Lilin Duka dan Doa Bersama Mahasiswa Banyuwangi untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Puluhan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menggelar aksi solidaritas untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 07 Okt 2022, 09:24 WIB
Puluhan mahasiswa di Banyuwangi gelar doa bersama untuk tragedi Kanjuruan Malang. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Puluhan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menggelar aksi solidaritas untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022.

Sebagai bentuk simbol belasungkawa, mahasiswa menyalakan lilin dukacita dan berdoa bersama di halaman kampus setempat, Rabu (5/10/2022) malam.

"Kegiatan malam ini sebagai bentuk solidaritas, kita mengenang dan mendoakan para korban yang meninggal pada tragedi Kanjuruhan," kata Ketua BEM Untag Banyuwangi, Andri Hidayat.

Andri juga juga mengeluarkan pernyataan sikap atas tragedi kemanusiaan tersebut. Yang pertama, mendukung penuh sikap Aremania yang membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

Kemudian mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas pencopotan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Yang terakhir, mereka mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta sebagai buntut tragedi Kanjuruhan.

Ia pun berharap ke depannya tidak ada lagi insiden serupa. "Kami berharap tragedi serupa tidak terulang lagi di masa mendatang," pungkasnya.

 


Jokowi Minta Usut Tuntas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang harus diusut tuntas, tanpa ada ditutup-tutupi. Dia menegaskan pihak yang terbukti bersalah dalam tragedi ini harus diberi sanksi dan dipidanakan.

"Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama," kata Jokowi usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).

Dia mengatakan telah meminta Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketum Tim Gabungan Indenpenden Pencari Fakta, untuk secepat-cepatnya mengungkap tragedi Kanjuruhan. Terlebih, semua bukti sudah terlihat.

"Kan sudah disampaikan oleh Menko polhukam. Beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua kok, secepat-cepatnya," jelasnya.

Sebelumnya, dunia sepakbola Indonesia berduka. Ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya