Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon bercerita ketika Anies Baswedan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pilihan Gerindra 2017 silam. Fadli mengaku sebagai pihak yang mengusulkan Anies sebagai calon gubernur. Bahkan draf kesepakatan dicalonkan bersama Sandiaga Uno pun, Fadli yang tulis tangan.
"Sebenarnya waktu itu pertama kali ikut mencalonkan dan membuat draft kerjasamanya dengan Sandiaga Uno itu saya, pakai tulisan tangan saya, nah saya mengusulkan waktu itu kepada forum, untuk Pak Anies menjadi calon gubernur," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022.
Anggota Komisi I DPR ini juga mengingatkan kembali ketika Gerindra mati-matian mendukung Anies di DKI.
"Kita lihat dinamika politik ini masih panjang. Pak Anies kan juga dulu pernah kami calonkan, kita dukung mati-matian untuk memenangkan Pilkada DKI," kata Fadli.
Baca Juga
Advertisement
Ia tidak gamblang menyebut peluang Gerindra mencalonkan Anies. Namun, Fadli mengatakan proses pemilihan Anies ketika di DKI terjadi di detik-detik akhir.
"Ketika proses dinamikanya, ya biasalah last minute gitu, last days, last minutes, tinggal, apa itu pada tahun itu ya. Jadi masih panjang, lihat saja kan perubahan-perubahan sangat dinamis, masih satu tahun lagi, tapi bahkan kalo kita lihat waktu itu ya, ada calon yang sudah dipastikan saja dan posisinya sudah ada di seberang tempat, itu bisa berubah dalam hitungan jam, gitu ya, waktu itu," kata Fadli.
Soal Pilpres 2024
Terkait dengan Pilpres 2024, Fadli menilai koalisi saat ini baru sebatas formasi bayangan. Ia mengungkapkan, koalisi permanen baru akan terlihat pada pertengahan tahun 2023.
"Karena kita kan membutuhkan 20 persen, nah 20 persen itu angka yang cukup tinggi. Kita harapkan nanti ya mungkin pertengahan tahun depan sudah keliatan formasi yang sesungguhnya. Kalau ini kan masih formasi bayangan," kata Fadli.
Sebelumnya, NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement