ImpactDay, kelima startup terpilih ini berkesempatan mempresentasikan profil perusahaan, pengalaman, serta pertumbuhan yang dialami selama mengikuti pelatihan, di depan para coaches, VC, korporasi, dan startup-startup lainnya.
Sebelumnya, mereka telah menjalani proses Group Coaching dan 1-on-1 Coaching Sessions selama empat bulan terakhir, bersama praktisi berpengalaman kelas dunia, seperti Dong Shou (Advance.ai), Moses Lo (Xendit), Melisa Irene (East Venture), dan Budi Gandasoebrata (Midtrans).
Co-Founder dan Managing Partner Impactto, Italo Gani, menuturkan pihaknya memiliki visi untuk membentuk ekosistem startup digital yang matang di Indonesia, dengan menyediakan wadah transfer pengetahuan antara sesama pelaku startup.
"Kami memilih startup tahap awal dan mencocokkannya dengan coach yang tepat yang dapat mendampingi mereka untuk mencapai PMF atau berkembang ke skala yang lebih besar (scale up),” katanya.
Mendiskusikan Permasalahan
Berbeda dari program inkubasi pada umumnya yang memberikan kurikulum seragam untuk semua peserta, ImpacttoBuild Accelerator fokus menggali dan mendiagnosa pain points masing-masing startup untuk merancang kurikulum yang terpersonalisasi serta tepat sasaran.
Tim Impactto mengadakan setidaknya satu pertemuan setiap dua minggu untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi bersama, entah dalam hal strategi monetisasi, akuisisi, prioritas sektor, atau bahkan penentuan persona pasar yang tepat.
“Dalam mengatasi permasalahan, kami selalu mengarahkan startup founders untuk melihat aspek paling mendasar, yaitu data yang meliputi traction dan cohort," ujar Ariance Valentina H., Associate Impactto & Program Manager ImpacttoBuild Accelerator.
Ia menambahkan pihaknya ingin mentransformasi mindset para founders agar mampu menjadikan data sebagai prioritas serta benchmark utama dalam pengambilan keputusan strategis.
"Selama program ImpacttoBuild Accelerator, kami juga telah memberikan “profitability modelling” yang bisa dipakai untuk mengukur pertumbuhan dan proyeksi bisnis kedepannya,” ucapnya.
Advertisement
Hasil Nyata
Salah satu startup yang merasakan hasil nyata dari program ImpacttoBuild Accelerator adalah Mindtera.
“Sejak mengoperasikan cohort analysis seperti diajarkan dalam program pelatihan, kami memahami kebutuhan dari bisnis, bahkan kebutuhan pasar yang menjadi sasaran utama, sehingga pertumbuhan pengguna aktif menjadi lebih mudah dipantau," kata Tita Ardiyati, CEO & Co-Founder Mindtera.
"Kami tidak lagi berfokus hanya pada penyempurnaan produk, tapi justru memperhatikan kebutuhan target audiens dan beradaptasi dengan menghadirkan solusi yang tepat,” sambungnya.
Italo Gani berharap, kelima startup lulusan ImpacttoBuild Accelerator akan benar-benar membawa solusi dengan strategi data-driven yang tepat untuk sasaran pasar mereka.
"Di saat yang sama, kami berharap mereka dapat mempertahankan hal-hal yang menjadikan mereka beda dari startup lain dalam sektor yang sama. Dan tentunya, diharapkan mereka bisa mencatatkan pertumbuhan yang meskipun perlahan namun terus naik, hingga mencapai kestabilan finansial,” pungkasnya.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement