Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau KAI baru-baru ini memperkenalkan dan menguji coba pengenalan wajah atau face recognition untuk boarding di stasiun, dengan uji coba fasilitas dilakukan di Stasiun Bandung.
Teknologi ini diterapkan dengan tujuan mempermudah pelanggan KA jarak jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi.
Advertisement
KAI mengatakan, Face Recognition Boarding Gate merupakan kado ulang tahun ke-77 KAI, yang baru dirayakan pada 28 September 2022, bagi para pelanggannya.
Inovasi ini juga merupakan salah satu tindak lanjut dari kerja sama antara KAI dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada 2 Februari 2022 yang lalu.
Menurut KAI, dalam laman resminya dikutip Jumat (7/10/2022), fasilitas Face Recognition Boarding Gate ini ditargetkan sudah dapat diterapkan di seluruh stasiun KA jarak jauh di berbagai daerah, di awal tahun 2023.
Fasilitas ini merupakan layanan boarding dilengkapi kamera, berfungsi mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.
Untuk menggunakan fasilitas ini, pelanggan kereta jarak jauh harus melakukan satu kali registrasi di awal, yang kemudian berlaku selamanya.
Keamanan Data
Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader, kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada alat pemindai di e-KTP Reader. Jika sudah registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass.
Nantinya, pelanggan dapat langsung ke Face Recognition Boarding Gate, jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Mereka lalu cukup mengarahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, gate akan dibuka otomatis.
"Cukup 1 detik waktu yang dibutuhkan untuk memastikan wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
"Hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean proses boarding," imbuh Joni.
Terkait keamanan data, Joni mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir. Ia mengklaim KAI sudah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik dan secara rutin meningkatkan keamanan data yang dikelola perusahaan.
Advertisement
Boarding Manual Masih Disediakan
Layanan registrasi sendiri sudah tersedia di Hall Utara Stasiun Bandung. Registrasi dapat dilakukan di Customer Service, Vending Machine, ataupun Check in Counter yang telah dilengkapi e-KTP reader.
KAI menambahkan, ke depannya, mereka akan mengembangkan registrasi secara daring melalui aplikasi KAI Access.
Lebih lanjut, pelanggan yang tidak dapat melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP atau e-KTP nya dalam keadaan rusak, masih dapat menggunakan layanan boarding manual di Stasiun Bandung.
"Penerapan Face Recognition Boarding Gate diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan," kata Joni.
Menurutnya, dengan proses boarding yang jauh lebih cepat dan praktis, pelanggan akan jadi lebih nyaman menikmati seluruh proses perjalanan menggunakan kereta api.
(Dio/Ysl)