Dukung KTT G20, Relokasi PLTG Grati ke Bali Target Tuntas Akhir Oktober 2022

PT PLN (Persero) menargetkan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati 1x100 megawatt (MW) ke Pesanggaran, Bali bakal selesai pada akhir Oktober 2022

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Okt 2022, 18:15 WIB
PT PLN (Persero) menargetkan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati 1x100 megawatt (MW) ke Pesanggaran, Bali bakal selesai pada akhir Oktober 2022

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menargetkan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati 1x100 megawatt (MW) ke Pesanggaran, Bali bakal selesai pada akhir Oktober 2022. Proyek relokasi ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik Bali yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Susyanto mengaku, sudah mendapatkan gambaran besar kesiapan PLN dalam mendukung gelaran G20. Khususnya dalam menyiapkan pasokan daya yang cukup dan kelengkapan infrastruktur untuk kendaraan listrik selama KTT berlangsung.

"Kesiapan PLN dalam mendukung keandalan pasokan listrik dan SPKLU sudah on the track, karena keseluruhan dari gelaran ini akan menggunakan mobil maupun bus listrik. Dukungan PLN betul-betul all out dan berjalan dengan baik," kata Susyanto, Kamis (6/10/2022).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan kesiapan untuk mengamankan pasokan listrik dalam penyelenggaraan KTT G20. Ia pun meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan relokasi pembangkit dari Grati ke Bali guna penambahan pasokan daya listrik bisa selesai tepat waktu.

"PLN telah diamanahkan untuk menerangi Nusantara dan juga mendukung perhelatan agenda level dunia yakni KTT G20 di Pulau Dewata. Event ini akan kami kawal langsung dan kami pastikan dapat rampung sesuai dengan apa yang telah direncanakan," ungkapnya.

 


Kebutuhan Listrik Naik

PLN sebagai penyedia energi saat KTT G20 melakukan pemeliharaan serta penambahan infrastruktur dari sistem 20 kV hingga sistem 150 kV.

Darmawan menjelaskan, dalam penyelenggaraan KTT G20 diperkirakan ada penambahan demand listrik di Bali lebih dari 25 persen, yakni dari 770 MW menjadi 980 MW.

Menurut catatan PLN, beban tertinggi di Bali ada di angka 846 MW per September 2022. "Dengan relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran, saat ini daya mampu PLN untuk Sub-Sistem Bali ada di angka 1.422 MW. Artinya kita masih punya 442 MW dari perkiraan beban maksimal untuk penyelenggaraan KTT G20. Saat ini saya cek persiapannya sudah mencapai 99,46 persen," imbuhnya.

Ia menambahkan, selain melakukan relokasi pembangkit, PLN juga memastikan keandalan transmisi dan distribusi. Yakni dengan penguatan transmisi dan gardu induk, peremajaan peralatan asessment, serta perbaikan proteksi.

 


Selanjutnya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menghadiri Peresmian PLTS Atap Pabrik Danone - Aqua Mambal di Badung, Bali, Rabu (31/8/2022). Acara tersebut kolaborasi antara PLN dan PT Tirta Investama guna mendukung energi hijau serta rangkaian memperkuat pelaksanaan G20 dalam transisi energi berkelanjutan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Kami menjalankan secara detil berbagai action program untuk memastikan keandalan pasokan listrik di Bali selama KTT G20 berlangsung. Kami juga merancang klasifikasi pengamanan untuk beberapa venue khusus seperti bandara, hotel, kawasan wisata, hingga rumah sakit," imbuhnya. Untuk siaga pelaksanaan G20 PLN menyiapkan 1.079 personel dengan 3 posko siaga. 25 personel ditugaskan di pembangkitan, 420 personel siaga untuk transmisi, 612 personel siaga untuk distribusi, dan 22 personel siaga untuk Icon Plus.

"Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia. Oleh karena itu, PLN akan memastikan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara," tutup Darmawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya