Update Korban Tembok Roboh MTSN 19 Jaksel, BPBD DKI: 3 Siswa Meninggal, 3 Terluka

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan data terbaru korban robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 06 Okt 2022, 20:58 WIB
Petugas gabungan saat mengevakuasi reruntuhan pasca robohnya tembok bangunan akibat terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan data terbaru korban robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Terdapat tiga orang korban meninggal dunia, dan tiga orang luka-luka.

"Yang luka-luka sudah bisa dipulangkan. Namun ada satu orang atas nama Adisya mengalami patah tulang lengan kiri bawah, hanya diwajibkan kontrol," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan resminya, Kamis (6/10/2022).

Sebelumnya, Isnawa menjelaskan kronologi robohnya tembok MTSN 19 Pondok Labu. Diketahui, Peristiwa robohnya tembok MTSN 19 ini terjadi pukul 14.50 WIB.

"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang ada," kata dia.

"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," lanjut dia.


Daftar Korban

Petugas gabungan saat mengevakuasi reruntuhan pasca robohnya tembok bangunan akibat terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Berikut adalah update data-data korban hingga pukul 19:00 WIB:

Meninggal Dunia

1. Nama: Dicka Safa Ghifari

Usia: 13 Tahun (17 Des 2008)

Jenis kelamin: Laki-laki

Status: Meninggal dunia

Direncanakan akan dimakamkan di TPU Johar.

2. Nama: Muh. Adnan Efendi

Usia: 13 Tahun (11 Mei 2009)

Jenis kelamin: Laki-laki

Status: Meninggal dunia

Direncanakan akan dimakamkan di TPU Cilandak.

3. Nama: Dendis Al Latif

Usia: 13 Tahun (15 Des 2008)

Jenis kelamin: Laki-laki

Status: Meninggal dunia

Direncanakan akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang.

Korban Luka-Luka

1. Nama: Adisya Daffa Allutfi

Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009)

Jenis kelamin: Laki-laki

Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).

2. Nama: Nabila Ika Fatimah

Usia:15 Tahun (8 Ags 2007)

Jenis kelamin: Perempuan

Status: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).

3. Nama: Nirjirah Desnauli

Usia: 14 Tahun (1 Des 2007)

Jenis kelamin: Perempuan

Korban: Hidup/Luka-luka (Dalam penanganan di RS Prikasih).


Proses Pemakaman Sudah Ditangani Kanwil Kemenag Jaksel

Petugas gabungan saat mengevakuasi reruntuhan pasca robohnya tembok bangunan akibat terjangan banjir di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Peristiwa robohnya tembok sekolah bersamaan dengan hujan deras pada sore tadi tersebut diakibatkan oleh terjangan banjir yang menyebabkan tiga siswa tewas dan dua lainnya luka-luka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Isnawa Adji ikut berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Prikasih, Jakarta Selatan untuk menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka.

Selain itu, BPBD DKI juga berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan unsur dari Kanwil Kemenag Jaksel, Polres Jaksel, Pihak Kelurahan dan Keluarga Korban mengenai penanganan pemakaman korban.

Adapun untuk proses pemakaman semua korban meninggal sudah ditangani oleh pihak Kanwil Kemenag Jaksel.

Sedangkan personel gabungan yang terdiri dari TRC BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas SDA, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI/POLRI mulai berhasil menguras air dan hanya tersisa sekitar 10-20cm.

"Hal ini akan memudahkan petugas untuk melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan tembok. Adapun aliran listrik yang berada di sekitar kawasan sekolah sudah dipadamkan oleh PLN," terang dia.

Infografis Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya