Liputan6.com, Jakarta Hujan yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya kembali membuat sejumlah kawasan tergenang banjir. Tak ketinggalan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong atau Tol BSD Km 8+500, yang lagi-lagi dihadang oleh ketinggian air.
Akibatnya, PT BSD Tol selaku pengelola ruas Tol Pondok Aren-Serpong kembali harus menutup jalan tersebut sejak mendekati pukul 17.00 WIB.
Advertisement
"Info terkini pukul 16:58 wib Km 08 arah Serpong/BSD dan Jakarta ketinggian air 80 cm, Tol BSD ditutup untuk semua jenis kendaraan," tulis akun Twitter resmi @infotolbsd," Kamis (6/10/2022).
Menurut laporan PT BSD Tol, banjir di Jalan Tol Pondok Aren-Serpong Km 8 sudah mulai tampak sejak pukul 15.18 WIB. Kala itu tinggi genangan air baru mencapai 10 cm.
Tidak sampai 1 menit, banjir di ruas Tol BSD ini meninggi sampai 48 cm di pukul 15.18 WIB. Namun, PT BSD Tol mengklaim ruas jalan bebas hambatan itu masih bisa dilalui oleh semua jenis/golongan kendaraan.
Satu jam berikutnya, barulah Jalan Tol Pondok Aren-Serpong resmi ditutup sementara setelah genangan banjir menyentuh ketinggian di atas 50 cm.
"Info terkini pukul 16:18 wib Km 08+550 arah Serpong dan JKT genangan 67 cm, Tol BSD ditutup untuk semua jenis kendaraan," ujar PT BSD Tol.
Jadi Langganan
Musibah banjir ini sudah berulang kali terjadi di ruas Tol Pondok Aren-Serpong Km 8+500. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, bencana air tersebut memang sudah lazim terjadi di sana sejak periode 2019.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, upaya penanganan banjir di Tol BSD tersebut sudah diupayakan sejak 3 tahun silam melalui penyusunan desain. Mulanya, debit air Sungai Cibenda yang melintasi ruas tol tersebut sudah ditampung oleh box culvert.
"Masalah luapan sungai ini regional (berlaku juga untuk wilayah di sekitar tol). Tentu kita perlu lakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggung jawab terhadap sumber daya air, karena ini sifatnya regional," ungkapnya.
Advertisement
Langkah yang Dilakukan
Langkah pertama, dengan memastikan agar lalu lintas di jalan tol tidak sampai terputus, dengan cara meninggikan jalannya.
"Jadi nanti box culvert akan kita ganti dengan jembatan selebar 20 meter, sehingga berikan keleluasaan untuk crossing aliran Sungai Cibenda. Yang penting juga, jalannya kita tinggikan 2 meter," terang Hedy.
Kementerian PUPR juga ikut membantu dengan membuat kolam retensi sebagai tempat penangkap air dengan kapasitas sekitar 7.700 m2.
"Secara simpel, katakan lah (ketinggian) banjir 50 cm. Ini kira-kira bisa mengeringkan sekitar 1,5 ha genangan. Sifatnya sangat lokal, membantu kembalikan fungsi water retention," tutur Hedy.