Bupati Malang Siapkan Tim Trauma Healing untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami gangguan kesehatan atau sakit bisa langsung mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2022, 07:07 WIB
Massa yang tergabung dalam Ultras Garuda Jakarta mengikuti aksi menyalakan lilin dan tabur bunga untuk korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di depan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (2/10/2022). Aksi tersebut sebagai aksi solidaritas antar suporter dan bentuk keprihatinan atas tragedi kerusuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Malang M Sanusi menyatakan, pihaknya menyiapkan tim untuk memberikan pelayanan pemulihan trauma (trauma healing) bagi korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

"Nanti akan dibantu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur maupun persatuan dokter. Sudah disiapkan kemarin," kata Sanusi, Selasa (5/10/2022).

Korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami gangguan kesehatan atau sakit bisa langsung mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

"Untuk biaya semuanya gratis. Untuk di Kabupaten Malang, nanti pemkab yang menanggung dan di Saiful Anwar itu nanti gubernur," kata Sanusi.

Ia mengatakan, Pemkab Malang masih membuka pusat informasi korban tragedi Kanjuruhan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Secara umum kondisi korban yang menjalani perawatan di rumah sakit sudah mulai membaik.

Kericuhan terjadi selepas pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada malam 1 Oktober 2022.

Akibat kejadian tersebut banyak suporter yang meninggal dunia dan terluka. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dunia, 440 orang terluka ringan, dan 29 orang terluka berat.


Usut Tuntas

Bunga, syal Arema dan coretan di tembok tanda duka cita memenuhi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Pintu yang terlambat dibuka ditambah kekacauan akibat gas air mata membuat banyak suporter meninggal dunia (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas, tanpa ada ditutup-tutupi. Dia menegaskan pihak yang terbukti bersalah dalam tragedi ini harus diberi sanksi dan dipidanakan.

"Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," kata Jokowi usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).

Dia mengatakan telah meminta Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketum Tim Gabungan Indenpenden Pencari Fakta, untuk secepat-cepatnya mengungkap tragedi Kanjuruhan. Terlebih, semua bukti sudah terlihat.

"Kan sudah disampaikan oleh Menko polhukam. Beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya," jelasnya.

Infografis Daftar 131 Nama Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya