Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Reality Re:defined," IdeaFest 2022 siap kembali terselenggara secara offline untuk pertama kali sejak pandemi COVID-19. Festival kreatif tahunan ini akan berlangsung pada 24--27 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Co-Chairman IdeaFest 2022, Ben Soebiakto, mengatakan bahwa pihaknya mantap memastikan diri sebagai platform dalam penyelenggaraan tahun ini. "Format ini jadi warna baru karena tidak ada intervensi dari penyelenggara, sekaligus menandai era desentralisasi festival," katanya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Pusat, Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca Juga
Advertisement
Lewat ajang itu, mereka bermaksud mendorong semangat pertumbuhan industri kreatif melalui partisipasi dan kolaborasi dari seluruh lapisan industri kreatif tanah air secara maksimal. Secara khusus mereka berfokus pada sinergi positif antara berbagai pelaku industri kreatif dalam menghadapi tantangan pascapandemi.
"Sesuai tema penyelenggaraan tahun ini," Ben mengatakan, "Kami ingin mengajak para pelaku industri kreatif untuk mendefinisikan kembali realita dengan kondisi yang relevan. Apakah kita perlahan masuk ke metavese, melanjutkan apa yang ada di media sosial, atau menciptakan realita baru."
Partisipasi puluhan komunitas dan subsektor industri kreatif akan secara masif dilibatkan pada IdeaFest 2022. Keterlibatan banyak pelaku industri kreatif diharapkan dapat mengundang pengunjung untuk berkumpul, berdialog, dan menumbuhkan semangat kolaborasi yang positif.
Tujuan akhirnya: sebuah ekosistem kreatif yang mampu memberdayakan pelaku industri kreatif melalui berbagai ide-ide dan gagasan eksploratif yang segar. Rangkaian agenda tahun ini telah dikurasi jajaran tim Braintrust yang merupakan ahli dari berbagai bidang.
Rangkaian Agenda
Mereka yang terlibat di antaranya Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), sekaligus Direktur Festival Seni & Desain Kontemporer Indonesia Edwin Nazir; Head of Program and Communication at Transition Team of Indonesian Museum and Cultural Heritage Public Service Agency Lalitia; dan Adjie Santosoputro selaku Wellness Practitioner.
Jajaran tim Braintrust ini secara khusus mengurasi berbagai isu dan fenomena spesifik, seperti seni, minat wanita, busana dan gaya mode jalanan, media dan periklanan, konten, perkotaan dan budaya, kesehatan, kewirausahaan, musik, aktivisme & ESG, gaya hidup, serta desain.
Tahun ini, IdeaFest juga menggandeng sejumlah mitra antara lain Makna, Manual Jakarta, Majelis Lucu Indonesia, Pemimpin.id, Double Deer Group, Utopia, dan 11th Space. Bersama penyelenggara, masing-masingnya akan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti IdeaTalks, Conference, IdeaFest Music, Hall of Makers, Manual Food Market, Lucu Fest, Lead The Idea, Litter by Litter, Utopia Blok:verse, Reality Re:united, dan Nex Space.
"Secara berkala nanti kami akan mengumumkan agenda berbeda dengan komunitas lain," tutur Ben.
Advertisement
Sosok Inspiratif
Tidak berhenti di situ. Deretan sosok inspiratif juga akan hadir di IdeaTalks dan Conference. Mereka adalah Ario Pratomo, Fellexandro Ruby, Cinta Laura Kiehl, Dipha Barus, Andhyta F Utami, Henry Manampiring, dan Dharmaji Suradika. Ada pula Dhira Narayana, Manoj Punjabi, Iyas Lawrence, Wena Wahyudi, Natasha Dian, Jessica Hali, Piotr Jakubowski, Alvin Tjitrowirjo, Rengkuh Banyu Mahandaru, dan "ratusan pembicara lain yang akan segera diumumkan."
Ben mengatakan, pandemi telah memberi catatan penting untuk penyelenggaraan IdeFest. "Online festival (pada 2020 dan format hybrid tahun 2021) telah jadi latihan kami untuk bagaimana membuat program yang bisa mencapai satu Indonesia, karena animo tercatat enggak cuma di Jakarta," tuturnya.
Karena itu, pihaknya kembali menggagas beberapa program online, kendati belum disebutkan secara detail. Ada juga roadshow dan pre-event show. "Walau semua itu kami kembalikan lagi ke Jakarta dalam penyelenggaraan IdeaFest 2022 selama empat hari. Saya pribadi sangat bersemangat karena festival kreatif ini bisa kembali offline di tahun ke-11-nya," ucap Ben.
Wahana Penghilang Stres
Lalita mengatakan, masing-masing komunitas yang digandeng akan menonjolkan ide masing-masing untuk membuat "kolaborasi yang lebih strategis." "Komunitas besar bisa kerja sama dengan komunitas kecil untuk saling 'mengisi celah.' Jadi, kolaborasi tidak hanya soal bikin sesuatu, tapi jadi subsidi silang," ia menuturkan.
Sementara itu, Edwin membocorkan bahwa dalam gelaran IdeaFest, salah satu topik yang akan dibicarakan adalah bagaimana memberikan ruang aman bebas dari kekerasan, perundungan, dan diskriminasi di dunia perfilman Indonesia. "Selain, akan membahas momen kebangkitan film Indonesia yang cukup fenomenal," tuturnya.
Ia menyambung, "45 juta-an rekor penonton terbanyak sepanjang masa pecah tahun ini. Lalu, bagaimana formulasi genre baru, seperti Mencuri Raden Saleh, dan dekat dengan daerah tertentu bisa menarik."
CEO Majelis Lucu Indonesia, Patrick Effendy, juga bercerita bahwa pihaknya telah mengumpulkan sederet amunisi tidak kalah seru. "Akan ada stage yang menampilkan stand up comedy dengan tema khusus. Misalnya, komika yang dulu sukses sekarang sudah enggak," katanya.
Ia menyambung, "Ada juga satu tempat nongkrong untuk membahas hal yang mereka anggap penting. Lalu, ada terapi manusia. Jadi, orang bisa curhat sama orang yang bermasalah juga. Lebih ke sesi ngobrol, dan masih banyak lagi wahana nyeleneh penghilang stres."
Advisor Utopia NFT Aji Pratomo menyambung, pihaknya siap mengedukasi tentang Web3. "Itu tidak hanya soal dapat uang cepat, tapi bagaimana membangun sesuatu yang monumental bersama komunitas," tuturnya.
Terakhir, Adjie dalam kelasnya akan memastikan bahwa segala semangat produktivitas ini tidak beracun. "Jangan terjebak dalam rutinitas tidak sehat, karena kita perlu produktif dan sehat," ungkapnya. Pembelian tiket dan informasi lebih lanjut dapat didapatkan di situs web maupun akun Instagram IdeaFest.
Advertisement