P20, Puan Singgung Dukungan UEA dan Australia untuk Proyek IKN

Di sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen UEA dan Australia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Okt 2022, 07:34 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat sambutan dalam Pertemuan Parliamentary Forum in the Context of the G20 Speaker Summit (P20) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/10/22). Forum membahas inter-parliamentary forum P20 yang dihadiri delegasi parlemen negara-negara G20 membahas tentang peran parlemen dalam memperkuat Multilareralisme di abad 21 dalam menyelesaikan berbagai krisis global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia. Kepada pimpinan parlemen kedua negara itu, Puan menyinggung soal dukungan untuk proyek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimatan Timur.

Di awal pertemuannya dengan Ketua Dewan Federal Nasional Uni Emirat Arab, Saqr Ghobash, Puan menyinggung eratnya hubungan Indonesia dengan UEA. Apalagi jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diberi nama seperti salah satu tokoh sentral UEA, yakni Mohamed Bin Zayed al Nahyan (MBZ) berkat pengerjaan investasi negara tersebut di Indonesia.

“Ini mencerminkan eratnya hubungan kedua negara,” kata Puan dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).

Indonesia dan UEA sendiri telah membangun hubungan bilateral yang erat selama 46 tahun. Puan memandang semakin menguatnya hubungan kedua negara karena didukung oleh kesamaan nilai-nilai yang dijunjung Indonesia seperti toleransi dan moderasi.

“Saya mengapresiasi nilai perdagangan antara Indonesia dan UEA yang telah mencapai USD 4,0 miliar pada tahun 2021. Saya berharap nilai ini dapat terus meningkat seiring peningkatan hubungan kedua negara,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan juga memberikan apresiasi kerja sama antara Indonesia dengan UEA melalui penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA) pada Juli 2022 Juli lalu di Abu Dhabi. Puan berharap perjanjian itu dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab.

“Khususnya terkait isu ekonomi syariah yang merupakan salah satu isu prioritas kedua negara,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

 


Proyek IKN Konsep Hijau

Dalam pertemuan dengan Saqr Ghobash, Puan menyambut baik peningkatan investasi UEA di Indonesia, khususnya investasi Uni Emirat Arab pada proyek IKN yang mengusung konsep hijau. UEA telah menaruh investasi senilai USD 20 miliar, atau setara Rp 299,5 triliun (kurs Rp 14.975 per dolar AS) untuk proyek ibu kota baru Indonesia.

“Kehadiran investasi UEA di IKN akan menjadi simbol baru eratnya hubungan kedua negara. Saya berharap agar pembentukan pendanaan pembangunan IKN (IKN Fund) oleh INA dan pihak UEA dapat berjalan secara lancar,” ucap Puan.

“Sejalan dengan isu prioritas P20, saya berharap kerja sama Indonesia dan UEA juga berfokus pada sektor ekonomi hijau, seperti investasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk transisi ekonomi. Hal ini berkesinambungan dengan komitmen bersama internasional mengatasi perubahan iklim,” lanjutnya.

Melalui fungsi pengawasan, DPR pun disebut akan mendorong Pemerintah menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden RI ke UEA pada bulan Juni 2022. Puan merinci, mulai dari kelanjutan kerja sama penanganan perubahan iklim melalui proyek bersama pengembangan mangrove, penguatan kerja sama di bidang industri pertahanan, hingga peningkatan kerja sama di bidang pendidikan termasuk permintaan dukungan terhadap pendirian ‘School of Future Studies’ di Indonesia.

“Termasuk kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Melalui pertemuan ini. Saya berharap kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara dapat berjalan lancar sehingga dapat membawa kemakmuran bagi kedua bangsa,” ungkapnya.

 


Dengan Australia

Pembicaraan soal IKN juga turut dibahas dalam pertemuan bilateral antara Puan dengan Ketua DPR Australia, Milton Dick. Beberapa waktu lalu, pihak Australia menyatakan siap ikut serta dalam proyek pembangunan IKN dengan infrastruktur ramah lingkungan.

“Saya menyambut baik pernyataan Australia yang siap bekerja sama dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dan mendorong implementasinya,” kata Puan.

Kepada Indonesia, Australia juga menawarkan program antisipasi perubahan iklim (climate change). Australia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese berharap bisa lebih mengeratkan kerja sama, khususnya antara Kalimantan Timur dan Australia.

“Saya mengapresiasi kunjungan kenegaraan perdana PM Australia Anthony Albanese ke Bogor dalam rangka Annual Leaders’ Meeting pada Juni 2022 lalu serta konfirmasi kehadiran PM Australia pada KTT G20 di Bali dan pemberian beasiswa di bidang prioritas G20,” ucap Puan.

Puan pun mendorong parlemen Australia dapat mendorong kemitraan antara Indonesia dengan Australia dalam memobilisasi dan membuka lebih banyak investasi proyek energi bersih baru yang akan mendorong transformasi produktivitas, inovasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

“Saya mendukung proyek hidrogen hijau Australia di Indonesia yang akan siap tahun 2022 ini karena merupakan solusi cerdas industri untuk mendorong upaya bersama menuju rantai pasok yang lebih tangguh,” ungkap Puan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya