Liputan6.com, Banyuwangi Setelah Banyuwangi meresmikan bandara terbarunya, apresiasi datang dari berbagai kalangan. Salah satu yang turut memberikan apresiasi terhadap Bandara Banyuwangi tersebut adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Ia turut mengucapkan selamat atas penghargaan yang diterima Banyuwangi usai "Green Airport" Bandara Banyuwangi meraih penghargaan The 2022 Aga Khan Award for Architecture (AKAA). Menurut Tito, Bandara Banyuwangi sangat layak mendapatkan penghargaan prestisius di bidang arsitektur tersebut.
Advertisement
"Saya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, karena bandaranya meraih penghargaan yang luar biasa Aga Khan Award," kata Tito saat pameran Indonesia International Smart City Expo & Forum di Jakarta Convention Centre, Rabu (5/10/2022).
Tito bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi booth Smart Kampung Banyuwangi di area pameran tersebut. Ia pun menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Banyuwangi dan melihat langsung suasana Bandara Banyuwangi.
"Saya sudah mengunjungi Bandara Banyuwangi. Jujur begitu menginjak kaki di sana saya sudah kagum dengan setting arsitekturnya," katanya.
"Setting-nya sangat ramah lingkungan. Saya ingat banyak tanaman hijau di sana dan tidak saya temukan di bandara-bandara lain di Indonesia" tambah mantan Kapolri tersebut.
Selain ramah lingkungan, Tito juga mengapresiasi sistem saving energy yang diterapkan di Bandara Banyuwangi.
"Banyak sekali ruang terbukanya, sehingga tidak memerlukan AC di sana. Masuk ke sana, bangunannya sangat ramah lingkungan," jelasnya.
"Biasanya kalau masuk bandara banyak bangunan komersial. Tapi Bupati Banyuwangi komitmen mempertahankan ruang hijau. Mempertahankan sawah di sekitarnya, sehingga menarik. Bandara yang ada di tengah sawah," urai Tito.
Raih Penghargaan
“Green airport” Bandara Banyuwangi meraih penghargaan Aga Khan Award for Architecture (AKAA). Penghargaan ini diumumkan langsung dari Genewa, Swiss, Kamis (22/9/2022).
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Aga Khan Development Network (AKDN), penghargaan ini menekankan pada karya arsitektural yang tidak hanya mampu menyediakan kebutuhan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat, tetapi juga merespons aspirasi budaya.
Bandara Banyuwangi menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh dunia, yang kemudian disaring menjadi 20 nominasi, dan kini ditetapkan 6 pemenang. Bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia itu bersanding dengan sejumlah gedung tersohor lainnya di dunia yang sama-sama mendapatkan penghargaan bidang arsitektur tertua di dunia ini.
Di antara peraih AKAA 2022, selain Bandara Banyuwangi, adalah Urban River Spaces (Bangladesh), Community Space in Rohingnya Refugee Response (Bangladesh), Argo Contemporary Art Museum and Cultural Centre (Teheran, Iran), Renovation of Niemeyer Guest House (Tripoli, Lebanon), dan Kamanar Secondary School (Thionck Essyl, Senegal).
(*)
Advertisement