Liputan6.com, Malang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan semangat kepada korban luka-luka dalam tragedi Kanjuruhan agar lekas sembuh. Hal ini disampaikan Jokowi saat menjenguk pasien korban tragedi maut tersebut di RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur.
Dalam kunjungannya ke RSUD Dr. Saiful Anwar, Jokowi bermaksud memastikan para korban selamat di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Ia juga menyampaikan, perawatan korban selamat seluruhnya akan ditanggung oleh Pemerintah.
Advertisement
"Saya berpesan kepada para pasien korban di Stadion Kanjuruhan agar tetap semangat dan segera sembuh, sehingga bisa beraktivitas kembali," ucapnya usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD Dr. Saiful Anwar pada Rabu, 5 Oktober 2022.
"Tadi saya juga menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah."
Pada saat kunjungan ke rumah sakit, Jokowi sempat mengobrol dengan beberapa korban tragedi Kanjuruhan Malang. Obrolan seputar soal bagaimana gambaran atau situasi ricuh yang terjadi usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
"Baru saja saya menjenguk para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di rumah sakit ini mendapatkan pelayanan yang paling baik,"
"Tadi saya juga berbincang-bincang dengan satu, dua, tiga, empat pasien korban di Stadion Kanjuruhan, untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan 1 Oktober yang lalu."
Ingin Tahu Penyebab Tragedi
Saat memberikan keterangan pers di RSUD Dr. Saiful Anwar, Jokowi menuturkan dirinya ingin tahu lebih dalam dan rinci soal penyebab tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. Hasil laporan itu menunggu fakta-fakta dari investigasi yang sedang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini, sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik. Kita tahu sudah dibentuk Tim Pencari Fakta Independen yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam (Mahfud MD)," lanjutnya.
Jokowi menekankan latar belakang dibentuknya TGIPF. Tujuannya, demi mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan.
"Kenapa dibentuk Tim Pencari Fakta Independen? Karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang bersalah diberikan sanksi. Kalau masuk ke pidana juga sama, dipidanakan," jelasnya.
"Tetapi yang paling penting juga, saya nanti mau ke stadion. Saya juga akan perintahkan Menteri PUPR untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3, semuanya."
Audit total yang dimaksud Jokowi meliputi apakah gerbangnya (stadion) sesuai dengan standar, cukup lebar; apakah gerbangnya ukurannya sesuai dengan standar; manajemen lapangannya yang memegang kendali siapa.
"Dari peristiwa ini, kita harus perbaiki semuanya. Manajemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semuanya harus kita audit total. Saya tidak ingin peristiwa seperti Kanjuruhan ini terjadi kembali di negara kita," pungkas Presiden.
"Senin malam, saya juga sudah telepon kepada Presiden FIFA Gianni Infantino. Beliau menyampaikan, kalau diperlukan FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya."
Advertisement
Jokowi Sebut Problem di Pintu yang Terkunci
Pada hari yang sama, Jokowi mengunjungi Stadion Kanjuruhan Malang. Dari hasil peninjauan di stadion, ia menyebut salah satu masalah tragedi yang menelan korban lebih dari 100 orang terlihat pada pintu stadion yang terkunci.
"Sebagai gambaran tadi, saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada. Tapi, itu saya hanya melihat lapangannya," terangnya.
"Nanti semuanya akan disimpulkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta. Sekali lagi, yang paling penting nanti seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PUPR."
Kinerja investigasi kasus tragedi Arema di Kanjuruhan dilakukan kurang lebih satu bulan. Namun, Jokowi meminta diselesaikan secepatnya.
Tapi saya minta juga secepatnya, tidak sampai satu bulan. Kalau untuk audit stadion juga sama, satu bulan juga. Karena kalau kita lihat, kalau kita lihat di GBK (Gelora Bung Karno), dengan penonton 80 ribu orang, dibuka 15 menit, semuanya sudah bisa keluar," jelas Presiden.
"Sama, saya kira standar-standar itu yang harus kita miliki. Dan pada saat saya berbicara hari Senin, telepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, beliau menyampaikan FIFA siap untuk membantu memperbaiki manajemen yang ada."
Siapkan Trauma Healing
Bupati Malang M Sanusi menyatakan, pihaknya menyiapkan tim untuk memberikan pelayanan pemulihan trauma (trauma healing) bagi korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
"Nanti akan dibantu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur maupun persatuan dokter. Sudah disiapkan kemarin," kata Sanusi, Selasa (5/10/2022).
Korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami gangguan kesehatan atau sakit bisa langsung mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
"Untuk biaya semuanya gratis. Untuk di Kabupaten Malang, nanti pemkab yang menanggung dan di Saiful Anwar itu nanti gubernur," lanjut Sanusi, dikutip dari Surabaya Liputan6.com.
Sanusi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malang masih membuka pusat informasi korban tragedi Kanjuruhan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Secara umum, kondisi korban yang menjalani perawatan di rumah sakit sudah mulai membaik.
Advertisement